Bagian 1

6 0 0
                                    

Magha High School
Seoul

Siswa dari Magha HS sudah sibuk mengutarakan komentarnya di sebuah forum berita sekolah yang hanya diikuti oleh pelajarnya. Sebuah berita mengejutkan dari ketua Osis yang berselingkuh dengan siswi bernama Chaemi lah yang mereka ributkan, beberapa siswa sibuk mengoceh sambil mengetikkan komentar negatifnya di postingan tersebut.

Dena berjalan dengan normalnya mengabaikan sibuknya warga sekolah yang menggosipkan berita perselingkuhan. Karena ia tak tertarik membicarakannya, ia langsung menuju kelasnya. Di kelas tak ada bedanya, ia memilih membuka buku pelajarannya dan mengerjakan tugas.
"Sa, tugasmu!" ia menepuk bahu temannya yang duduk di sampingnya. Pria itu mendengus dan tetap mengambil buku dari tasnya.
"Begini kelakuan si peringkat 4?"
"Aku sibuk mengerjakan yang lain."

Asahi hanya mengangguk untuk segera mengakhiri percakapan mereka dan melanjutkan menonton anime. Ketika matanya fokus menatap layar ponselnya yang memutar film animenya, telinganya tak bisa fokus mengikuti film, melainkan pembicaraan dua orang teman perempuannya yang mengobrol di sebelah kirinya. Mereka membicarakan tentang forum siswa di sekolah ini. Mereka mengungkap betapa penasarannya tentang siapa admin dibalik ini dan siapa narasumbernya. Berita yang diposting bukan sekedar rumor, namun fakta yang menyertakan bukti gambar. video ataupun audio yang bisa dipercaya. Mereka menduga kalau admin dibalik forum itu adalah anak yang bisa IT atau anggota klub jurnalis. Namun anggota klub jurnalis tak ada yang mengakuinya. Begitulah yang mereka bicarakan.

Asahi menatap ponselnya dengan tatapan kosong. Otaknya berpikir bagaimana caranya agar admin forum tersebut bisa mendengarkan dan menurutinya untuk menghapus akun tersebut. Ia menghentikan filmnya dan meletakkan ponselnya dalam saku. Siang ini, tidak. Pulang sekolah, ia harus bisa menghentikannya, bagaimanapun caranya. Ia memang tahu siapa admin forum tersebut, ia tahu pasti karena ia dekat dengannya. Ia menoleh menatap gadis yang duduk di sebelah kanannya yang sedang fokus menyalin tugasnya, admin forum, si peringkat 4.

Waktu yang ditunggu Asahi telah tiba, begitu gadis itu keluar dari kelas dan langsung berjalan kearah gerbang. Asahi berusaha menyamakan langkahnya dan mengajaknya berbicara sembari berjalan. "Kau ada jadwal les?"
"Tentu. Aku sudah ditunggu didepan."
"Setelah selesai bolehkah aku kerumahmu?"
"Orang tuaku sengaja menjemputku sekolah lalu mengantarku ke tempat les karena setelahnya mereka akan terbang ke Batam."
"Terus?"
"Jemput aku setelah les, aku akan menginap dirumahmu. Besok weekend kan. Bye, aku duluan." pamit Dena mendahului Asahi dan menghampiri mobil ibunya.

Asahi tak bisa mengalihkan pandangannya ketika Dena mulai menaiki mobil orangtuanya dan mulai meninggalkan sekolahan. Ia sempat membungkuk ke arah ibunya Dena yang berada di dalam mobil. Bagus, jadi ia bisa meyakinkan Dena untuk berhenti menjadi admin sekolah semalaman, kali ini ia bertekad untuk berhasil. Ia pun segera menuju mobilnya yang telah menepi di bahu jalan, depan sekolahannya. Dan itu tak jauh dari tempatnya berdiri.

Jam tujuh malam tepat, Ia sudah sampai di depan tempat les privatnya Dena dan segera mengabarinya bahwa ia sudah stand by didepan. Beberapa menit kemudian ia sudah dapat melihat pintu belakang mobilnya dibuka seseorang, dan naiklah orang yang ia tunggu. "Aihh....mereka terus menyuruhku untuk fokus. Padahal aku sudah fokus, akhirnya aku malah kesal padanya dan aku puas memberinya pelajaran."
"Berulah apa lagi?"
"Dia terdiam saat aku menyelesaikan soal yang dia tulis di papan. Keren gak?"
"Kamu keren kalau kamu bisa mengurangi aura penggertakmu."
"Berisik."

