Dua

36 3 2
                                    

Dalam bus rombongan, Aku duduk paling depan dekat supir dan dia di sebelah kiri-ku terhalang oleh Haechan.

Posisinya dua bangku untuk bertiga, di samping jendela ada Renjun lalu Haechan dan Aku.

Haechan tertidur saat ditengah perjalanan dengan tangan yang terlipat. Ada orang yang mengatakan dia tidur sambil berdoa.

Bus hampir sampai di lokasi, dari belakang ada seseorang yang memanggilku, lalu aku menoleh ke belakang.

"Tolong bangunkan Haechan."

Aku kembali melihat jalan dan diam beberapa detik. Aku tidak membangunkan Haechan, karena dia sudah bangun lima menit yang lalu.

Aku menoleh lagi kebelakang dan mengatakan,
"Udah bangun daritadi."

Tapi, Renjun dan Haechan juga ikut mengatakan hal yang sama dengan suara yang sedikit keras dan melihat kebelakang.

Rombongan bus tertawa sebentar mendengar kekompakan kami dalam menjawab.


Aku merasa aneh, padahal kami tidak membuat janji untuk menjawab bersama, apa Renjun dan Haechan menganggap terdiam nya aku saat diminta membangunkan Haechan adalah sebuah kode?

Aku juga bingung, kenapa aku diam?
Padahal Aku tahu kalau Haechan sudah bangun, kenapa tidak langsung menjawab?


2017

memoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang