DISCLAIMER 1 PART SEBELUM END!
"Oh ya udah"
"Ya udah apa?" Tanya Cakra
"Ya udah ke Indonesia aja kamu" ucap Wanda
"Gak lah, males" ucap Cakra
"Ke Indonesia yang, mamah kamu pasti kangen" ucap Wanda
"Ya udah, ayo packing" ucap Cakra
"Ayo" ucap Wanda
----
"Kenapa baju aku doang?" Tanya Cakra
"Lah kan emang kamu aja yang ke Indonesia, aku sama renza di sini" ucap Wanda
"Lah? Gak bisa gitu dong! Kita kan sepaket" ucap Cakra
"Yang, aku masih gak bisa ke Indonesia" ucap Wanda
"Ya udah kalo kaya gitu aku juga gak ke Indonesia" ucap Cakra
"Gak ada, aku gak mau ke Indonesia kalo gak sama kamu dan renza" ucap Cakra
"Yang, nanti mamah mu makin marah" ucap Wanda
"Yang ayo ke-indonesia bismilah" ucap Cakra
"Gak bisa" ucap Wanda
"Its been 15 year yang" ucap Cakra
"Ya tau, tapi kenangannya Masi berbekas kenangan yang membuat aku susah untuk hamil lagi, yang membuat aku kehilangan adik, yang membuat aku gila!" Ucap Wanda
"Engga, kamu gak boleh stuck di situ terus lah" ucap Cakra
"Takut yang" ucap Wanda
"Bahkan aku udah 15tahun gak naik pesawat" ucap Wanda Cakra hanya memijat pelipisnya
----
"Indonesia masih sama ya yang" ucap Cakra
"Hmm" Wanda hanya berdeham sambil fokus kepada jalanan Jakarta yang sangat padat
"Yang, udah dong jangan nangis aja" ucap Cakra
Wendy POV
Kata kan aja kalo gue alay, lebay, sampe nangis kaya gini waktu datang ke Indonesia.
Pertama gue datang ke Indonesia itu paksaan dari mamah Yuna dan Cakra tentu nya
Negara yang mempunyai cerita sedih, cerita bahagia semua nya campur aduk.
Bohong kalo gue gak kangen Indonesia, gue kangen banget tapi negara ini terlalu sakit untuk di ingat ingat.
Di negara ini gue ngerasain di siksa sama orang tua kandung gue, di campakkan sama laki laki yang gue cinta, di pertemukan dengan sosok Cakra yang baik hati, menikah dan memiliki anak se baik dan Se pinter renza, juga kehilangan calon bayi yang bahkan detak jantung nya belum gue dengar sama sekali.Indonesia makin hari makin membuat luka di hati gue, ntah mulai dari kenangan atau apa nya inti nya aku gak nyaman ada di Indonesia, kalau saja Cakra gak maksa pasti aku memutuskan untuk tetap tinggal di canada saat ini, jalanan Indonesia bener bener padat dan itu juga yang membuat dada ku sesak
Mobil kami melewati salah satu tempat peristirahatan terakhir yang benar benar membawa rasa perih di hati ku, di mana tempat tersebut terdapat makam calon anak kami yang ntah sekarang bagaimana kondisi nya 15 tahun lalu aku depresi karena kejadian itu, dan hari ini luka lama tersebut kembali lagi.
Sebut saja aku orang tua yang gila, bahkan aku gak pernah jenguk makan tersebut.
"Pegang tangan buna'' pinta Wanda ke renza
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED ✓
Fanfiction"kenalin saya Wanda Saputri n" "Bu n nya apa?" "biar itu jadi rahasia" Kisah dosen muda dan segala permasalahannya COMPLETED ✓