-ya sebenarnya juga gue ogah pindah ke kelas ini-
~Zaky Abid~
______***_______***______
"Apa?! Lo ngomong apa tadi Mey?" Tanya Tiyas cukup keras
"Itu kelas IPS 3, kan mau di pecah gitu. Jadi kelas IPS cuma sampe IPS 2 doang. Nah kira-kira ada sekitar 3 orang lah yang masuk kelas kita nanti. Sisanya ya masuk ke kelas IPA 1 sama 3" kata Meyli mengulang ucapannya tadi.
Mereka saat ini memang masih menjadi siswa baru. Ya, mereka baru masuk sekitar satu bulan yang lalu. Soal kelas X IPS 3 yang katanya mau dipecah itu benar adanya.
Entah mengapa kelas IPS hanya dijadikan dua kelas saja. Dan anak-anak yang akan masuk ke kelas MIPA ini adalah mereka yang mungkin memang berubah pikiran untuk menjadi anak IPA. Tapi ada juga yang terpaksa, karena memang kelas IPS 1 dan IPS 2 sudah penuh.
"Wih cewek atau cowok?" Tiyas bertanya lagi
"Mana gue tau bego! Gue cuma denger itu doang dari Siska. Gak tau juga tuh bocah tau dari mana" jawab Meyli sedikit ngegas
"Kalian ini, dari tadi berisik banget sumpah" sahut Syahira yang sedari tadi sedang asik membaca novel.
"Eh Lo udah tau belum Ra, kalo nanti bakalan ada-"
"Heyy epribadehhh"
Teriakan seseorang langsung membuat seisi kelas melihat ke arahnya.
Seorang cowok yang bajunya dikeluarkan, dan kancing atas seragamnya yang terbuka. 'ganteng sih, tapi sayang. Nggak rapih' batin Tiyas.
"Wahh Azka, Lo masuk kelas ini. Gilaa gilaaa sekelas lagi kita" ucap Danu Sangat heboh.
"Yoi. eh Ternyata anak IPA itu cakep-cakep ya. Nggak nyesel gua masuk sini"
"Sa ae Lo Bambang!"
Yakinlah, kini tatapan para cewek-cewek di kelas ini. Sangat sulit diartikan, entah kagum, geli, kesal, atau apapun.
Tak lama masuklah seorang wanita. Dengan gayanya yang cuek, langsung duduk di bangku paling depan. Padahal sebenarnya itu sudah ditempati oleh Andra Mahesa -si ketua kelas-.
"Idih, apaan banget tuh orang. Masuk tiba-tiba asal duduk aja. Nggak nanya dulu itu udah ada yang nempatin atau belum" kata Yesy yang mungkin saja bisa di dengar oleh wanita yang dimaksud itu.
"Rindi. Lo sopan dikit Napa, nih nak IPA nanti pada ngamok" kata Azka
"Bodo"
Semua orang langsung menatap cewek yang diketahui bernama Rindi itu dengan tatapan tidak suka.
"Mba terapkan etika nya ya" ucap Meyli dengan menekan kata 'etika'. Tidak. Sama sekali tidak didengarkan oleh cewek itu.
"Ini kelas MIPA 2 bukan?" Tanya seseorang dari ambang pintu.
"Iyaa" di jawab serentak oleh penghuni kelas ini
"Oke" cowok itupun masuk tanpa memperdulikan siapapun.
"Zaky. Gue mau ngomong sama Lo!" Seketika kelas menjadi hening.
Yang dipanggil Zaky itu tetap melanjutkan langkahnya menuju meja paling belakang. Yang sedikit berdebu, karena memang tidak ada yang menempati nya.
Brakk
"ZAKY!" drama apa lagi ini pagi-pagi. Rindi langsung menarik tangan cowok itu keluar dari kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's Zaky
Teen FictionZaky Abid Danendra. Cowok yang sulit sekali untuk ditebak. Kelakuan nya, sifat nya, cara bicara nya, dan tatapannya. Lelaki periang, tidak bisa diam saat di kelas. Selalu ada saja kelakuan random yang dia perbuat. Dia bukan bad boy atau anak geng mo...