4. HASRAT HATI.

780 37 11
                                    

"HASRAT HATI"
BY TRIPASELO12.

"Selamat membaca, jangan lupa untuk memberikan dukungan kepada cerita ini."
.
.
.
.
.
.
.
.

"Anak bodoh! Memalukan! Mau kamu apa? Anak sialan, mencoreng aib keluarga!" Pria paruh baya bernama Randi itu memukul kepala anaknya sebelum menunjuk ke arah pintu. "Lihat di luar sana! Wajahmu sudah terpampang sebagai pemerkosa, parahnya yang kamu perkosa lelaki anak sialan! Kamu di cap gay yang doyan merusak lelaki normal lainnya! Karena kamu aku harus kehilangan muka!"

Liana, ibu sambung dari Boby hanya dapat menangis melihat sang anak harus menerima pukulan dari ayahnya hingga wajah tampan itu terlihat babak belur.

"Mas tenangkan dirimu.." Liana mengusap lengan sang suami.

Randi terlihat menghela nafas untuk menetralkan emosinya.

"Urus anak sialan ini!" Randi melangkah pergi dengan cepat meninggalkan ruangan menyisakan Liana dan Boby yang hanya tertunduk.

"Sayang..." Liana mendekati Boby, di elusnya lengan sang anak namun dengan cepat Boby mendorong Liana hingga tersungkur.

"Jangan sentuh gue sialan!" Boby berdiri dari duduknya, menunjuk Liana dengan emosi. "Jangan berharap karena bokap gue nikahin elu, elu bisa ngerasa sok berkuasa. Mau itu bokap gue sekalipun kalian jangan lupa harta yang kalian nikmatin harta nyokap gue! Kalau gue mau, gue bisa singkirin kalian! Apalagi cuman modelan orang kaya elu, cih. Elu pikir gue diem tadi karena takut? Salah!"

Boby bersendekap dada dengan wajah sinisnya. "Karena darah orang itu ngalir di tubuh gue, seenggaknya gue bakal diem untuk jadi anak yang baik meskipun gue cuman bisa ini. Elu urusin aja tuh orang tua, gimanapun reputasi dia jadi taruhan. Gue ga masalah di sini, meskipun di sini gue juga kagak bakal susah. Gue juga tetep di kasih makan, Oma dan opa ga bakalan biarin gue terlantar sekalipun di jeruji besi."

Boby menghela nafas. "Gue juga tau kalau lu yang bikin orangtua gue cerai, jadi jangan sok peduli sama gue."

"Boby..."

.

"Lana jangan tinggalin gue!" Wildan mendekap tubuh Lana erat di ranjang pesakitan saat bocah dengan mata bulat jernih itu mendekat. "Jangan tinggalin gue!"

Lana bingung harus bagaimana, di sisi lain ia takut berdekatan dengan Wildan yang telah memperkosanya, tapi di sini lain ia juga tak tega saat mengetahui kebenaran jika Arjuna dan teman-temannya memperkosa Wildan secara bergilir.

Lana tak bisa membayangkan. Tak habis pikir juga kenapa takdir begitu aneh untuknya. Kemarin dia yang berada di posisi Wildan, saat ini justru Wildan sendiri yang berada di posisinya.

Lana mengelus pundak Wildan lembut, tubuh keduanya berbaring berhimpitan di kasur. Wildan terlihat mendekap tubuh mungil Lana erat seakan tak ada hari esok.

"Mas..."

"Hm?"

Lana menelan ludahnya ketika ia dengan perlahan membalas pelukan tubuh pria tampan itu. Tanpa Lana ketahui Wildan tengah tersenyum senang atas reaksi Lana.

"Mas, Lana sudah maafkan mas. Lana ikhlas atas kejadian itu tapi Lana akan lebih senang kalau mas bangkit. Jangan menyakiti diri mas lagi, mas harus pikirkan kondisi orangtua mas Wildan. Lana tau mas ga akan semudah itu bangkit, tapi lihat Lana.."

Lana menatap mata Wildan yang kini menatapnya. "Lana bisa bangkit meskipun mas udah lakuin hal itu ke Lana. Hidup mas masih panjang, mas harus bangkit dan buktikan mas ga mudah jatuh. Mas pasti bisa, mas Wildan orang yang kuat dan Lana yakin mas bisa."

HASRAT HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang