A/N : Let me explain it kay. YN means Your Name. While YFN means Your Full Name. Here, think that YFN or YN was yourself. Still confusing? You can leave comments after read it.
°YN's POV°
Hello. Namaku YFN. Panggil saja aku YN. Aku adalah gadis berumur 18 tahun. Aku memiliki rambut hitam, panjang, dan curly di bagian bawahnya saja. Bola mataku berwarna hitam pekat. Aku tinggal di London seorang diri. Sedangkan orang tuaku tinggal di LA. Sejak kecil aku sudah diajarkan untuk menjadi anak yang mandiri. I think, it's enough to introduce about myself.
Sejak tadi malam, hujan turun tanpa henti. Jadi, aku hanya bermalas malasan dirumah.
"Tinggg.. Tonggg.." Tiba tiba suara bel rumahku berbunyi. Aku segera berjalan menuju pintu dan membukanya.
"Hey, YN." Ucap seorang pria tampan, bermata hijau, berambut ikal mengenakan jas hujan berwarna biru dongker. Dia bernama Harry Styles. Dan dia adalah satu satunya sahabat terbaikku. Kami bersahabat sejak kami Junior High School.
"Hey, Hazz. Mari masuk, di luar dingin." Ucapku seraya membantunya melepas jas hujannya lalu menuntunnya masuk.
"Jadi, ada apa kau kemari?" Tanyaku seraya menaruh dua gelas hot chocolate dan setoples chocolate cookies diatas meja.
"Oh ya." Ucapnya sambil meneguk coklat panas. "Orang tuaku pergi, aku dirumah sendirian. Jadi, daripada aku dirumah, lebih baik aku menonton film horror bersamamu disini." Ucap Harry menjelaskan.
"Oh begitu." Ucapku singkat. "Kalau begitu, Mari, kita menonton bersama!" Ucap Harry semangat. Lalu Harry memasukkan kasetnya ke dalam pemutar kaset.
Aku mengambil guling dari kamarku lalu meletakkannya disampingku. Harry menatapku bingung. "Ada apa? Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanyaku bingung.
"Hey, untuk apa guling itu?" Tanyanya penasaran.
"Ah, ini? Bu-bukan apa apa, Harry." Ucapku terbata.
"Ah, I know. Kau takut ya?" Goda Harry. "Eh? Ti-tidak. Ehmm.. Baiklah, iya, aku takut. Kau puas?" Ucapku yang akhirnya mengaku lalu menahan rasa maluku.
"Kau tidak perlu malu seperti itu. Tidak pantas. Aku rela menggantikan gulingmu itu. Ahahaha." Ucap Harry diiringi tawanya yang khas itu. "Dasar kau menyebalkan!" Ucapku seraya memukulnya dengan gulingku. Ia hanya mencoba menghidar dengan senyuman yang terlukis di sudut bibirnya.
Sedari tadi, disaat adegan menyeramkan muncul, aku hanya menyembunyikan wajahku dibalik pundak Harry. Namun, saat wajah hantu itu muncul secara mengejutkan, tiba tiba saja listrik mati. Aku dengan sigap memeluk Harry dengan erat.
"Harry, I'm so scared." Ucapku ketakutan. Tanpa kusadari, ternyata aku menangis.
"Hey, don't cry. I'm here, with you, beside you. Please, don't cry." Ucap Harry khawatir seraya mengelus rambutku lembut.
"I'm scared, Hazz. You know right, I have a phobia with darkness." Ucapku sesegukan. Kutengok wajah Harry yang hanya diterangi oleh cahaya bulan yang menelusup masuk dari jendela rumahku, dia tersenyum tipis.
"Hazz, temani aku disini sampai aku tertidur ya?" Pintaku lalu menatapnya dalam.
"Everything for you, Sweety." Ucapnya lalu dia mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Bibir kami menempel satu sama lain dan beberapa saat kemudian terlepas. Lalu aku memeluk Harry lebih erat lagi dan mencoba untuk menutup mataku.
"I love you." Bisik Harry tepat di telingaku lalu ia mengecup lembut keningku. Aku tersenyum manis dibalik dadanya, tanpa Harry ketahui. I love you more, Harry. And I wish you'll know about it.
The End .x
What do you think? Too short? Sorry. Bad? Weird? Good? So, if you don't mind, please gimme' vomments. Thank youuu .A
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Styles Imagines
FanfictionOnly fill with imagines about Harry. Hope you guys like it. Please, reads, votes, and comments here. Cause I needed your Vomments. DO NOT COPY THIS STORY! Harry Styles Fanfic. Romance Storyline. 1D HATERS? PLEASE, STAY AWAY! Gimme Vomments. Thanks. ...