🌼
"Eunghhh"
Wonwoo mengerjapkan mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam netra nya. Kepalanya terasa sakit apalagi bagian belakang kepala nya. Tangan sebelah kanan nya tergantung sebuah infus dan
Damn it!
Tangan nya juga di genggam erat seseorang yang tengah tertidur pulas dengan posisi duduk dan wajahnya di telungkupkan di tangan nya.
"Mingyu?" itu yang ada di pikiran wonwoo sekarang.
Dengan perlahan wonwoo mencoba mengangkat tangan nya tetapi yang terjadi adalah infusnya agak tertarik dan mengakibatkan darah di slang infus nya naik
Kalau boleh jujur, rasanya sungguh sakit
Bibirnya di gigit karena takut suaranya membangunkan mingyu. Tetapi rasa sakit di punggung tangan nya sungguhlah membuatnya menyerah.
"Awhhh shh"
Mingyu yang tengah tertidur pun menggeliat dan mencoba mengerti apa yang telah terjadi. Dan setelah sadar 100%, mingyu langsung kalangan kabut memencet tombol di sebelah kasur wonwoo.
"Gwenchana?"
Wonwoo hanya mengangguk
Drrtt
"Ah, maaf tolong ambilkan handphone ku mingyu-ya"
Wonwoo rasanya ingin resign dari kehidupan sja melihat notif telpon dri bohyuk dan juga eomma nya
"Tadi malam eomma menelpon mu Wonu ya, tapi aku tidak tahu harus menjawab apa jadinya aku sillent saja handphone mu" jawab mingyu
"Haishh mingyu pabbo"
Dan.. Panggilan masuk lagi.
"Nee bohyuk ah?"
"HYUNG! KAU DIMANA?! AKU KE APARTEMEN MU KAU TAK ADA?!"
"Kecilkan suramu"
"Wae?!!"
"Aku sedang berada di rumah sakit"
"Eodiya? Rumah sakit?! Kau kenapa hyung?! Magh mu kambuh lagi? Kan sudah aku bilang kalau kau harus rutin meminum obatnya, wae.. Hyung! Kirim lokasi mu sekarang, ku akan ke sana"
"Iya bawel"
Tuut...
"Siapa?"
Wonwoo menoleh, lalu tersenyum
'Kokoro saya tidak aman miskah' -kmg
"Bohyuk"
"Ne?!"
Wonwoo jadi ikutan kaget gara gara minggu teriak
"Wae???!"
"Aniyo"
'Ceklek
"Anyeonghaseyo.."
Terlihat ada 2 perawat yang sedang membetulkan selang infus wonwoo karena darahnya naik. Wonwoo mencengkram kuat sweater minggu yang berwarna hitam tersebut. Matanya terpejam karena menahan sakit.
2 kali lipat sakitnya ketika sedang di masukan jarum infus dan pertama kali cairan infus masuk ke tubuh.
"Wonu ya.. Tahan oke..?"
Setelah perawat tersebut selesai melakukan tugas nya. Mingyu dan wonwoo lega karena samaa sama tidak merasakan sakit lagi. Wonwoo di plintir selang infusnya dan minggu kesakitan karena tangan nya sampai merah gara gara di pegang erat oleh wonwoo.
"Setelah ini, pasien di usahakan jangan banyak bergerak. Dan sebentar lagi ada petugas gizi yang mengantarkan makanan" ucapan salah satu perawat dan tersenyum sebelum menutup pintunya kembali
'Ceklek
"Anyeonghaseyo.."
"Nee.." wonwoo
"Apakah kau alergi terhadap seafood?"
"Aku alergi terhadap seafood dan hanya makan ikan air tawar dan ayam atau binatang unggas lainya."
"Baiklah." petugas gizi tersebut memberikan wonwoo sebuah bubur yang di atasnya ada ayam presto kecap. Dan sebuah jus mangga dan satu gelas air putih
"Terimakasih"
Petugas gizi tersebut keluar dan menyisakan 2 orang anak adam yang saling menahan rasa rindu nya masing masing.
"Eumm Wonu ya.."
"Hmm?"
"Apakah kepalamu masih sakit??" tanya minggu yang tersirat nda khawatir di dalamnya.
"Agak sedikit sakit. Mingyu ya.. Tolong bukakan plastik roti itu" pinta wonwoo lirih.
Sebuah roti cokelat yang tadi di beli mingyu saat pulang dari apartemen wonwoo untuk mengambil baju
"Gumawo"
Hening*
"Gyu.."
"Wae??"
"Eomma dan appa mu pasti kecewa kepadamu ya gyu? Aku tahu bahwa kedua orang tuamu tidak merestui hubungan ini terutama eomma mu. Apakah heolmoni masih akan menjodohkan mu? Kalau iya maka setujuilah aku tidak apa a-"
Chuppsss~
Muka wonwoo seketika blank dan pipinya terasa memanas ketika bibir tebal milik mingyu menempel apik pada bibir tipisnya.
"Mi-mingyu.."
"Jangan ulangi itu lagi, aku hanya mencintaimu. Sungguh! Heolmoni tidak melanjutkan perjodohan itu lagi. Dan appa eomma juga sudah membebaskan aku karena orientasi seksual ku"
"A-aku..""
"Wonu ya.."
"N-nee??"
"Aku ingin menukahimu"
"Uhuk! Uhuk!"
Mingyu langsung mengambilkan botol aqua karena air putih yang di gelas tadi sudah habis.
"Hati hatilah sayang.."
Kedua pipi wonwoo memanas
Sungguh! Wonwoo malu karena sebutan 'sayang dari mingyu.
"K-kau bercanda kan gyu?"
"Tidak, tidak sama sekali"
"Aku tahu jika kau masih mencintaiku juga Wonu ya.. Bahkan setelah eomma memutuskan hubungan kita empat tahun yang lalu"
Wonwoo tertunduk dan meremat kuat ujung sprei nya.
"Wonu ya.. Saranghae neomu saranghae"
"N-nado.."
Perlahan wajah mingyu dan wonwoo mendekat. Mingyu memiringkan kepala nya dan wonwoo memejamkan mata nya. Perlahan namun pasti, dua anak adam tersebut bibirnya sudah saling menempel satu sama lain. Wonwoo memberanikan untuk sedikit melumat bibir mingyu. Mingyu sendiri tidak keberatan dan malah membalas lumatan tersebut
Bunyi kecipak pun mulai terdengar di ruangan serba putih tersebut.
'Ceklek
"Hyu- astaga!!"
Ya, kalian pasti udah rau siapa yang dateng.siapa lagi kalo bukan jeon bohyuk.
Dan tautan mereka pun terlepas dengan sangat sangat terpaksa
"Kalo mau ekhem tau tempat juga dong. Untung yang masuk bukan dokter"
Tbc
Voment..
Mianhae kalo ada typoo