🍃 2 🍂

127 16 1
                                    

Perjalanan panjang yang melelahkan itu kini berbuah manis. BTS menjadi boygroup paling tersohor di zaman ini, mendobrak stigma yang ada serta memecahkan rekor demi rekor.

Rasa bahagia dan bangga menyelimuti setiap anggota, mereka bersyukur atas kesuksesan yang bahkan melampaui dari apa yang mereka pikirkan.

Namun ada harga yang harus di bayar untuk kesuksesan yang mereka capai. Waktu, privasi, serta kebebasan menjadi hal langka untuk mereka.

Banyaknya fans yang menuntut atas kehidupan idolnya dengan mengatasnamakan peraturan yang telah mengakar di industri kpop sejak dulu, mau tidak mau mendesak agensi untuk mematuhi.

Keadaan ini tentu berdampak pada Taehyung karena waktunya tersita, tak punya banyak kesempatan untuk bertemu wanita yang ia cintai.

Selain itu larangan agensi untuk permasalahan hubungan percintaan, membuat ia harus menelan kembali keinginannya yang ingin segera meresmikan hubungannya bersama Lisa.

"Ayolah hyung aku akan pergi sebentar saja." Taehyung menyatukan kedua tangan tanda memohon pada sang manager.

"Tidak bisa Tae, ini sudah perintah agensi."

Taehyung mencebik sebal "Cih, aku bahkan bersedia saat ponsel ku di sita untuk persiapan comeback. Hyung menyuruhku untuk bersabar karena setelah masa promosi selesai aku akan di beri kelonggaran. Tapi apa ini, hah?"

Manager hyung menghela nafas panjang, bukan keinginannya menyita kebebasan para member tapi kejamnya industri kpop adalah fakta.

"Baiklah, baiklah.. Tapi kau janji tidak akan berbuat masalahkan?"

Taehyung mengangguk cepat bahkan sinar kebahagiaan langsung menyinari matanya, segera ia meninggalkan ruangan sebelum managernya itu berubah pikiran.





***




Mendapat kabar bahwa akhirnya mereka bisa bertemu kembali setelah beberapa bulan tidak bisa bertemu membuat Lisa senang luar biasa.

Lisa tidak berpikir tentang bagaimana dia harus berpakaian atau makeup seperti apa yang akan ia riaskan, ia hanya ingin berlari dan masuk dalam dekapan Taehyung.

Bayangkan bukan hanya tidak bisa bertemu secara langsung, bahkan akses untuk mereka berkomunikasi pun sangat terbatas. Bagaimana mereka tidak tersiksa dalam rindu?

Lisa bergegas ke tempat yang sudah di kabarkan oleh Taehyung sebelumnya, tak lupa ia mempersiapkan berbagai barang penyamarannya kalau-kalau sesuatu terasa mencurigakan.

Presensi Lisa yang tertangkap manik Taehyung membuatnya mengembangkan senyum. Ia berjalan menyusul Lisa yang berlari menuju kearahnya.

"Brukk" hantaman tubuh Lisa yang melemparkan diri kedalam pelukan pria di hadapannya.

"Kau benar-benar merindukan ku, rupanya" ucap Taehyung sembari memeluk Lisa dengan erat.

Lisa mendongak melihat wajah Taehyung "tentu saja."

Menggemaskan, sungguh gemas sekali wajah Lisa. Manik bulatnya yang berkaca-kaca serta kemerahan di pipinya akibat terpaan udara musim dingin.

"Cup, cup, cup..." Taehyung menciumi seluruh bagian wajah Lisa.

Lisa ingin melayangkan protes, tapi sudah keduluaan oleh Taehyung yang menggenggam tangannya serta membawa dirinnya berjalan meninggalkan tempat tersebut.

"Aku sudah memesan kedai makan untuk kita berdua. Ah, apakah kau mau makan di tempat lain?"

"Tidak, aku ikut pilihan oppa saja.


----


"Ku kira kedai ini tidak buka sampai tengah malam."

Taehyung memesan secara khusus kedai gamjatang yang mereka datangi sekarang. Waktu tengah malam serta tidak adanya pengunjung lain adalah kebebasan bagi mereka.

"Hmm, oppa sampai harus mengemis untuk itu."

"Benarkah?"

"Ne?"

Sempat bingung, hingga ia akhirnya sadar bahwa Lisa terlalu serius menanggapinya.

"Tidak sampai mengemis sih, hahaha." Ia merasa lucu karena kepolosan Lisa.

"Cihhh" Lisa sebal karena sudah merasa iba tapi ternyata di bohongi. Ya memang bukan salah Taehyung, tapi tetap saja ia harus menyelamatkan wajahnya.

Taehyung menangkup kedua pipi gembil Lisa. "Baiklah Tuan Putri, kau bisa melanjutkan marahmu nanti. Sekarang kita harus makan, kau boleh mengabaikan ku tapi tidak dengan makanan kesukaanmu, ok?"

Lisa mengaduk gamjatang yang beberapa waktu lalu tersaji di hadapannya, menyuapnya kemudian setelah di rasa panasnya sudah berkurang.

Melihat pria yang sedang menyatap makanannya itu membuat Lisa terserang rasa sedih yang tiba-tiba muncul.

Tangannya terulur mengusap sayang helaian rambut Taehyung, membuat sang pria menghentikan kegiatan makannya dan menatap wajah Lisa.

"Terimakasih" ucap Lisa dengan mata berkaca-kaca.

Tanpa pikir panjang Taehyung langsung berpindah ke sisi Lisa dan memeluk wanita itu teramat erat.

"Kita pasti bisa melewati ini Lisa-ya."









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happiness and TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang