Chapter 1

36 2 0
                                    

Jutaan bintang telah datang menemani sang gelap yang kian larut, berlomba dengan sang bulan yang menyepi, larut dalam sunyi. Suara jangkrik mengiringi ketikan keyboard yang terdengar jelas, menemani sang gadis yang kian larut dalam fokusnya. Tugas.... Yaaa, tugas yang begitu menyiksa sepertinya. Tampilan sang gadis sekarang tak lagi enak dilihat, rambut yang acak-acakan, wajah berkilat karena minyak, disertai dengan warna hitam yang menghiasi kantung matanya. 

Kamarnya pun tak jauh beda dari penampilan sang empunya, banyak kertas berserakan di sekitarnya, bahkan tempat tidur yang harusnya memeluknya dalam lelap seperti biasanya, sekarang tak ada ubahnya seperti tempat sampah yang tumpah. Mulai dari botol kopi yang telah tumpah, segelas kopi hitam yang masih hangat, bungkus snack yang telah berceceran karena sang empu yang dilanda kelaparan di tengah malam, semuanya berhamburan di lantai.

***

Kicauan burung menyambut di pagi yang cerah. Di sebuah kamar yang amat jauh dari kata rapi, terlihat sang pemilik tengah tidur dengan tidak elitnya. Buku-buku dan laptop tersebar di sekitarnya, sedang sang empu tengah tidur telentang dengan kaki di atas kepala ranjang. Tak lama terdengar suara ketukan pintu, dari ketukan pelan berubah menjadi gedoran yang tidak sabaran. Sang pemilik kamar terusik, dan langsung bangkit -karena mendengar teriakan di luar kamarnya– yang menyebabkan pusing karena berdiri secara tiba-tiba. Setelah meredakan rasa pusingnya, ia segera bangkit dan membuka pintu yang memang dikuncinya semalam.

"Apa sih Maaa?" Tanyanya masih dengan muka bantalnya.

"Katanya mau masuk pagi, sekarang udah jam berapa coba? Dari tadi dibangunin gak nyaut-nyaut. Nanti malah nyalahin orang gak bangunin, padahal sendirinya kebo!" sang wanita paruh baya, yang merupakan ibunya menyerocos mengeluarkan kekesalannya terhadap sang anak. Memang anaknya ini susah sekali untuk dibangunkan. Orang pada heboh sekomplek juga dia tidak akan tahu jika sedang tidur.

Mendengar itu sang anak – yang merupakan seorang gadis itu- segera berlari ke kasur mengambil smartphone berlogo apel digigit miliknya dan menghidupkannya untuk sekedar melihat jam karena dia memang sengaja tidak menaruh jam di kamarnya. Matanya seketika membelalak melihat jam yang tertera di layar. Oh tidak.... Dirinya kesiangan.

"Aaaaa, Mama kok gak bangunin dari tadi sihhh..". Sang ibu yang telah menduga hanya mendengus kesal dan segera turun ke lantai bawah untuk melanjutkan merawat tanaman kesayangannya. Menghiraukan keadaan kamar yang seperti kapal pecah itu. Dari pada darah tinggi karena kelakuan anak gadis satu-satunya itu, lebih baik dia melanjutkan hobinya.

***

"Kalau gini apa gunanya bikin tugas sampe jam 3, ujung-ujungnya ditolak nanti." Seorang gadis terus menggerutu di sepanjang jalan. Setelah sampai di depan kelasnya, dengan ragu campur heran dia masuk. Ragu karena takut kena semprot oleh dosennya dan heran karena mendengar suara yang agak bising dari kelas tersebut. Setelah memantapkan hati dia mendorong pintu perlahan yang membuat seisi kelas langsung hening.

"Ah, ngagetin aja lo woi, kirain tadi Pak Botak yang masuk." Heboh seorang cowok bersurai coklat kehitaman setelah melihat siapa yang masuk kelas.

"Emang Pak Botak kemana?" Tanya gadis yang membuat kaget seisi kelas tadi. Sekarang semuanya telah kembali fokus ke aktivitas masing-masing. Pak Botak atau dosen yang bernama Rendra merupakan dosen yang sangat disiplin, tidak mentolerir segala jenis keterlambatan, baik saat masuk kelas maupun untuk tugas. Karena menurutnya, mahasiswa yang sering terlambat itu tidak menghargai waktu dan akan membuang-buang waktunya yang berharga saja.

"Gak masuk" Cowok tadi menjawab sambil kembali memainkan benda pipih yang berada di genggamannya.

"SERIUSS??? Trus tugasnya gimana?" Sang gadis memekik antara senang dan kesal. Senang karena tugasnya masih bisa diterima, kesal karena begadang mengerjakan tugas sampai hampir tidak tidur, namun dosennya malah tidak masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friend Zonk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang