Rumah sakit
Setelah kejadian di pemakaman, Dahyun dilarikan ke rumah sakit, sudah 6 jam tapi Dahyun tak kunjung siuman. Sana, Hyuna dan SinB khawatir dengan keadaan Dahyun, mereka menunggu di ruang rawat Dahyun.
Hyuna tidak memberi tau eomma dan appa agar mereka tidak khawatir, Hyuna juga menyuruh Dr Lee agar tidak memberitahu appa,
Hyuna dan SinB tertidur di Sofa, sedangkan Sana duduk di sebelah ranjang Dahyun dengan menggenggam tangan Dahyun dan sesekali menciumnya, Sana meneteskan air mata setiap menatap Dahyun yang berbaring lemah di ranjang rumah sakit,
"Dubu ya..bangunglah..jangan buat kita khawatir.." Sana mengelus kepala Dahyun dan tangan kanannya masih menggenggam tangan Dahyun erat,
Tak lama kemudian tangan Dahyun mulai bergerak dan mata Dahyun mulai terbuka,
"Dahyunie..." Sana terkejut dan berdiri, Hyuna dan SinB terbangun dan segera ke ranjang Dahyun
"Hyunie.." kompak mereka
"Hiks...hiks...hiks... Oppa..aku ingin bertemu oppa...!!!!" Teriak Dahyun dengan tangisnya, Dahyun duduk dan mencoba mencabut jarum infusnya dan di cegah Sana,
"Dahyun ah...!" Teriak Sana dan menarik tangan Dahyun
"Hiks...hiks.....aku membunuh Oppa..hiks...hiks.." Dahyun menangis, Sana menarik Dahyun untuk dipeluknya,
"Kumohon tenanglah..." Sana mengusap punggung Dahyun, lama menangis dipelukan Sana Dahyun tertidur, Sana menidurkan Dahyun pelan2,
"Aku tak sanggup melihatnya seperti ini.." Hyuna menangis dan keluar dari ruangan,
"Sana eonnie, tolong jaga Dahyun, aku akan menemani Hyuna eonnie..." ucap SinB dan diangguki oleh Sana, dan SinB mengejar Hyuna,
Setelah mengikuti, SinB melihat Hyuna duduk di bangku taman rumah sakit, ia mendekati Hyuna dan duduk disebelahnya,
"Uljima.." SinB mengusap punggung Hyuna menenangkannya,
"Aku takut, Hyunie akan sakit lagi..." Hyuna mengusap air matanya
"Percayalah pada Hyunie, dia anak yang kuat eonnie.." SinB menenangkan Hyuna
"Jika hal seperti ini, aku tidak yakin bi, Dahyun pasti akan merasa sangat bersalah...kau juga tau sifat Dahyun dari kecil bukan?"Hyuna menatap SinB dan angguk i oleh SinB
"Semoga adanya Sana di samping Dahyun bisa menenangkan nya" SinB
.
2 jam sudah, Dahyun mulai membuka mata, Dahyun selalu teringat dengan Oppa nya,
Dahyun POV
Aku bangun dari tidurku, aku melihat Sana eonnie tertidur di sampingku dengan menggenggam tanganku, aku menatap kosong atap rumah sakit, dengan air mata yang terus-menerus mengalir,
"Bagaimana bisa aku membunuh Oppa ku sendiri, bagaimana bisa aku menghilangkan orang yang aku sayang, orang yang keluarga ku sayangi, aku telah menghilangkan sebagian hidup dari keluarga ku, bagaimana aku bisa hidup tenang saat itu....kenapa kalian membohongiku selama ini....." Batinku mengingat semua kenanganku dengan Oppa
Pelan2 aku angkat tangan Sana eonnie dari tanganku, aku bangkit dan melepas jarum infus dengan paksa,
"Aaaww.." terasa sakit saat menarik jarum infusnya, dan segera menutup mulutku, agar Sana eonnie tidak bangun,
Aku mengambil masker, topi dan Hoodie untuk ku pakai, agar tidak ada orang yang tau siapa aku, aku segera keluar kamar untuk keluar dari rumah sakit ini, aku menaiki taksi pergi meninggalkan rumah sakit,
KAMU SEDANG MEMBACA
Uljima
Фанфик"Gwenchana..?" "nde.." tersenyum sendu Dahyun Twice yang mengidap suatu penyakit dan diharuskan untuk melakukan perawatan dialisis seminggu 3×, dan memiliki hubungan yang tidak baik dengan salah satu member. Apakah Dahyun bisa mengatasi ini semua?