piony

22 2 0
                                    

10thn kemudian

Di sebuah sekolah ternama dimana murid disana adalah keluarga terpandang dan bangsawan sekarang mari kita ke tokoh utama kita

Fera

Fera

Fera

"Yak FERA " teriak seseorang wanita yang duduk di sebelah orang yang di panggil nya

"Heum ada apa rora " tanya wanita tersebut melihat ke teman sebangku nya yang dari tadi berisik memanggil nya

"Kau tak ingin istirahat ini sudah jam istirahat ngomong ngomong" kata rora

"Heum aku akan ke ruang music jika kau ingin ke kantin maka pergilah" kata fera berdiri dari bangku nya

"Baiklah nanti aku akan ruang music " kata rora sedangkan fera telah berjalan keluar kelas

"Hai fera" sapa beberapa murid yang berpapasan dengan nya

"Hai" kata fera lalu tersenyum kecil

"Fera makan bareng dengan ku yuk" kata seorang laki laki berdiri di samping nya

"Maaf aku harus ke perpus " kata fera dengan lembut

"Ah begitu yasudah lain kali kita makan bersama ok" kata laki laki tersebut

"Heum baiklah sampai jumpa" kata fera lalu berjalan sedikit cepat menuju tujuan nya

"Ah kau fera " kata penjaga perpus saat melihat kedatangan Fera

"Halo guru dami" sapa fera dengan ceria

"Hai fera oh iya buku pesanan mu sudah datang dia ada di lorong lyly rak ke-tiga baris ke lima " kata guru dami sambil melihat komputer nya

"Aa akhirnya novelnya datang baiklah guru dami fera ke tempat lyly dulu " kata fera dengan gembira

"Ya jika butuh bantuan bilang saja ok " kata guru dami

"Baik" lata fera sedikit berteriak membuat guru dami geleng kepala melihat nya ia selalu suka dengan sikap ramah lembut serta anggun milik Fera walaupun ia terkenal kejam dalam menolak laki laki

"Ah ini dia " kata fera mengambil nov tersebut dan iya berjalan ke lorang lebih dalam dimana tepat tersebut sepi karena tidak ada yang mengujungi lalu fera lansung duduk di lantai dan mulai membaca novel tersebut

The crown rosela

"Wah taman ini sangat indah pangeran " kata sang gadis
"Eum memang indah ah rasanya ku ingin selama nya di sini" kata sang pangeran
"Lihat pangeran bunga nya sangat cantik" kata gadis tersebut dengan ceria senyum tak lepas darinya
"Lebih cantikan kau putri" kata pangeran
"Pangeran kau tau keluarga akan pergi dari kota ini" kata sang putri menatap danau
"Apa kenapa " tanya sang pangeran bangun dari tidurnya
"Tidak tau bunda dan ayahanda tidak memberi tau pada ku " kata sang putri menatap pangeran
"Terus bagaimana dengan kita aku tidak ingin terpisah dari mu putri" kata pangeran menggenggam tangan sang putri

Carrdoul🎲⏳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang