0.4

2.8K 250 33
                                    

____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________

sebelumnya.
____________________________________

"woo, kunci lo"

"thanks, oh iya. kata lo, partner gue udah ada?,"

"udah, lo bisa temuin di cafe depan. dia nungguin lo dateng buat masuk cottage nya, kunci nya di lo kan?,"

"iya, yaudah gue duluan."

"hm, nanti lo ajak dia. -partner tanding lo, sama dia."

"iya!"

jeongwoo datang tiga jam lebih lambat dari haruto yang sudah lebih dulu tiba disana. pemuda itu melangkahkan kakinya sedikit terburu-buru, karena jeongwoo fikir orang yang menjadi teman sekamarnya itu, pasti sudah sangat kesal sekarang.

dan rasa-rasanya, beralasan terjebak macet, juga letak rumahnya yang lebih jauh dari lokasi, tetap saja tidak bisa membuatnya di maklumi. karena seharusnya jeongwoo berangkat lebih awal, jika tau rumahnya cukup jauh. dan jalan tol di dekat sana, memang sudah ia hafal, cukup rawan kemacetan.

jeongwoo menatap sekeliling kafe. dia berdecak bingung sekarang, kenapa tadi tidak tanya dulu ciri-ciri roomate nya itu bagaimana?!

"ck,"

jeongwoo membuka ponselnya untuk men-dial, nomor dohyon.

"halo, do"

"halo. napa woo? ada masalah sama cottage nya?,"

"engga -ini, gue bingung sama orang yang lo maksud. roomate gue, yang kayak mana? -coba lo sebutin ciri-cirinya,"

"ohh, si haruto. -itu, dia pake jaket denim biru. sama ripped jeans, warnanya senada sama jaketnya. sepatunya warna hitam, -ada gak disana?,"

jeongwoo menatap kesekeliling kafe, mencoba mencari keberadaan seseorang yang dohyon maksud. sampai kemudian ia bisa melihat satu-satunya orang dengan jaket denim biru juga ripped jeans yang warnanya senada. orang itu tengah duduk dengan secangkir kopi, juga ponsel ditangan kanan. kepalanya ia anggukan pelan, jeongwoo langsung berjalan kearah-nya.

"ada nih, yaudah makasi do. gue samper orangnya dulu."

"yoi, gue tutup ya woo"

panggilan berakhir, lalu jeongwoo cepat cepat memasukan ponselnya kembali di saku-nya. ia sudah lebih dekat, dan akhirnya berdiri tepat dihadapan seseorang yang dohyon maksud.

"sorry, lo.. haruto kan?,"

haruto mendongak menatap jeongwoo, pemuda itu memandang dengan tatapan yang sulit diartikan. tapi yang pasti, raut wajahnya datar.
sejenak kemudian, tatapannya terputus. haruto mengalihkan pandangan.

"hm,"

jeongwoo mengeryit sedikit bingung, ia mendudukan dirinya dihadapan haruto. tapi kemudian, pemuda itu kembali menatapnya. sengit, dan terkesan cukup aneh bagi jeongwoo.

[i.] arunika ; jeongharu ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang