Alghaz - 12

5 1 0
                                    

Gimana kabarnya?
Semoga baik ya.
Jangan lupa kasih bintangnya ya.
And happy reading!

✰✰✰✰✰

"Buat yang merasa pengkhianat, berdiri dan maju!" suruh Cia tetapi tidak ada satu pun yang berdiri.

"Lo maju sendiri atau gue yang seret lo kedepan?" tanya Cia. Anggota The star yang lain sudah kalang kabut buat menyuruh sang pengkhianat itu maju.

"Oke, gue-" ucapan Cia terpotong karena dia sudah berdiri dengan sendirinya.

"Pinter! maju sini" tantang Cia. Mereka semua kaget melihat siapa yang berdiri, mereka tidak pernah berfikir kalau orang tersebut akan mengkhianati The star.

"MAJU GUE BILANG!" bentakan Cia yang membuat dia maju secara perlahan dengan kepala yang tertunduk.

"Punya nyawa berapa buat ngekhianatin The star?" tanya Cia tapi tidak dibalas oleh dia.

"Udah mikir konsekuensinya belom kalo jadi pengkhianat disini?" tanya Cia lagi.

"Daniel Ardiansyah, lo salah cari lawan sayang!" ucap Cia sambil menatap Daniel dengan nyalang.

"Ini, dia, yang kalian percaya buat ngebantu The star? iya?" tanya Cia kepada semua anggota. Ya memang Daniel sangat dipercaya oleh inti dan anggota lainnya, bahkan mereka sering nongkrong dan bercanda bareng, Daniel yang mereka kenal adalah orang baik.

"Kalian tau, gue pernah bilang. Apapun bisa dimaafkan kecuali pengkhianat an" jelas Cia.

"Lupa?" tanya Cia. Yang dibalas gelengan oleh mereka.

"Gam, Dan, Ga, Zlan. Urus deh tuh, eneg gue liat mukanya lama-lama" ucap Cia lalu berjalan dan menduduki bangku yang biasa diisi oleh Daniel.

Cia menelpon Athala supaya masuk kedalam ruang rapat. "Halo, Thala. Lo masuk kedalam ruang rapat beserta 4 bodyguard lainnya, sekarang" kata Cia kepada Athala, lalu mematikan telfonnya.

Nggak lama ada yang mengetok pintu ruang rapat "Masuk!" suruh Cia. Terlihatlah bodyguard Cia masuk dan menjaga di belakang mereka.

"Lanjut!" suruh Cia kepada inti.

"Apa alasan lo ngelakuin ini?" tanya Agam to the point.

"Jawab goblok!" ucap Zidan emosi.

"Bisu mendadak lo, hah?!" tanya Azlan dengan menatap Daniel tajam. Azlan memang bobrok, tetapi dia juga tau kondisi, dimana dia harus jadi bobrok dan dimana situasi serius.

"Lo ngga mau jaw-" ucapan Arga terpotong kala mendengar suara tembakan yang berasal dari Cia untuk Daniel.

DOR!

Tembakan itu mengenai lengan kanan Daniel.

"Awhhh" ringisan itu keluar dari mulut Daniel.

"Kelamaan anjing! gak punya mulut lo?" tukas Cia kasar.

"Astaga kaget gue sialan" gumam Azlan, bukan hanya Azlan yang kaget, tetapi semua yang ada disitu.

Cia berdiri dari duduk nya dan menghampiri Daniel.

BUGH!

A L G H A ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang