Genre: psychological-drama-hurt/comfort, PG 18+
⚠️Trigger Warning: violence, death character, traumatic scene, suicide, explicit language
.
.
.
~~~Gulf mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari mulai menerobos masuk lewat sela-sela jendela. Ia terkesiap ketika menyadari ia tertidur di atas sofa panjang dimana Mew tidur semalam.
Kemudian ia terduduk dan matanya mencari-cari keberadaan sosok pria yang sakit itu. Namun tidak ada tanda-tanda bahwa Mew berada di kamar itu juga. Gulf bangkit lalu berjalan keluar dari kamar tidur untuk mencari Mew. Terdengar suara alunan musik indah yang semalam ia dengar dari studio rekaman Mew lagi. Apakah Mew ada di sana? Tanya Gulf dalam hati.Ketika Gulf membuka pintu studio rekaman itu, Gulf melihat Mew sedang focus dengan laptopnya. Alunan musik itu memenuhi seisi studio. Begitu indah sampai Gulf terpukau. Tanpa ia sadari, Mew memanggil namanya berulang kali.
“Gulf?” panggil Mew yang sudah berdiri di hadapannya.
“Ohh? Iya, pak?” sahut Gulf akhirnya.
“Apa lo mau nyanyiin lagu gue yang ini?” tanya Mew begitu tiba-tiba di pagi hari seperti ini tentu mengejutkan Gulf yang tengah berdiri mematung menatap lurus dua manik Mew.
“Gulf?” panggil Mew lagi setelah jeda cukup lama.
“Bapak ngomong apa, sih? Saya nggak bisa nyanyi, pak.” Ucapan Gulf terdengar ragu-ragu, tentu saja tidak meyakinkan.
“Tapi gue dengar lo nyanyi semalam dan suara lo bagus,” timpal Mew membeberkan fakta tentang Gulf semalam. Gulf yang mendengar ucapan Mew langsung panik.
“Pak, saya permisi pulang dulu,” pamit Gulf tiba-tiba lalu langsung berjalan turun ke lantai dasar. Mew mengejarnya di belakang.
“Gulf!” panggil Mew lagi mencoba menahan anak itu.
“Gue pernah liat lo di audisi,” imbuhnya yang membuat Gulf menatap langsung ke arah mata Gulf. Ia tidak memercayai ucapan yang keluar dari mulut Mew barusan. “Gue nggak tau apa yang terjadi sama lo pas audisi, tapi lo punya suara yang pas buat menyanyikan lagu gue ini…”
Gulf menyunggingkan senyuman di wajahnya. “Kalau Anda pernah melihat saya di audisi, berarti Anda tau kapabilitas saya,” ujar Gulf.
“Gulf, semua orang punya demam panggung. Itu bisa di atasi, gue akan—“
“Maaf, pak. Saya harus pulang sekarang,” sambar Gulf sebelum Mew sempat melanjutkan ucapannya. Gulf pergi begitu saja keluar dari rumah Mew, meninggalkannya yang masih berdiri terdiam menatap kepergian Gulf.
Satu bulan kemudian…
Gulf bekerja keras seperti biasanya tanpa memikirkan apapun. Setelah kejadian satu bulan lalu, Mew belum terlihat lagi di kantor. Gulf bahkan terus mendengar orang-orang membicarakannya selama sebulan penuh. Kebanyakan orang bergosip tentang bagaimana Mew bersikap seenak-enaknya sebagai produser dan penulis lagu di perusahaan ini. Memang hampir semua karya artis di record label ini dibuat oleh Mew. Namun kebanyakan orang merasa Mew bersikap tidak professional dan tidak mengikuti aturan. Padahal Tay sebagai kepala divisi serta wakil direktur di perusahaan ini tidak mempermasalahkan hal tersebut. Selama Mew mengerjakan tugasnya, Tay akan selalu puas. Win-win solution, bukan? Memang, tapi kenyataannya tidak semua orang menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT SONG
Fanfiction[END / COMPLETED] - Bahasa Indonesia Setiap orang punya rahasia... Setiap orang punya masa lalu yang masih terus menghantui selamanya... ~~~ Ini adalah sebuah cerita one-shot alternate universe tentang MewGulf yang punya plot hurt-comfort. Cerita in...