Be My Girl

540 11 0
                                    

Natalie's POV

Hey, namaku Natalie William Payne. Aku adalah adik perempuan dari seorang Liam James Payne. Apa kau tahu atau mungkin kenal dia? Dia adalah salah satu personil dari boy band One Direction. Sungguh sangat sangat disayangkan jika kalian tidak mengetahui boy band paling terkenal di alam semesta ini. Okay, back to the facts about me. Aku berusia 18 tahun. Selisih 2 tahun dari kak Liam. Selisih 3 tahun dengan kak Nicola dan selisih 4 tahun dengan kak Ruth. Aku memiliki rambut brunette. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku serta kedua kakak perempuanku. Sejak kak Liam mengikuti ajang pencarian bakat The X Factor dan menjadi artis yang mendunia, ia tidak lagi tinggal dengan kami karna jadwal padatnya itu. Ia pulang ke Wolverhampton jika mendapat days off dari Managementnya. Anyway, aku ini termasuk fans berat dari Harry Styles. Kau tahu, bagiku, dia adalah pria paling tampan yang pernah aku lihat. Kak Liam selalu saja berkata bahwa dia lebih tampan dari kak Harry. Jika ia berkata seperti itu, aku selalu membalasnya dengan memutar kedua bola mataku dan ia selalu saja tertawa terbahak bahak. Aneh. Sangat aneh lebih tepatnya.

Hari ini One Direction akan melaksanakan konser di Dublin. Kak Liam membelikan kami -aku, kak Ruth, dan kak Nicola- 3 tiket untuk menonton konsernya. Ia berikan tiketnya saat ia pulang ke rumah minggu lalu. Ia bilang aku akan pergi bersama dengan adik, kakak, atau sepupu dari masing masing anggota One Direction. Saat ini, aku dan kak Ruth akan pergi ke konser itu. Sedangkan kak Nicola tidak bisa ikut dengan kami karna tiba tiba ia mendapat tugas tambahan dari atasan di tempat ia bekerja dan harus diselesaikan hari ini juga.

"Hey, are you done, Nat? We're gonna to be late." Teriak kak Ruth didepan pintu kamarku sembari mengetuknya beberapa kali.

"Yep. Almost done. Wait for me, sista." Ucapku setengah berteriak. Lalu menuju pintu dan membukanya. Kak Ruth hanya memasang wajah kesalnya.

"I'm ready. Let's go!" Ucapku lagi lalu menariknya untuk segera berangkat.

*******

Sesampainya di stadion di Dublin, kami duduk tepat di kursi paling depan. Disana terdapat adik dan kakak dari kak Zayn, saudara saudara perempuan dari kak Louis, kakak perempuan kak Harry, kakak laki laki dari kak Niall serta aku dan kak Ruth. Konser segera di mulai. Para anggota dari One Direction sudah berada di atas stage.

"Dublin, are you ready?" Teriak kak Harry melalui mic di tangannya. Para penggemar mereka berteriak histeris seketika saat mendengar sapaan hangat kak Harry. Suaranya sangat memekik telinga. Aku pun merasa terganggu. Oh, kak Harry. Tampan sekali dia. Batinku terpesona. One Direction berpenampilan terlihat begitu keren. Opening song mereka kali ini adalah One Thing.

Konser berjalan dengan baik dan begitu meriah. Penampilan mereka ditutup dengan lagu Best Song Ever.

Aku dan banyak dari anggota keluarga One Direction lainnya pergi ke backstage untuk menemui kak Zayn, kak Niall, kak Liam, kak Louis dan juga kak Harry.

Aku dan kak Ruth bertemu dengan kak Liam dan memeluknya. Lalu kak Ruth berbincang dengan kak Liam. Sedangkan aku duduk di kursi di backstage sambil memainkan ponselku.

"Hey, Nat. Sudah lama tidak bertemu ya." Ucap seseorang yang sudah tidak asing lagi bagiku. Aku segera menengok ke arah sumber suara. Terlihat kak Harry sedang tersenyum dan menatapku. Kemudian ia berjalan menghampiriku dan duduk disampingku lalu meneguk sebotol air mineral ditangannya.

"Hey, kak Harry. Ah iya, benar." Ucapku agak gugup lalu memasukkan ponselku kedalam saku mantelku.

"Oh ya, kenapa hanya datang berdua? Mana kakakmu yang satu lagi? Siapa namanya? Umm.." Ucap kak Harry sambil berpikir.

"Kak Nicola." Ucapku cepat. Uh. Kenapa sih ia membicarakan kak Nicola. Aku kan lebih cantik dari kedua kakak perempuanku tahu. Batinku kesal.

"Ah, iya! Nicola! Apa dia ada urusan penting?" Tanya kak Harry lagi.

"Iya, dia harus pergi bekerja. Ada tugas tambahan dari atasannya. Jadi, dia tidak bisa ikut denganku dan kak Ruth." Ucapku menjelaskan. Kak Harry hanya membulatkan mulutnya pertanda mengerti.

