EVIL LOVE [ MPREG ]

8

'Mae t-tolongin k-kana' ucap Gulf lemah

Mew masih saja memukuli Gulf dan menjambak rambutan, sedangkan Gulf hanya bisa pasrah dengan nasib nya rasanya dia ingin sekali membunuh art sekarang juga

"Sekarang KAU PERGI DARI HADAPAN KU JALANG KAU PERGI" marah Mew ke Gulf

Gulf berdiri dengan badan yang penuh luka dan menatap Mew dengan bencinya bukan dengan sayang sebagai seorang istri tapi tatapan benci seperti musuh

"KAU, KAU JANGAN HARAP AKU AKAN DIAM SAJA BANGSAT KAU MENYIKSAKU SEPERTI BINATANG AKU AKU YANG DULU MENCINTAI MU DAN BERUSAHA MEMBUAT YANG TERBAIK UNTUK MU TAPI KAU MALAH MENYIA-NYIAKANNYA, KAU MAU AKU PERGI KAN" ucap Gulf yang penuh emosi

"BAIK AKU AKAN PERGI DAN JANGAN HARAP KAU MAU MENEMUI AKU LAGI SELAMANYA NIKAHI SAJA PACAR MU ITU DAN INGAT SEKALI LAGI MEW SUBANGSAT, KITA AKAN BERCERAI" lanjut Gulf dengan emosi yang tidak terkendali

"TERSERAH KAU SAJA AKU JUGA TIDAK MEMBUTUHKAN KAU LAGI JALANG" balas Mew

Gulf meninggalkan Mew dia lari ke kamar mengepak semua bajunya dan barang barang nya, dia ingin pergi dari neraka ini secepatnya dia sudah tidak tahan lagi menahan perih sakit dan hancur

Dia ingin pergi selamanya tidak balik ke mansion ini dia akan pergi ke mansion kao dia akan tinggal di sana saja

Dia akan membunuh art secepatnya dia sudah muak dengan kelakuannya

Setelah selesai mengepak bajunya dia keluar membawa kopernya dan pergi dari rumah setan itu dia pergi ke rumah kao

Sesampai di rumah kao

"Phi kao" ucap Gulf sambil mengetuk pintu mansion

"Iya Kana what the.. " ucap kao sambil melihat badan Gulf yang penuh dengan memar

"Kamu kenapa Kana lebam semua dan kenapa ada koper sama kamu" lanjut kao

"Kana bisa ceritain di dalam phi Gulf mau istirahat Gulf capek" ucap Gulf

"Iya sayang kita masuk dulu ya " ucap kao lalu membawa Gulf masuk

'Tunggu saja art akan ku bunuh kau' batin kao

Tbc

Ni double up baikkan

Udh galak belum sih Gulf nya?
Kalo belum maafin aku :)
Aku lagi lapar

Jangan lupa tap vote dan komen jika kalian suka sama cerita ini

Dan

See you next chapter
Adios