....
Pagi ini changyol bangun lebih dulu dari pada anak anaknya... Ya melakukan kegiatan pagi sebagai seorang ayah meski di hari sabtu. Seharusnya iya libur hari ini tapi karna ada janji dengan Lee company. Jadinya ia membatalkan liburan hari ini.
Saat sedang menikmati acara paginya tiba tiba dia di kagetkan dengan seseorang yg mencium pipi kanannya...
"appa sudah bangun"sapaan pagi dari anak perempuannya itu hampir membuat paginya lengkap
"sayang kau mengagetkan appa"ucapnya sambil menutup koran yang sedaritadi ia baca
Hera hanya tertawa sebagai balasan untuk appanya itu"mianhe appa"ucapnya tanpa menghilangkan senyuman dari wajahnya
"apa hari ini appa ada janji dengan Lee company?"tanya hera sambil ikut duduk di sebelah appanya
"memang kenapa kau menannyakan hal itu sayang?"changyol heran kenapa anaknya menanyakan hal itu padahal ia sudah tau jawabanya
Hera bingung harus memulai dari mana karna dia pernah mendapat telpon dari jisung saat dirinya di Los angeles kalau dia ingin sekali appanya barmain dengan appa mereka "emm... Appa... Appa kalau aku perhatikan appa semakin sibuk dan jarang ada waktu untuk menemani jisung. Dia sering cerita padaku kalau dia merindukan appa"
Sebenarnya wajar jika jisung merasa seperti itu. Karna ia tidak pernah merasakan kasih sayang omma mereka. Ommanya meninggal setelah melahirkan dirinya. Maka dari itu jisung tidak pernah melihat ommanya
Yg ia tau ommanya itu sangat mirip dengan noona. Walau tidak pernah melihat omma itu tidak terlalu membuatnya sedih sanya sesekali saja. Karna ia masih memiliki appa dan noonanya
Hera sebenarnya sangat ragu untuk mengatakan hal itu... Ia tidak ingin melihat adiknya termenung dan di tambah melihat appanya juga sedih
"benarkah jisung bilang seperti itu pada mu?"changyol sangat terkejut. Karna selama ini ia seperti merasa jisung selalu baik baik saja. Tanpa tau dan bertanya padanya
Benar saja apa yg di takutkannya pasti appanya sangat sedih mendengarnya.
"appa begini saja... Biar aku yg menggantikan appa meeting hari ini... Appa dengan jisung saja"
"banarkah tidak apa?" tanya changyol memastikan putri satu satunya itu
"iya... Lagi pula jadwal appa hanya itu saja kan hari ini
"baiklah kalau begitu. Ngomong-ngmong appa juga rindu bermain dengan jisung" ucap changyol sambil membayangkan betapa jisung sangat mengemaskan dulu
Setelah percakapan singkat itu peran utama dari yang di bicarakan oleh meraka datang dengan wajah bantal miliknya.
" pagi appa, noona "sapanya
" hey tuan park. Bisakah kau cuci muka dulu " omel hera pada adik satu-satunya itu karna melihat wajah kusut milik adiknya itu
" haah... Noona ini masih pagi, jangan marah marah bisakan " jawab jisung dengan tenang
Sebenarnya hera masih ingin memarahi jisung tapi niatnya itu dia batalkan karna sudah tau pasti jisung tidak akan menanggapi omelan paginya dan akan membuatnya semakin kesal nantinya
"selamat 'TUAN PARK JISUNG, kali ini kau selamat" ucap hera dengan penuh penekanan di setiap panggilannya itu
"haaah.. Kalau begitu appa aku berangkat dulu ya" sambungnya dan langsung pergi meninggalkan ruang makan yang menyisakan appa dan adiknya di sana
"appa..." panggil jisung dengan manja karna ia gantungkan pertanyaanya itu
"ada apa sayang hmm?" jawab changyol dengan senang hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Yang Hilang
General Fictionpernikahan sepasang kekasih dari dua perusahaan terkemuka dunia menjadi sebuah sorotan. tetapi sayang ada sebuah retakan kaca kecil di sana dan itulah awal dari semua penyesalan