"Hey, disini berisik sekali ya. Mau ikut denganku, tidak?" Ucapnya menoleh kearahku lagi dan tersenyum menampilkan dimplesnya.

"Kemana?" Tanyaku singkat.

"Kau akan menyukai tempatnya. Ayolah, kumohon, mau ya ikut denganku?" Ucap kak Harry memohon.

"Ya, baiklah." Ucapku singkat menerima ajakkannya.

"Baiklah, ayo." Ucap kak Harry lalu menarik lenganku pelan -agar aku bangkit dari tempat dudukku, begitupula dengan kak Harry-.

Ia menghampiri kak Liam dan kak Ruth sembari menggenggam lenganku.

Kak Harry membisikkan sesuatu kepada kak Liam dan kak Ruth -entah apa yang kak Harry bisikkan pada mereka berdua-. Lalu kak Liam dan kak Ruth mengangguk dan kami berdua -aku dan kak Harry- pergi dari backstage menuju ke suatu tempat.

*******

"Kita sampai." Ucap kak Harry saat kami tiba di sebuah pantai.

Kau ingin tahu apa yang kak Harry tunjukkan padaku? Sebuah set candle light dinner di pantai kota Dublin. Ditemani oleh langit malam yang bertaburan dengan bintang bintang yang berkerlap kerlip diatas sana. Entahlah apa maksud kak Harry mempersiapkan hal semacam ini. Tapi sungguh, aku sangat senang malam ini. Kak Harry menuntunku menuju meja makan di pantai ini lalu menarikkan sebuah kursi untukku. Dan kami mulai menghabiskan makan malam kami yang sudah disediakan di atas meja.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya kak Harry saat ia selesai menghabiskan makan malamnya.

"Cantik sekali. Sebelumnya aku belum pernah candle light dinner seperti ini. Terimakasih untuk makan malamnya. Aku sangat menyukainya." Ucapku kagum dan tersenyum pada kak Harry.

"Aku senang kalau kau suka. Uhmm.. Nat?" Ucapnya lalu mulai mengenggam salah satu telapak tanganku. Aku menatapnya dan berkata "Iya, kak Harry?" Ucapku singkat.

"Just call me Harry kay."

"Baiklah. Ya, Harry?"

"Sebenarnya aku punya tujuan mengajakmu kesini. Se-sebenarnya.. Sebenarnya aku suka padamu. Aku suka padamu saat Liam memperkenalkanmu pada anggota One Direction saat konser di New Jersey beberapa waktu lalu. Apa kau memiliki perasaan yang sama denganku, Nat?" Ungkapnya dengan sebuah senyuman manis dari sudut bibirnya.

Apa aku bermimpi? Atau aku salah dengar? Bagaimana ini? Aku bingung harus berkata apa. Baiklah, kau pasti bisa mengatakannya, Nat. Batinku menyemangati diriku sendiri.

"Hmm.. Harry.. Sejujurnya.. Sejujurnya aku.. Aku juga suka padamu. Sejak awal kau berteman dengan kakakku, Liam. Dan anggota bandmu yang lain. Aku penggemar beratmu. Aku berharap suatu saat nanti hal semacam ini akan terjadi padaku dan ternyata terjadi saat ini juga." Ungkapku menjelaskan dengan terbata di kalimat awal. Kak Harry terdiam -tidak percaya dengan apa yang aku katakan-. Lalu sadar akan suasana dan dia menghampiriku lalu menuntunku untuk bangkit.

"Would you be my girl, Nat?" Ungkapnya dengan sebuket mawar merah di tangan kanannya yang ia berikan padaku. Aku terkesan akan perlakuannya. Lalu ia berkata lagi. "Jika kau menerimaku, tolong terima sebuket mawar ini. Jika kau menolakku, kumohon terima sebuket mawar ini untuk kenang kenangan dariku." Ucapnya lagi menjelaskan. Ia menatapku dengan penuh harap dan tersenyum manis. Aku mulai menggapai sebuket bunga itu dan aku mendapatkannya.

"Jadi, apa jawabanmu?" Tanyanya penasaran.

"I would, Harry." Ucapku sambil tersenyum malu malu padanya. Dan seketika kak Harry berteriak kegirangan lalu memelukku erat dan aku membalasnya.

"I love you, Harry." Ucapku di dekapannya.

"I love you more, Nat." Bisiknya lembut tepat ditelingaku.

The End.








[PROMOTE!]
Are you Larry shippers? or like to read BxB? Go check out my works then read 'Black Triangle'.

Like Humor jokes? Or like Romance words? Bored with an usual Memes? Let's check out my works then read 'Meme Comic of One Direction [Indonesia]'. Hope ya guys like that. Don't forget leave vomments. Thank you. All the love. A

Harry Styles ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang