Kobaran Kebencian

98 17 0
                                    


Alluring You

"Kobaran Kebencian"

Oleh: Anemone

Oleh: Anemone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Gun kekasihku,"

"Hm?"

"Boleh aku bertanya satu hal?"

"Dua hal dan satu juta hal pun boleh. Lagi pula jika tidak aku perbolehkan, kau akan tetap bertanya, kan?"

"Hehehe... kali ini serius. Mungkin ini pertanyaan yang menyakitimu."

"Kau minta izin buat menyakitiku?"

"A-oh.. caramu berbicara bikin aku merasa jahat."

"Kau ingin bertanya soal ayahmu kan?"

Lucien tiba-tiba berubah diam.

"Ya. Kadang-kadang aku masih memikirkannya, Lu."

Bahu Lucien membungkuk layu, kepalanya menunduk. Bungkam.

"Aku harap, yang kutemui lebih dulu itu kamu, Lucien. Biar aku tidak punya kesempatan bertemu ayahmu dan kuberi seluruh cintaku untukmu saja."

"Kau... menyesali pertemuanmu dengan..."

"Ya." Gun memenggal. "Memohon dicintai itu hal yang tidak tepat. Lucien, aku ingin peluk..."

"Aku sudah memelukmu dari tadi."

"Lebih erat!"



"Lucien,"

"Ya?"

"Boleh aku menanyakan satu hal?"

"Dua hal atau sat—"

"Aku serius!"

"Aku pun, sayangku..."

"Apa... um... kau benci tiap aku membicarakan ayahmu?"

"Soal urusanku dengan ayah? Tidak. Soal cintamu kepada ayah? Aku cemburu, Sayang."

"Maaf, aku suka sisi cemburu."

"Jadi kau akan membuatku cemburu setiap hari?"

"Tidak! Kapan-kapan saja sisi cemburu berkunjung. Biar kekasihku Lucien yang penyayang yang tinggal setiap hari bersamaku."

"Ngomong-ngomong.... Sayang, terimakasih telah menyerah soal ayahku."

Gun mendongak, mencari raut Lucien.

"Aku pikir..." Lucien melanjutkan lambat-lambat. "Jika kau sedikit lebih kukuh waktu itu, ayahku pasti terselamatkan."

"Hey, dia ayahmu. Dia merindukanmu, dan sebesar itu perasaannya pada kalian sampai mengorbankan aku."

Lucien geleng-geleng.

"Beberapa orang menjadi lunak dan berpindah ke sisi malaikat karena merasa maut sudah dekat. Tapi itu tidak mengubah mereka menjadi malaikat atau memiliki sifat seperti malaikat. Mereka cuma mau menghindari maut."

"Lalu kau bagaimana, Lucien? Kau menghampiri maut."

"Satu-satunya manusia yang kurindukan adalah Am, dan dia sekarang tidak sendiri. Hanya mengetahui kakakku tidak sendiri dan bisa berbahagia, bagiku itu cukup. Sisanya, aku mencari jalan buat bahagiaku sendiri; kamu."

"Tapi kau akan pergi juga, kan?"

"Gun, warna sayapmu memudar, atau cuma perasaanku saja?"

"Sayapku memudar jika aku bersedih."

"Apa?! Hey, lihat... bulumu juga rontok. Yang ini putih bersih. Bagaimana mungkin?"

"Kembali lah jadi manusia, Lucien. Biar semesta memberiku waktu lebih lama bersamamu."

"Gun, apa yang terjadi jika bulu sayapmu memutih semua?"

"Lucien...."

"Gun!"

"Jadilah manusia..."

"GUN!"

"... buluku akan berguguran."

"Lalu?"

"Bersisa... tanganku."

"Hey, hey... sayang, kenapa kau bersedih?"

"Sang Pencipta akan mengambilmu dariku."

"Tidak... tidak... aku hanya berpindah tempat."

"Kau akan pergi, aku sendirian lagi. Aku akan mencarimu, mencari jalan menujumu. Lalu sayapku yang rontok akan... kau... kau membuatku-"

"Sayang!" Lucien terengah, membungkam mulut Gun. "Tidak. Sayapmu tak akan patah. Bulu-bulumu tak akan rontok. Kau akan terbang lagi, dan aku bersamamu. Aku bukan Ayah, dan kau tak akan kehilangan apa pun lagi."

"Jika iblis tidak memakan ruh, maka Dia akan mengambil semua ruh yang tidak dimakan. Bagaimana bisa kau melawan-Nya?"




"Ini mengapa aku membenci Dia, Lucien..."






"Bagaimana mungkin kau menjadikan sang Pencipta sebagai musuhmu?"






.

Alluring You ( OffGun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang