Aku berlari terburu-buru bersama peserta MOS lainnya, kami takut terlambat memasuki gerbang sekolah. Maklum dari depan gang sekolah menuju gerbang sekolah lumayan jauh.
Banyak kakak kelas dengan wajah jutek sok berkuasa menatap kami para siswa baru dengan sinis. Dan peduli kah aku dengan tatapan mereka ? Oh tentu saja tidak.
Aku hampir telat baris kelapangan upacara, belum juga apaan aku sudah sangat berkeringat, pagi ini aku benar-benar mengeluarkan tenaga ekstra. Upacara pembukaan MOS dimulai, aku terpanah melihat sosok cowok yang sedang berbicara di tengah lapangan. Berbadan tinggi Hidung mancung alis tebal tapi badannya gak berisi dan berwana kulit eksotis. Terlihat sangat keren Dimata ku, ternyata dia merupakan salah satu pengurus OSIS.
Gea "si oh si"
Aku "oh, iya apa ge"
Gea "matanya biasanya aja kali lihat kakak yang didepan itu"
Aku "biasa aja koq"
Gea tersenyum ngejek kepadaku, biar lah abaikan saja. Entah apa yang membuat aku merasa bahwa aku harus bisa mendapatkan lelaki itu, entah aku benar-benar menyukainya atau entah lah yang aku tahu. Aku ingin tahu tentang dia.
Ku lihat ada nama di bajunya "Dava Rezki Pratama"
Tunggu aku Dava, ku pastikan aku akan mendapatkanmu aku berucap dalam hati.
Selesai upacara pembukaan MOS, kami di arahkan untuk ke aula sekolah. Kami duduk sesuai kelompok, untungnya aku sekelompok dengan Gea, teman sejak di putih biru. Gea itu orangnya ceria, suka bercanda, cengeng dan kalo ngomong sama seperti aku asal ceplos. Dan yang paling aku suka dari dia itu orangnya jujur.
Mata ku tidak pernah lepas melihat Dava, matanya, cara bicaranya, oh tuhan sepertinya aku tergila-gila padanya. Sungguh lelaki itu gak banyak ngomong apa lagi sok-sokan seperti kakak kelas lainnya, tatapannya yang tajam semakin membuat ku mengaguminya.
