Udah agak reda patah hatinya jadi udah bisa mikir..yah walau pikirannya minta traveling mulu:v
Sekalian lagi ngeluyur juga,jadi sambil nunggu tukang bakso mari kita lanjut bercerita....
Sorry jika typo bertebaran....
*********
Lan xichen/lan huan, merupakan putra pertama di keluarga lan, kedua orang tuanya sudah meninggal, sang ayah meninggal saat ia berumur 5 tahun sedangkan ibunya meninggal setelah kelahiran anak kedua yang merupakan adik dari lan xichen, sejak kepergian kedua orang tua lan xichen juga adiknya lan wangji di rawat oleh sang paman adik dari ayah nya, lan qiren.
Duo lan itu tumbuh dengan baik di bawah asuhan sang paman yang senantiasa memberikan kasih sayang layaknya orang tua pada anak nya, sehingga mereka tumbuh menjadi sosok pria tampan dengan kecerdasan liar biasa.
Lan xichen menjadi penerus keluarga lan,menjadi pemimpin perusahaan yang di tinggalkan orang tuanya,menjadi sosok yang sangat di gemari banyak kaum hawa maupun kaum adam yang berbelok seperti tikungan perempatan...
Namun siapa sangka jika pria tampan,dermawan nan baik juga memiliki wajah tampan bak dewa yunani itu sudah menikah dengan seseorang yang tak kalah cantik tampan nan manis secara bersamaan. yap dia adalah jiang cheng atau jiang wanyin.
Karna perjodohan dua keluarga yang sebenarnya sudah di lakukan ketika mereka masih kecil,membuat pria tampan itu harus memutuskan sang kekasih tercinta,agar bisa menikah dengan si bungsu dari keluarga jiang itu.
Memang pernikahan karna perjodohan itu tentu tidak semuanya bisa berjalan dengan lancar, begitupun dengan pernikahan lan xichen, butuh waktu lama untuknya menumbuhkan rasa cinta pada sang istri,namun semuanya membuahkan hasil karna kini dia sudah bisa mencintai pria cantik yang kini duduk di sampingnya."Wanyin kenapa tiba tiba ingin pergi ke kantor?" Tanya lan xichen masih berfokus pada jalan di depannya namun sebelah tangannya tengah anteng mengelus tangan istrinya.
"Hanya bosan di rumah" jawaban singkat jiang wanyin membuat lan xichen tersenyum yah walau senyumnya tidak sampai ke mata.
Perjalanan pun kembali hening sampai mobil BMW putih itu memasuki halaman sebuah gedung tinggi bak gedung pencakar langit.Lan xichen memarkirkan mobilnya di parkiran khusu untuk petinggi perusahaan, pria itu turun lebih dulu membuka pintu lainnya mempersilahkan sang ratu untuk turun dari mobil.
"Kau terlalu romantis lan huan" ujar jiang cheng menggenggam tangan sang suami.
Lan xichen kembali membuka pintu belakang mobil,mengambil jas dan tas hitam.
"Biar aku yang bawa" jiang cheng mengambil alih tas kantor dan langsung di jingjing nya menuju lobby kantor sang suami,meninggalkan lan xichen yang masih berada di parkiran."CHENG GE.." suara teriakan terdengar dari arah samping, orang yang merasa namanya terpanggil pun menatap ke arah sumber suara menemukan sesosok perempuan yang tengah berlari ke arahnya.
"Astaga onia kenapa kau berlari seperti itu?" Tanya jiang cheng saat perempuan berambut sebahu berwarna ungu dengan mata berwarna biru laut.
"Hehehe aku kira tadi bukan gege" ucap wanita bernama asli simponia ley itu.
"Tumben gege datang?" Tutur simponia atau sering di panggil onia, menatap wajah sahabat sekaligus senior juga istri dari atasannya itu.
"Aku hanya sedang bosan di rumah, apa kabar dengan mu?" Tanya jiang cheng sambil menatap wanita dengan tinggi badan 181 cm itu.
"Hahah baik" jawaban sang gadis berusia 21 tahun itu."Wanyin" dua mahluk itu menatap ke arah pintu masuk lobby, tampan lan xichen tengah berjalan ke arah mereka.
"Selamat pagi ceo lan" sapa simponia dengan badan membungkuk 90° tanda hormat pada sang atasan.
"Selamat pagi sekertaris ley" sapa baik lan xichen.
"Onia apa kau sudah sarapan?" Tanya jiang cheng.
"Sudah ge,ah ge aku haru segera ke atas ada beberapa pekerjaan yang belum ku selesaikan" ucap onia
"Kalau begitu saya permisi ceo la" jiang cheng dan lan xichen hanya mengangguk sambil menatap kepergian sekretaris sekaligus pengawal pribadi keluarga lan.
KAMU SEDANG MEMBACA
a husband's loyalty((lancheng))
Romancecerita yang di buat karna emosi sang author yang tak sengaja.