chp 7

1.2K 101 34
                                    

Demi apa author pengen daki gunungggg~~~ bukan gunung kembar oky (please deh itu otaknya di sapu dulu biar gak ngeres ke lantai😌😌😌)......

Sehubung author lagi duduk manis di atas kompor.....
Let's continue the previous chapter.....

And don't forget to vote, comment if you like my story.

Typo bertebaran di segala penjuru cerita~~~~

*_

Sapaan selamat pagi terdengar saat pria  berwajah tampan, tinggi namun tidak setinggi tiang listrik, berbalut kemeja putih dengan jas berwarna light gray lengkap dengan dasi berwarna Dark blue,juga celana yang senada dengan warna jas, tak lupa sepatu Barker berwarna hitam yang mengkilat, yang semakin menambah ketampanan salah satu dari dua giok lan itu.

   Para karyawan yang berpapasan dengan tuan muda lan pertama itu akan membungkuk memberi hormat serta mengagumi ketampanan pria itu.
"Ah jika aku menjadi istrinya pasti aku akan sangat bahagia" ucap salah seorang karyawan perempuan yang baru saja membungkuk memberi hormat pada atasannya.
"Tapi sayang hayalan mu itu tak akan pernah tercapai" jawab karyawan wanita lain.
"Yah bagai manapun ceo lan sudah menikah" timpal karyawan lain.
"Yah itulah yang aku sayangkan" ucap karyawan wanita yang pertama berbicara itu.

Lan xichen dengan tenang juga sedikit bersenandung ria, senyumnya tak luntur dari bibir yang menggoda iman para kaum hawa dan adam itu (bagi yang belok yahhh🤪).
       Sebut saja tuan muda lan pertama itu orang gila, karna saat di mobil,lobby,dan di lift pria giok itu tak pernah melunturkan senyum bahagia nya, senyum bahagia seorang lan xichen yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
"Oh wanyin, betapa beruntungnya diriku memilikimu" gumang lan xichen ketika dia sudah keluar dari pintu lift yang sudah sampai di lantai 13 tempat ruangan nya berada.

Tok...tok..

"Masuk"

Cklek..

"Selamat pagi ceo lan" hormat perempuan yang baru saja masuk ke dalam ruangan kerja lan xichen.
"Selamat pagi sekertaris ley" balas lan xichen ketika melihat siapa yang datang ke ruangannya.
"Ceo, ada  empat jadwal pertemuan untuk hari ini,pertemuan pertama jam 11 kita akan bertemu dengan presiden dari perusahaan Qingheng, pertemuan kedua jam 2 kita akan ada pertemuan dengan perwakilan dari perusahaan OYANG-GRUP, dan pertemuan terakhir jam 8 malam ceo lan akan bertemu dengan tetua keluarga lan dan beliau berpesan anda untuk mengajak nyonya lan pertama untuk menghadiri pertemuan di kediaman utama" jelas simponia sekertaris pribadi lan xichen juga pengawal keluarga lan.

"Baiklah, tolong atur semua jadwal hari ini nona ley" ucap lan xichen.
"Dengan senang hati tuan" jawab simponia.
"Hahhh.. kau tak pernah berubah sejak dulu adik ley" ucap lan xichen membuat simponia ley atau onia ley itu tertawa.
"Memangnya apa yang harus berubah dari ku lan ge?" Tanya onia memandang pria yang sudah di anggap kakak dan menganggapnya sebagai adik.
"Sayang aku tak tahu siapa wanita yang sudah melahirkan gadis ambisius seperti mu" ucap lan xichen lagi lagi tawa onia terdengar di ruangan itu
"Sudah-sudah, ingat pertemuan malam nanti, paman menunggu untuk bertemu dengan menantu jiang nya," ucap onia
"Pastikan kakak iparku itu terlihat cantik yah walaupun a-cheng gege selalu terlihat cantik setiap hari" ucap onia sambil berbalik meninggalkan lan xichen tampa membungkuk hormat memang sekretaris yang tak sayang pekerjaan untung lan xichen memaklumi sifat gadis yang sudah dia anggap sebagai adik sejak 22 tahun yang lalu.

"Orang tua mana yang gila membuang anak baru lahir ke tong sampah, astaga jika aku bertemu mereka akan ku cincang sampai halus dan ku berikan pada wanyin untuk di masak" ucap lan xichen sambil menatap pintu yang sudah tertutup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a husband's loyalty((lancheng))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang