3. Melawan Restu

13 2 0
                                    

“Loh kok gabisa login sih ?” seketika aku panik karena kode aksesnya tidak bisa masuk.
“Coba kakak cek paswordnya bener apa salah ?” Adiku turut serta membantu dan berusaha menenangkan aku yang terlalu panik.
“Oh iya lupa paswordnyaa, tadi aku masukin bukan password yg ini.”

“Yaampun kak ayah panik lo.” Sambung ayah.
Cepet buka kak, bunda penasaran.” Bunda mendesakku agar segera membuka hasil LTMPT.

” Bunda mendesakku agar segera membuka hasil LTMPT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ASTAGFIRULLAHALADZIM aku gagal.” Aku menangis sendu, aku sudah terlalu yakin tapi ternyata harapan tidak berpihak pada takdirku.
“Hah masak sih ?” Bunda masih tidak percaya bahwa aku tidak lolos.
“Ayah,Bunda aku minta maaf yaaaa. Ayah udah ngebelain masuk siang, bunda juga udah masak banyak tapi aku malah ngecewain kalian.”
Aku masih ga nyangka kalo aku tidak lolos,padahal nilaiku juga tidak terlalu buruk.

”Aku masih ga nyangka kalo aku tidak lolos,padahal nilaiku juga tidak terlalu buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nak, ayah mau bilang. Tidak ada impian yang gagal selagi kamu masih terus berusaha dan berdoa. Ayah bangga sama Aliya karena kamu telah berjuang sejauh ini meskipun kamu belum mendapatkan hasil. Jika hari ini gagal,tak apa nak. Masih ada hari esok dan apabila hari esok kamu masih gagal, masih ada hari esoknya lagi. Habiskan kegagalanmu di masa muda lalu saat tua kamu tinggal menikmati hasil kegagalanmu yaitu KESUKSESAN.”

“Ayah ga marah sama aku? Padahal aku tidak bisa membuat kalian Bahagia apalagi bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ayah ga marah sama aku? Padahal aku tidak bisa membuat kalian Bahagia apalagi bangga. ” Perasaan bersalah masih menghantuiku,aku merasa gagal membahagiakan mereka.

 ” Perasaan bersalah masih menghantuiku,aku merasa gagal membahagiakan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aliya, dengerin bunda. Semua anak itu titipan tuhan. Kamu dan Rievan adalah titipan tuhan yang harus kami jaga. Kami bangga memiliki anak seperti kakak dan adek, kalian tidak pernah menjadi anak yang mengecewakan. Teruntuk kakak, ketolak SNMPTN bukan akhir dari segalanya. Bener kata ayah, tidak ada impian yang gagal. Masih ada banyak jalan menuju kampus negeri kan ?”

“Aku baca-baca masih ada jalur SBMPTN loh, barangkali kakak rezekinya disitu.”
“Iya rievan, tapi SBMPTN tu tesnya bayar 200.000 sedangkan bunda sama ayah lagi gapunya uang. Kan kamu tau sendiri motor bunda juga rusak harus nginep di bengkel dulu.”

“Siapa bilang ayah gapunya uang? Ayah ada kok. Lagipula motor bunda habisnya Cuma 150.000.”
Sahut ayah.

“Udah motor bunda gausah dipikirin lah, ntar kalo gabisa bayar masih bisa nyicil kok bayarnya.”
Bunda selalu mengutamakan kebahagiaan anak-anaknya. Beliau sering mengalah tentang makanan. Yang ada di prinsipnya -tidak papa aku tak makan enak yang penting anakku bisa makan enak,bergizi dan menjadi anak yang cerdas-.

“Udah jam 7 lebih, ayah berangkat kerja dulu ya nak masalah ini kita bicarakan lagi sehabis ayah pulang kerja. Assallamualaikum.” beliau bergegas berangkat kerja menaiki motor butut yang setia menghantarkannya menjemput ladang rupiah.

**BERSAMBUNG**

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aliya sang PemimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang