27. Permen Dari Alex

627 62 33
                                    

'Permintaan maaf akan ada saat kesalahan diperbuat, bukan? Meski kekadang kerap kali kata maaf digunakan tidak pada tempatnya.'

Jangan lupa Vote dan comment nya guyss, makasih~

Jangan lupa Vote dan comment nya guyss, makasih~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Permen Dari Alex

Pagi hari di SMA yang notabenenya milik keluarga Alex, suasana masih tampak sepi. Wajar saja karena sekarang masih pukul enam lebih sedikit, jadi siswa yang sudah berangkat pun belum terlalu banyak.

Lain halnya dengan Laura, Ola dan Irene, karena mereka selalu berangkat pagi. Di antara empat sekawan itu, hanya Xela lah yang sering berangkat terlambat, makanya Xela jarang kebagian gosip pagi hari yang biasa disebarkan Irene.

"Udah beberapa hari ini, Xela belum masuk juga belum ketemu kita. Gue takut kalo sampe terjadi apa-apa sama dia," celetuk Irene tiba-tiba, yang sedang duduk bersama Ola dan Laura di tempat duduk koridor sekolah.

"Gue juga sama takutnya sama lo, Ren. Makanya kita berdoa aja supaya Xela baik-baik aja dan cepet balik."

"Eh, tapi pasca Alex dkk bolos yang kabarnya mereka tawuran, mereka juga belum ada kabar, loh!" kata Laura, benar.

"Bener juga lo, trus kalo sampe Alex kenapa-kenapa, gimana kabar Xela dong! Satu-satunya yang paling kita arepin buat keselamatan Xela 'kan, cuman Alex!"

"Kita hubungin salah satu dari mereka aja, maksudnya anggota Metrov."

Ola dan Irene mengangguk bersamaan, mereka bertiga segera mengambil telepon pintar mereka masing-masing. Dan ketiga orang itu sama-sama mencari tahu kabar Anggota Metrov dengan menanyakannya pada salah satu anggota yang mereka kenal atau dekat.

"MONYET!" pekik Ola karena terkejut.

"Lo kenapa anjir, ngagetin gue aja."

"Gue ada telepon dari Alex woy!"

"WHAT?! Dalam rangka apa dia nelfon lo?" heran Irene.

Laura melebarkan matanya, tampaknya ia telah menemukan jawaban atas pertanyaan sahabatnya itu. "Apa jangan-jangan Alex mau nanyain kabar Xela sama kita? Dan apa jangan-jangan juga..."

"Udah ah, gue angkat dulu. Takutnya dia marah lagi, kelamaan ga dijawab."

Ola pun menggeser ikon telepon berwarna hijau ke atas guna mengangkat telepon dari Alex. Sebenarnya ia tak begitu berani, apalagi kalau sampai pembahasannya itu mengenai Xela. Tentu ia akan bingung harus jawab apa.

You're Only Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang