#4

13.7K 785 112
                                    

Satoru membuka bungkus kondom rasa coklat dengan giginya, lalu bersiap memasang benda itu ke penisnya, namun tangan Yuuji mencekal tangannya.

"Tunggu Sensei! Kau— kau yakin mau lakuin lagi?"

Satoru mengangguk, "humm, kenapa? Kau lelah?"

Ragu-ragu Yuuji mengangguk, "...iya."

"Tapi aku engga." Satoru menyengir bodoh, lalu memasang kondom tadi pada kemaluannya, Yuuji tak lagi menahannya, ia hanya pasrah, firasatnya juga mengatakan kalau Satoru tak akan berhenti sebelum mencoba semua varian kondom yang di bawanya.

Satoru mengangkat sebelah paha Yuuji dan bersiap memasukkan miliknya ke lubang anak itu, tapi gerakannya terhenti, ia memandang ke arah kaca lalu ke arah wajah Yuuji.

"Kita coba gaya lain."

"Ha??" Yuuji memasang raut bingung, Satoru yang tak berniat menjawab kebingungan itu langsung saja menarik tangan Yuuji dan membawa anak itu turun dari kasur.

Yuuji hanya menurut saat Satoru memegang pundaknya dari belakang dan menyuruhnya berdiri menghadap kaca balkonnya yang menampilkan pemandangan luar.

Satoru dari belakang memeluk Yuuji dan menciumi leher anak itu, meninggalkan kissmark tambahan pada leher mulus Yuuji, lalu tangannya menuntun dua tangan Yuuji agar bertumpu pada kaca di depan.

Tangan Satoru berpindah, meremas dada Yuuji bergantian dan memilin puting anak itu dengan gemas, lalu tangannya turun ke masing-masing sisi pinggang Yuuji, di ciuminya rambut anak itu, lalu mengarahkan 'miliknya' tepat ke hole Yuuji.

Sisa-sisa cairan sperma yang tak dibersihkan sebelumnya membuat penisnya dan lubang Yuuji masih licin, jadi ia tak perlu memberi pelumas lagi untuk memasukkan miliknya.

Satoru mendorong penisnya masuk secara bertahap, membuat Yuuji mengerang menahan perih saat ukuran besar itu kembali menerobos tubuhnya.

Mereka kembali melakukannya, dan Yuuji hanya menuruti saja keinginan gurunya ini.

"Yuuji, liat." Satoru berbisik sensual di telinga Yuuji, sambil menunjuk kaca di depan mereka, mata Yuuji sontak mengikuti arah pandang itu.

Kaca di depan memantulkan bayangan mereka secara samar, tidak terlalu jelas terlihat, tapi Yuuji masih bisa melihat senyuman Satoru dan tatapan intens pria itu ke arahnya.
Yuuji membalas tatapan itu sambil berusaha menopang tubuhnya agar tak melemas.

Tangan Satoru menggenggam kejantanan Yuuji lalu mengocoknya, Yuuji menekuk sikunya dan hampir menjatuhkan tubuhnya, namun Satoru dengan sigap menahannya, satu tangannya memeluk perut Yuuji.

Yuuji merasakan pegal di kakinya, ia lelah karena Satoru butuh waktu lama untuk keluar.

"Yuuji, kenapa kau terus menahan suaramu?"

Yuuji tak menjawab, Satoru memajukan tubuhnya hingga Yuuji hampir terhimpit kaca dibuatnya, ia memegang dagu anak itu, membuat Yuuji mendongak menatapnya lewat pantulan kaca.

"Desahkan namaku." Ucap mutlak Satoru.

Pria itu mengeluarkan miliknya, menarik gorden untuk menutupi kaca, lalu membalik tubuh Yuuji ke arahnya dan mulai memasukkan kembali penisnya.

Semua terjadi begitu cepat, hingga Yuuji tak sempat memproses semuanya, beberapa saat pikirannya kosong, lalu kembali lagi saat rasa perih menyapa bagian bawah tubuhnya.

Satoru membawa tangan Yuuji untuk mengalung ke pundaknya, perbedaan tinggi mereka membuat Yuuji sedikit mendongak.

Satu kakinya diangkat, membuat Yuuji sepenuhnya bersandar pada dinding kaca dengan satu kakinya yang masih menapak lantai berjinjit.

kondom [GOYUU] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang