-Listen to Me-

1.6K 190 252
                                    

Hope you like it. 💕

⚠Typo(s)

Genre : Family

Summary :

Levi memperlihatkan sebuah alat baru yang dibelinya dari Akuzon secara diskon pada keenam saudaranya.

"Levi... aku rasa Lucifer tidak akan setuju--"

"--tidak. Aku ingin mencoba alat itu, mari lakukan."

"...kau bercanda Luci?!"

"Yayyy! Kalau begitu... kita mulai!"

...sebuah percobaan sederhana yang akan berujung pada pengakuan menyakitkan.

.

.

.

Listen to Me

by

nshawol566

.

.

.

Dentingan untensil yang saling bertubrukan diatas meja makan mulai memecah fokus demon tertua diantara lainnya. Manik Ruby mengabsen satu per satu wajah adiknya. Setiap gerakan sederhana tak luput dari edar visualnya.

"...hmm...  hn..." Meski samar, demon dengan surai hitam itu dapat mendengar dengkuran halus Belphegor yang masuk ke dalam gendang telinganya. Seakan memberitahu jika ia tidak memiliki waktu untuk memasukan asupan energi ke dalam tubuhnya. Kantuk terlalu membuai dirinya untuk tetap terlelap.

"Belphie," Beelzebub mengguncang tubuh saudara kembarnya dengan tangan kiri ketika satu tangan lagi ia gunakan untuk menjangkau daging panggang favoritnya yang terletak cukup jauh. Rongga mulut yang terisi penuh tiap sisinya membuat Beelzebub tak dapat mengeluarkan lisannya dengan jelas, dan berakhir gumaman. "...belphhfhe,  belphhfhe. Khauf harfus makhan (Belphie, Belphie. Kau harus makan)." Bujuk demon bersurai jingga itu, sedikit menegakan kepala Belphegor.

Puas menatap si kembar, demon tertua itu kembali melanjutkan arah pandangnya ke lain target. Mengernyitkan dahi ketika melihat Asmodeus tengah memberikan aksesoris tambahan diatas hidangan malam ketimbang menyantapnya. "Woww! Perfect!" Sesekali memuji hasil karya sendiri dengan terkekehan riang.

Memutar bola matanya kearah lain ketika Asmodeus hanya akan membuat demon kepercayaan Lord Diavolo itu sakit kepala. Memperhatikan tingkah adiknya yang lain. "Piuh! Piuh!!!" Leviathan menirukan suara tembakan dari game console yang menempel permanen pada genggamnya. Bibir mengerucut tiap kali karakter dalam layar kotak itu terkena serangan lawan. "Ahhhh! Ruri-chaaaaan!" Pekiknya kecewa. "Event Ruri-chan menjadi space girl ini sungguh sulit! Aku bahkan tidak bisa menembak alien berlendir di depannya! Huh..." Leviathan menggerutu kesal sembari menyambar garpu dengan potongan daging dan memasukannya langsung ke dalam mulut. Membiarkan garpunya bertengger diantara bibir bahkan ketika ia sedang mengunyah makanannya. "Ronde ketiga! Aku dataaaang alien!!!" Setelahnya, demon yang mendapatkan gelar otaku itu hanya terfokus pada layar datar di depannya kembali.

Satan tak kalah menarik untuk diperhatikan. Demon bersurai hitam itu menyibak sedikit poni panjang yang sempat menusuk ekor matanya sebelum menaikan satu alis. Sorot mata bingung dilontarkan untuk adik demonnya yang memiliki masalah pengendalian emosi.

"Begitu... jadi kucing dapat hidup hingga beberapa tahun, dan 1 tahun usia kucing sama dengan 6 tahun usia manusia," Satan menyeruput teh tanpa mengalihkan pandangan dari buku ditangannya. "Buku ini sangat menarik. Aku harus lebih sering meminta Solomon membawakan yang baru dari dunia manusia."

Listen to Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang