"kelas 11 IPA 3, namanya Sonia anak kepala sekolah, kemarin dia yang buat ulah nyerempet amel yang lagi jalan bareng ama neneknya" ucap orang itu dan Vale pun segera pergi menuju tempat yang di maksud
"brakk" dubrakan pintu kelas 11 IPA 3 menggema, mengganggu kegiatan belajar yang sedang di lakukan
tatapan mata Vale menajam. menatap seorang siswi dengan rambut tergerai sebahu, menghampiri gadis itu tanpa mendapatkan persetujuan guru yang sedang mengajar
"anjing lo, lo ngapain amel bangsat" teriak Vale menampar gadis bernama Sonia itu
"apa gak ada cara lain hah! bahkan hewan sekalipun gak pernah menggunakan cara kotor seperti lo! kelakuan lo aja yang baik tapi hati busuk" menjambak rambut sonia tanpa mempersilahkan Sonia berbicara lalu menamparnya hingga pingsan.
"Vale, apa-apan kamu!" teriak ibu cia
seluruh murid 11 IPA 3 hanya diam tak berkutik ikut campur karna takut akan amarah vale
"ibu diam! ini urusan saya dengan dia"tunjuk vale
tidak ada yang mencegah, karna semua tau Vale tak bisa di beri hukuman berat.
"gak sekalian lo bunuh tuh si Sonia"sinis ana
"niatnya sih begitu tapi sayang kalo dia belum di siksa di dunia tapi keburu di siksa di neraka"jawab vale sambil memakan buburnya
"jujur aja deh val, lu sebenarnya pisikopat kan"tanya ana
"mau coba"tawar vale sambil menyodorkan garpu baksonya kearah ana
"anjing lo"hardik ana menjauhkan garpu itu
"tapi si Sonia bener-bener kelewatan sih"ucap ana sambil merenung.
ruang BK.
"baru juga tadi pagi kamu masuk sekarang masuk lagi, gak bosen kamu liat muka saya Vale"tanya pak Rahmat
"b aja sih pak"balas vale
"kamu ini toh, ada masalah apa sama nak sonia"tanya pak Rahmat kembali sambil merubah raut wajah menjadi serius.
"ada lah pak,tapi gak bisa di jelasin"jawab vale yang membuat pak Rahmat tambah bingung
"pie to iki, bingung aku"ucap pak Rahmat sambil memegang kepalanya
"se se se, kamu di skors selama 2 hari mulai hari ini"putus pak Rahmat dan Vale hanya mengelah nafas dan keluar
"gimana keputusannya"tanya ana
"2 hari" jawab Vale singkat, dan ana hanya manggut-manggut santai karna terbiasa
di kelas semua murid diam saat melihat Vale masuk.
"putra antar gua balik"perintah Vale kepada teman sekelasnya
"tapi val gua hari ini cuman bawa motor"ucap putra
"sans ae"ucap ana sambil menepuk bahu putra, seolah mengatakan. gak papa Vale dalam mode happy
"buruan"teriak vale meninggalkan kelas
saat sampai di parkiran Vale bersiap naik ke motor putra tapi tiba-tiba gibran datang dan menahan mereka berdua
"putra 5 menit lagi rapat, penting"beritahu gibran
"tapi bang, gua lagi mau ngantar vale balik"ucap putra dan vale pun bersikap masa bodo celingak-celinguk yang terpenting tak menatap gibran
"yaudah sekalian gua aja yang antar, kebetulan ada urusan bentar di luar"putus gibran membuat Vale membulatkan matanya
"gak mau. apa-apaan sih gua tuh mau sama putra bukan sama lo"ucap Vale ketus
"emang putra tukang ojek lo"balas gibran tak kala ketus membuat Vale ingin menjambak rambutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
VALERIE
Teen FictionValerie sekarai, gadis yang menjadi antagonis di ceritanya sendiri, terkenal karna ulahnya yang suka membuat onar dan sang penindas di SMA JAYA EMAS, tingkah laku yang tak sopan serta kata kasar yang sudah menjadi hal lumrah di mulutnya. tidak mempu...