Awal Pertemuan

18 2 1
                                    

Makasih sebelumnya udah mau mampir!❤️





Happy Reading💫


Seorang anak perempuan berusia 6 tahun sedang belajar mengendarai sepeda roda duanya pada taman salah satu perumahan yang terkenal eliet di Jakarta dengan hati-hati.

"YE.. YEE.. YEE.. CLEO BISA NAIK SEPEDA MA!" Teriak anak perempuan itu dengan girang kepada sang mama yang sedang menunggunya di ujung taman.

Karena terlalu antusias, Cleo tidak memperhatikan sekitar, sehingga ia menabrak seorang anak laki-laki yang sedang berjalan.

BRUK

Anak laki-laki itu terjatuh dan meringis dalam diam. Penglihatan anak laki-laki itu tertuju pada anak perempuan yang baru saja menabraknya.

Cleo yang menabrak anak itu pun sangat kaget dan langsung saja turun dari sepeda kemudian segera menolong orang yang ia tabrak.

"Aduh.. maaf ya, Cle enggak sengaja. Ayo Cle bantu kamu berdiri," Ucap Cleo sembari mengulurkan tangan kanannya kepada anak laki-laki yang baru saja ia tabrak.

Namun anak itu hanya diam memperhatikan uluran tangan Cleo. Ia sama sekali tidak menggubrisnya. Detik selanjutnya anak itu berdiri dengan kemampuannya sendiri dan membersihkan bagian belakang celananya yang kotor.

"Eh yaampun itu siku kamu luka, coba sini cle lihat." ujar cle sembari ingin memegang siku anak itu. Namun sebelum Cleo memegang sikunya yang luka, anak itu menolak tangan Cleo.

"Enggak perlu. Cuma luka kecil." Kata anak laki-laki itu singkat.

"Ihhh tap––"

"CLEO!"

Cleo yang merasa namanya dipanggil pun mendongak kearah sumber suara tersebut. Disana terdapat seorang wanita cantik yang kira-kira umurnya 30 tahun sedang berlari arah cleo berdiri.

"Cleo, mama cariin kamu loh ternyata disini. Kamu enggak apa-apa kan?" Tanya Livia, mama dari Cleo.

"Aku enggak apa-apa kok ma." Jawab Cleo tersenyum.

"Syukurlah. Eh ini siapa Cle?" Tanya Livia lagi.

"Emm.. Tadi Cle main sepedanya enggak hati-hati ma. Terus nabrak dia deh." Jelas Cleo murung.

"Tuh kan, mama udah bilang kalo main sepeda itu harus fokus."

"Iya ma, Cle minta maaf."

"Udah minta maaf belum?" Tanya Livia.

"Udah kok ma, dua kali malah."

Livia mengangguk. Fokusnya beralih pada siku anak laki-laki itu.

"Ya ampun, Hei sayang.. siku kamu luka. Ayo Tante obatin disana." Tawar Livia pada anak laki-laki itu.

"Aku enggak apa-apa kok tante." Ujar anak itu.

"Hemm.. Enggak boleh di anggap sepele loh, ayo tante obatin luka kamu sebentar, terus tante antar pulang." Jelas Livia. Anak laki-laki itu akhirnya mengangguk.

Setelah sampi di kursi taman, Livia memberitahu mereka untuk tetap duduk di kursi taman sampai ia datang kembali. Setelah memberitahu mereka, Livia segera bergegas pergi ke mini market di samping taman itu, untuk membeli obat merah dan juga kapas.

"Oh iya, Kita belum kenalan. Namaku Cleorine, panggil aja Cleo.  Nama kamu siapa?" Tanya Cleo basa basi.

"Clay." Jawab anak itu singkat.

"Oh Clay, Salam kenal ya Clay. Semoga kita bisa berteman baik." Ucap Cleo sambil memamerkan gigi kelincinya.

"Kamu mau berteman denganku?" Tanya Clay.

"Mau banget! Cleo disini belum punya teman. Soalnya Cleo baru aja Pindah dari Singapura." Jawab Cleo.

"Kamu sudah lama tinggal disana?"

Cleo mengangguk. "Mama bilang Cleo berobat disana, biar Cleo bisa cepat sembuh." Jelas Cleo.

"Kamu sakit?" Tanya Clay.

"Iya. Tapi mama enggak pernah bilang Cle sakit apa."

"Semoga cepat sembuh." Kata Clay sembari tersenyum tipis.

"Terima kasih. Jadi sekarang kita temanan?" Tanya Cleo.

"Hm."

"Yeyyy... Clay dan Cleo temanan."

.

.

.

.

Terima kasih sudah mampir❤️
Jangan lupa vote & comment ya!
See you next part 🌻

Salam manis🌹
@veyalt

Clay & CleoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang