Apa Kau Akan Seperti Dia?

176 20 3
                                    


Alluring You

"Apa Kau Akan Seperti Dia?"

Oleh kohan44





"Lucien, kalau kau diberi kehidupan lagi, kau akan memilih menjadi apa?"

Gun mengusap-usap kepala yang tertidur di bahunya.

Off menarik hati-hati ujung sayap Gun, melekatkannya di tubuh seperti selembar selimut.

"Aku akan menolaknya." Jawabnya tanpa pikir panjang, lalu ia sesap aroma pepermint bercampur rosemary yang tersalip di antara bulu-bulu sayap Gun.

"Pikirkan baik-baik dulu."

"Aku sudah memikirkannya."

"Bukan kah hidup menjadi hantu itu hampa?"

"Tidak."

"Ayahmu menjual jiwanya karena ia tak lagi mau bergentayangan."

"Itu keputusan yang tepat, dan seharusnya kau tidak membelanya, Sayangku... kau bertarung untuk menyelamatkan sebuah jiwa yang tidak ingin diselamatkan. Dia memang ingin dilalap iblis. Walau pun kau berhasil menyelamatkannya, jiwa yang tak ingin diselamatkan akan selamanya dalam nestapa. Tapi coba lihat dirimu, Sayang... kau banyak kehilangan, dia merenggut kepercayaanmu, memotong sayapmu, menjual rahasiamu. Sayangku..."

"Aku tahu semuanya, tapi kenapa kau mengatakannya? Itu bikin aku sakit."

Sayapnya menekuk layu seperti cintanya kepada Sombop. Ia turunkan sayap dari bahu Off seakan enggan melindunginya dari dingin. Ah, Off tak lagi bisa kedinginan.

"Kalau aku jadi manusia, aku tak bisa melayang bersamamu." Kata Off, dan kesedihan tersalip di antara desah nafas. "Aku juga mesti menjadi seorang pewaris dan mengurusi dunia, lalu aku melupakanmu. Aku tidak ingin itu, Sayang."

"Jadilah manusia!" Mata Gun berbinar meyakinkan sekuat tenaga; menjadi manusia adalah ide terbaik. "Lalu kita akan berjalan di atas pasir, di atas salju, di atas tanah, atau kita berlarian di hamparan rumput. Kita bisa mencium aroma hujan, atau bau panggangan matahari, musim panas! Atau mencecap butir salju dari langit, atau tidur sambil mendengar gemuruh guntur."

"Sayapmu, Sayangku... Gun yang indah, Gun yang aku kagumi, Gun perhiasanku, Gun Sayangku, sayapmu ingin berada di langit."

"Aku akan terbangkannya, tanpa aku."

"Apa?"

"Aku akan memotongnya, lalu kau menjadi manusia. Kita bisa berjalan di bumi, menjejakkan kaki seperti semua orang."

"Sayang, manusia itu perusak. Lihat aku, aku membunuh diriku sendiri ketika aku masih manusia, dan orang sepertiku di muka bumi ini bertebaran! Apa jadinya kamu nanti jika dikelilingi manusia-manusia seperti itu?"

"Lucien,"

"Kekasihku,"

"Lucien, ayahmu ingin kembali menjadi manusia karena dia merindukanmu, kakakmu, dan ibumu."

Off menatap kedua bola mata Gun bergantian, mencari dan menggali kejujuran di bongkahan coklat yang sering kali sengaja ditutup biar siapa pun yang melihat hanya mampu menemukan binar indahnya saja.

"Dia rela menukar jiwanya, karena rindu yang bertumpuk dan menggunung lama-lama berubah menjadi kesedihan," kata Gun, "dan kesedihan itu membunuh. Dia bilang hampa, tapi sepertinya itu karena dia kepenuhan, kelewat batas sampai mati rasa. Seperti balon udara yang dipompa terus menerus, balon itu meledak. Jika kau pompa lagi, udaranya masuk melalui lubang balon, tapi tidak mengisi balon. Apakah kau akan seperti itu?"

"Ayahku meninggal karena ketidaksengajaan, tapi aku berbeda. Aku memang inginkan ini, inginkan kamu. Sayangku, apa kamu inginkan aku?"

Gun ingin membantah. Percintaan di kepala manusia seringkali tidak masuk akal. Pada satu waktu mereka berkata dengan yakin, di waktu lain mereka akan berkata sebaliknya. Semua itu karena mereka tak lagi memiliki perasaan yang sama. Manusia suka sekali berubah. Ahh, manusia pasti berubah. Tapi Gun cuma penyesap emosi dan seribu tahun pun berlalu ia tetap sama.

"Lucien, boleh aku menciummu?"

Lucien geleng-geleng.

"Aku yang menciummu." Kata Lucien

"Apa bed-mmhh! Nnghh... Lu-cien... mmhh..."

Keresahan menyelinap di antara ciuman itu, menutup debat yang dipaksakan usai.

Alluring You ( OffGun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang