Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝Papa Satoru.❞
Mentari pagi menghangatkan suasana Ayah—Anak ini. Sedari tadi, Toge bersama anak gadis kecilnya yang manis tengah berkeliling taman, mencari udara segar di pagi hari.
Di dekapnya sang anak dengan gendongan favoritnya— Ala Koala, melihat kesana kemari, mencari spot tempat duduk yang bagus.
"Papa? Itu teman Papa 'kan?" Ujar [Name], menunjuk 4 manusia yang tengah berbincang-bincang di salah satu tempat duduk taman.
"Mau kesana, Papa? Menyapa teman Papa.."
"Salmon." Toge mengangguk, ia langkah kan kaki jenjangnya, menghampiri 4 manusia yang tak sadar akan eksistensi Ayah dan Anak ini.
"Hallo," [Name] menyapa duluan, melambaikan tangan mungilnya, mengambil atensi 4 manusia disana, Itadori Yuuji, Fushiguro Megumi, Kugisaki Nobara dan satu lagi, Sensei laknat SMK Jujutsu, Gojou Satoru.
"Konbu."
"Are.. Inumaki-senpai?!" Kata Yuuji, hampir berteriak.
"Inumaki-senpai, lama tak berjumpa.. etto— yang disana anak senpai?" Tanya Fushiguro, menunjuk gadis kecil yang imut dalam dekapan Toge.
"Salmon." Toge mengangguk sumringah.
"Yo Inumaki! Lama tak berjumpa, anakmu? aduh, aduh, mendahuluiku sekali kalau urusan anak yaa~" Goda Gojou, menaikkan alisnya berulang kali.
"I-ikura!"
"Wah, wah.. siapa namamu gadis kecil yang manis?" Tanya Nobara, mendekati [Name] seraya tersenyum.
"H-hallo! namaku Inumaki [Name], salam kenal teman-temannya Papa!" [Name] memperkenalkan dirinya, tersenyum manis dan tak lupa dengan efek bunga-bunga yang bermekaran di sekitarnya.
Anak yang imut, dengan umurnya yang masih belia mampu memikat 4 manusia di depannya hanya dalam sekali perkenalan singkat manisnya, sungguh anak Toge boleh saya culik? Oh maaf, tapi saya lebih memilih untuk menculik Ayahnya.
"M-manisnya! apa boleh aku menjadi jodoh—" Ujar Yuuji terpotong, yang mendapat tamparan keras dari Nobara.
"Di saat itu, kau sudah jadi kakek-kakek peyot, baka!" Ujar Nobara keras, yang membuat Megumi menahan tawanya.
"AKU BELUM SELESAI BICARA LHO?!"
"Aku sudah tau niatmu, pedo berkedok anak harimau yang imut."
"Apa? Jahat!"
"Anakmu manis juga, Inumaki. Boleh Sensei menggendongnya?" Tanya Gojou, menyatukan kedua tangannya, berharap sang ayah— Inumaki Toge mengizinkan.
Hening sejenak, namun pada akhirnya Toge mengizinkan dengan rasa sangat tidak ikhlas. Sekali lagi, dengan sangat tidak ikhlas.
Gojou mendekap [Name] erat-erat, tersenyum amat sumringah, menggendongnya tinggi-tinggi ke atas langit.
"[Name], coba panggil aku, Papa Satoru!"
"A-anoo.. Paman—"
"Ayo! Coba panggil aku 'Papa Satoru!' dengan keras!"
"P-papa—" [Name] tergagap-gagap, pasalnya, anak manis ini takut akan ketinggian, namun, Gojou dengan girangnya terus-terusan mengangkat [Name] tinggi-tinggi.
Agaknya, ia lupa siapa yang punya anak, siapa yang ayahnya.
"Ayo [Name]~! Anak manis, ayo panggil aku 'Papa Satoru!'"
"P-papa— Papa S-satoru.." Cicit [Name], mulai merasa mual akan ketinggian.
". . . Pstt— Lihat Sensei, [Name] sampai terlihat tertekan didekat Gojou-sensei" Nobara berbisik, mendekat dengan Yuuji yang mengangguk-ngangguk setuju dengan perkataannya. Sedang Megumi, hanya diam dengan wajah datar tertekannya.
"Hoii yang disana~! Jangan membicarakan Senseinee~" Kata Gojou, tanpa berpaling dari [Name], membuat Nobara dan Yuuji terjingkat terkejut.
"Ayo [Name], panggil aku 'Papa Satoru!'"
"P-papa— PAPA SATORU, HOEKKK—" [Name] yang tak tahan langsung memuntahkan seluruh isi perutnya tepat di depan wajah Gojou.
"Are...—" Gojou diam mematung.
"Takana." Toge mengambil alih, menepuk-nepuk pundak sang anak— [Name] yang masih merasa mual.
[Omake]
"Pftt— BWAHHAHAHAHAHA!!" Nobara tertawa girang, tak tahan akan peristiwa yang telah terjadi semenit yang lalu, tentunya di susul dengan tawa keras milik Yuuji.
"Sensei, sepertinya [Name] akan trauma dekat denganmu." Ujar Megumi santai, membuat Gojou semakin pundung.