"Jadi hari ini kita ulangan ya anak-anak."
Seketika semua siswa-siswi di kelas tersebut terkejut dengan pernyataan dari wali kelasnya itu.
"Mendadak banget, pak!" Sahut rangga tak terima.
"Tau nih pak, saya belom belajar inii." Timpal jendral yang juga tidak terima kalo hari ini ulangan. Bukan hanya mendadak, tapi masalahnya pelajaran wali kelasnya ini adalah mtk. Yang ada kepalanya bisa berasap karena tidak bisa mencari cara jawab soalnya nanti.
"Pokoknya hari ini ulangan. Semua siap-siap. Buku paket dan materi dimasukkan ke dalam tas, dan tas nya semua silahkan ditaruh di depan kelas."
Akhirnya semua murid di sana pasrah dan mulai mengumpulkan tas mereka di depan kelas.
"Sag, lu belajar?" Ujar rangga menghentikan sagga yang lewat di samping bangkunya.
"Udah tenang ae. Btw hp lu bawa kaga?"
"Anjir lah iya, baru inget gua."
Sagga tersenyum miring dan menaik turunkan alisnya. Kemudian ia melanjutkan menaruh tasnya ke depan kelas. Akan tetapi sebelum ia melangkah sedikit pun, tiba-tiba rangga kembali memanggilnya.
"Eh, sag sag!" Sagga kembali menoleh ke arah rangga. "Sekalian tas gua dong." Ujar rangga sembari menyodorkan tas miliknya. Sagga hanya tersenyum miris dan mengambil tas rangga itu untuk ia bawa ke depan kelas juga.
♡♡♡
Kini 5 menit telah berlalu sejak pembagian soal ulangan. Benar saja, tidak sedikit di kelas mereka yang terlihat kebingungan mengisi jawabannya. Ada yang berusaha mencari jawaban dengan terus mencorat-coret kertas. Malah, ada yang sampai menggambar sesuatu di kertas sangking tidak mengertinya.
"Psst... kean. Kiw!" Panggil jendral setengah berbisik.
Kean yang merasa ada yang memanggilnya tentu saja langsung menoleh ke arah sumber suara. "Iya, kenapa?"
"Lihat nomer satu."
Tanpa perdebatan apapun, kean yang duduk berada tepat di depan jendral langsung mengoper lembar jawabannya ke belakang. Jendral juga dengan sigap mengambil lembar jawaban kean dengan hati-hati. Untung saja saat ini wali kelasnya itu tidak berdiri di dekat tempat duduk mereka.
Jendral langsung melihat isi jawaban kean, dan tiba-tiba ia terdiam.
"Anj-"
Jendral antara ingin marah sekaligus tertawa melihat apa yang ada dihadapannya kini. Kenapa bisa-bisanya kean mengisi jawabannya seperti itu? malah, saat ini si pemilik lembar jawaban hanya memainkan pensil di tangannya tanpa beban.
Jendral menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan temannya yang satu itu.
Dia pun melirik ke arah kean sebentar dan menghela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Coganhitz: Visual Dalam Circle (One Shoot)
Random"Circle nya cuman berempat???" "Sabi lah gua join." meanwhile nak coganhitz : "Oh tidak bisa, udah close member ya kuah somay." Jendral "Gak gak! apaan.. ga bisa! kalo ampe ada yang join fiks lu semua gua pundungin trus gua out dri circle." Rangga "...