{SLOW UP}
Title: Ten Thousand Years Being an Immortal
Author(s): D_&_A
Sinopsis:
"Sudah ribuan tahun, hanya langit yang nampak sama. Namun, bumi beserta isinya ... benar-benar telah jauh berbeda," Li Hua memandang langit malam penuh bintang yang t...
Angin sepoi-sepoi di malam yang dingin telah membangunkannya yang telah terpejam beberapa saat untuk mengusir lelah-nya.
Besok adalah hari dimana ia akan mengakhiri kultivasi pintu tertutupnya. Namun, mungkin akan lebih baik jika ia mengundurkan waktunya sedikit lebih lama.
Li Hua mendengarkan langkah kaki memasuki gua tempatnya berkultivasi. Namun, ia berpura-pura tidak memiliki kepedulian terhadap pemilik langkah kaki dan seolah menganggapnya tidak ada.
"Shidi, apakah Anda telah selesai dengan urusan Anda?"
{• Shidi: panggilan untuk seorang adik junior laki-laki dari perguruan yang sama.}
Sebuah suara akhirnya terdengar setelah keheningan sesaat. Akan tetapi, pihak yang dimaksud malah tetap berdiam diri.
Li Hua sudah cukup lelah berhadapan dengan urusan manusiawi di dunia ini. Bukan bermaksud ia sombong kalau Li Hua menganggap dirinya bukan bagian dari manusia, namun nyatanya ia memang bukan lagi manusia biasa.
Li Hua menghela napas. "Aku akan keluar dalam tiga hari lagi, saya akan merepotkan Zhangmen Shixiong untuk memberi kabar pada puncak saya."
{• ZhangmenShixiong: Shixiong sendiri berarti 'Kakak Senior Lelaki'. Sedangkan Zhangmen berarti 'Ketua Sekte'.}
Mendengarkan pergerakan didalam membuat Qing Yan mendesah tak berdaya. Mungkin karena masalah yang lalu, Shidi-nya yang satu ini memutuskan untuk menarik diri dari urusan duniawi untuk sementara waktu dan pergi ke pintu tertutup untuk berkultivasi selama dua tahun.
Jadi, setelah mendengar jawaban Li Hua; Qing Yan memutuskan untuk undur diri dan pergi ke QingLiang Immortal Peak, yang merupakan puncak dibawah yurisdiksi Li Hua.
Langkah kaki yang semula berada di pintu masuk gua kini terdengar kian menjauh, menandakan pemilik langkah kaki tersebut sudah mulai menjauhi gua.
Li Hua yang semula dalam posisi lotus, kini mulai beranjak berdiri dan pergi menuju mulut gua lain untuk melihat hamparan hijau pepohonan di gunung belakang Twelve Immortal Peak, yang merupakan nama sekte yang ia tempati.
"Sudah ribuan tahun, hanya langit yang nampak sama. Namun, bumi beserta isinya ... benar-benar telah jauh berbeda," Li Hua memandang langit malam penuh bintang yang tampak tak berujung. Ia menghela napas ringan.
Setelah melihat-lihat pemandangan, ia memutuskan untuk untuk duduk di salah satu batu besar. Beberapa percikan cahaya keluar dari dahinya yang tiba-tiba muncul sebuah tanda dahi berbentuk gambar hewan berkepala burung, namun memiliki tubuh naga. Tanda itu bersinar dengan sinar kehijauan yang terang, lalu tiba-tiba muncullah sebuah Green Jade Flute di pangkuan Li Hua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.