Dena sudah berganti pakaian setelah makan malam. Hoddie biru miliknya dan celana longgar yang juga miliknya membalut tubuhnya. Kini ia sedang sibuk mengecek forum sekolah. Asahi masih diam ketika duduk di sofa belakang gadis itu duduk.
"Sa?"
"Hm?"
"Haruskah aku berhenti?"
"Berhenti apa?"
"Menjadi admin."
"Kau bisa melakukannya sekarang kalau mau. Aku sih setuju. Sudah lama aku memperingatkanmu."
"Tapi ada kasus yang masih mengganjal di pikiranku."
"Apa?"
"Aku pernah mendengar percakapan ketua Osis dengan bendaharanya, kalah Wakil kepala sekolah mengorupsi dana sekolah."
"Jangan mengunggahnya! Kalau kamu melakukannya banyak pihak yang terkena imbasnya."
"Kamu peduli dengan para perundung itu? Mereka menyuap Wakil Kepsek dan wali kelasnya."
"Iya. Aku peduli, aku peduli dengan masa depan kamu. Aku tidak mau kamu kena masalah tentang masalah ini."
"Bagaimana kalau itu unggahan terakhirku?"
"Jangan lakukan!" bantahnya.
"Tapi...."
"Dena, please!" mereka melakukan kontak mata namun salah satunya tak ada yang mau mengalah. Asahi sudah tak bisa membiarkan temannya berbuat lebih jauh, ia teringat dengan kasus salah satu guru yang terekam kamera sedang menggoda siswanya dan karena postingan itu, dia hampir ketahuan tentang keberadaan forum itu. Dan ia tak mau hal itu terjadi lagi. Apalagi ini menyangkut Wakil Kepsek.

"De, aku tahu kamu ingin menyelesaikan masalah disekolah. Tapi masa depanmu bisa menjadi taruhannya, kamu mau kena bullying mereka? Kamu mau dikeluarkan dari sekolah ini? Delapan bulan lagi, bisakah kamu tidak membuat masalah dulu. Kita sudah mau lulus, De." tutur Asahi.
"Sekali ini saja."
"Kamu punya bukti?"
"Itu..."
"Hapus forum itu atau aku yang akan menghapusnya?"
"sahiya~ini yang terakhir."
"Terakhir juga untuk karirmu, kamu akan dikeluarkan kalau ketahuan!"
"Tidak akan!"
"Kau pikir kamu tidak ceroboh?"

Dena mengeratkan giginya, ia perlahan dengan amat terpaksa menghapus forum itu. Asahi yang dibelakangnya mengawasinya baik-baik dan memastikan bahwa akun itu benar-benar terhapus. "Gadis cerdas." puji Asahi, ia mencium pipi kanan gadis itu sekilas dan membenahi duduknya kembali.
"Kau mau sesuatu?"
"Tidak."
"Hey! Duduklah disampingku, aku mau cerita." gadis itu menurutinya dalam diam.
"Kau bisa menyelidikinya, tapi tanpa forum itu."
"Asa....."
"Setelah kamu dapat bukti, kau bisa menyerahkannya ke polisi. Tapi kau harus selalu nurut apa yang aku katakan! Setuju?"

"Tentu saja, Asahi memang baik." Dena memeluknya dari samping, begitupun Asahi, ia sudah lebih dulu merangkul Dena.

"Jika kamu ketahuan, forum itu tak akam dibahas karena sudah tidak ada. Tapi jika ketahuan, kamu tetap akan dikeluarkan."
"Aku akan mencari sekolah baru mulai sekarang."
"Hidupmu semudah itu?"
"Tidak juga, aku pasti akam dimarahi orang tuaku karena merencanakan pindah sekolah."
"Dasar. Kamu masih mau menganggapku teman? Padahal kita sedekat ini."
"Couple terlalu jauh untuk kita."
"Tidak. Itu sangat pas."
"Kalau kamu berani mengumumkannya didepan kelas, kuakui."
"Kau meragukan peringkat 2?"
"Ya, kau tak bisa mengalahkan Hyunsuk di peringkat satu."

Asahi tak terima dirinya diremehkan oleh crushnya ini. Jadi ia hanya memukul wajah Dena dengan bantal secara pelan.

*****

TBC

Bad System | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang