19

159 25 15
                                    

Setelah makan malam tersebut mereka masing masing pulang. Jake juga pulang ke rumahnya walaupun agak susah karena Jungwon pengen bareng bareng terus.

Di kediaman keluarga Darmawan tampak anak perempuan dan kedua orangtuanya sedang berkumpul di ruang TV.

"Kak kamu gak marahkan Mama jodohin kamu gini?"

Hana tampak menghela nafasnya. Dia jadi banyak pikiran saat ini. Dia masih khawatir dengan adiknya dan sekarang ditambah ini.

"Kakak gak marah ma, cuma kakak kepikiran aja agak kesel juga. Kakak masih sekolah Jake juga kenapa harus buru buru banget. Kita aja pacaran belum genap seminggu ma. Kita juga tau batesan"

"Sayang maafin papa sama mama ya. Kita mau yang terbaik buat kamu, kita ngelakuin ini juga demi kamu. Papa sama mama minta maaf banget karena selalu sibuk, tapi papa sama mama gak bisa ninggalin kerjaan gitu aja"

Jujur Hana ingin menangis rasanya. Hana ngerti mereka harus kerja, tapi gak gini juga sampe sampe jarang pulang. Bahkan dulu disaat kejadian itu mereka gak ada dan sekarang Jungwon sakit lagi mereka gak tau.

Sudahlah Hana tidak mau berdebat, lebih baik dia mengiyakan orangtuanya dan untuk masalah Jungwon dia bisa mengurusnya sendiri dibantu oleh Jake.

"Yaudah Kakak nurut aja sama mama papa, tapi kalian juga harus jaga kesehatan ma pa"

"Iya sayang pasti kok" Ucap mama sambil mengelus kepalanya.

Hana memeluk kedua orangtuanya itu lalu pamit untuk ke kamar.

























"De? Belum tidur?" Tanya Hana saat sampai di kamar Jungwon. Jungwon gak jawab dia masih fokus baca buku.

"De marah ya sama kakak?"

Jungwon noleh matanya sudah berkaca kaca. Hana tau dia marah karena Hana menerima keputusan orangtuanya untuk menikah 2 minggu lagi.

Hana memeluk Jungwon membawanya ke dalam dekapan mengelus kepala dan punggungnya.

"Jahat! Semuanya jahat! Semuanya ninggalin Uwon! Mama papa bibi sekarang kakak ninggalin Uwon! Kalian gak sayang sama Uwon! Uwon benci!" Jungwon teriak teriak berontak dalam pelukan Hana lalu memukul mukul kakaknya itu.

Karena amukan Jungwon mama sama papa jadi kaget dan menghampiri kedua anaknya.

"Adek! Adek kamu gak boleh gitu kasian kakak kamu!" Mama berusaha menghentikan pukulan pukulan Jungwon pada Hana.

"JUNGWON! DIAM!" Papa menarik Jungwon dan membentaknya. Bukannya diam Jungwon makin berontak, dia menampar pipi papa.

Papa yang kesal ingin menampar balik Jungwon namun Hana langsung menarik adiknya ke dalam pelukan.

"Papa mau ngapain?! Mau nampar balik?! Tampar Hana aja pa tampar!" Hana nangis, gak seharusnya mereka bentak Jungwon. Mereka harusnya nenangin, peluk dia bukan malah dikasarin balik.

"Won udah ya gapapa, gak ada yang marah. Maafin kakak maafin papa mama juga ya. Cubit aja nih cubit kakak gapapa" Hana berusaha menenangkan Jungwon.

"Sejak kapan adek gini lagi?" Tanya papa.

"Adek selalu gini, cuma kalian aja yang gak tau. Kalian sibuk bahkan sampe lupa kalo adek sakit" Hana emosi tapi dia masih menahannya karena takut Jungwon marah marah lagi.

Mama papanya mendekat dan memeluk Hana dan Jungwon. Mereka menangis mungkin merasa bersalah karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik.

"De papa minta maaf" Papa yang biasa tidak menangis ikut menangis sambil memeluk kedua anaknya itu.

GGA - Jake&LaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang