Kangen ini enggak?
Jika kalian menjadi Dahyun, apa yang terlintas dalam pikiran kalian tentang menikah? Jujur saja, Dahyun bukanlah orang yang bisa meluangkan banyak waktu membahas hal seperti itu. Tapi, mendapatkan kabar dari sang ibu bahwa ia akan dijodohkan dengan anak kenalannya membuatnya tak bisa berkutik banyak.
Helaan napas terdengar dari bibir tipisnya, "Iya, aku akan berusaha untuk meluangkan waktuku. Aku sibuk mengurus pernikahan seseorang dan tidak mungkin aku membatalkan karena sudah hampir rampung."
"Aku akan pergi dengan ibu nanti selepas semuanya selesai. Orang yang akan menikah melangsungkan acaranya akhir pekan nanti, jadi aku akan berusaha."
"Hn... kita bertemu nanti. Aku menyayangi ibu!" Dahyun meletakkan ponselnya di atas meja, menengadah sembari memijit pelipisnya tipis. Ia tahu usianya sudah terbilang matang dan sudah pas sekali hidup berumah tangga. Tapi apakah harus dengan perjodohan? Memangnya ini zaman Joseon. Hei, kita berada di abad 21, ini sudah zaman millennial, serba modern. Dahyun sampai mendengus.
"Presdir!" Dahyun dengan cepat menegakkan kepalanya, menatap Kyuhee yang kini sudah berdiri dihadapannya, tengah membawa berkas untuk ia tandatangani, seperti biasa.
"Ya?" Dahyun menyahut seadanya, ia masih pusing bisa dibilang. Mendapat kabar mendadak membuatnya jadi mudah terkejut, walau tidak parah juga.
"Anda terlihat pucat? Anda sakit?" Kyuhee memang perhatian, Dahyun akui itu. Gadis itu hanya tersenyum sembari menggeleng lirih. "Aku baik-baik saja, Kyu. Bawa kemari dan setelahnya lanjutkan pekerjaanmu!"
Mau tidak mau, Kyuhee hanya mengangguk mematuhi. Inginnya bertanya lebih lanjut, tapi yasudahlah. Dahyun tidak mau diganggu untuk saat ini. Mungkin atasannya itu tengah banyak pikiran hingga berakhir melamun. Kyuhee membungkuk sopan dan berangsur pergi. Dahyun menghembuskan napas dengan kasar. Kalau di pikir lagi, ada baiknya sang ibu melakukan tindakan seperti ini, ya mengingat Dahyun yang begitu sibuk di butik hingga terkadang sampai lupa makan dan tidur sangking suntuk berkutat pada pekerjaannya, sampai membuat Mirae-- ibunya menggeleng tidak percaya.
*
*
*
*
"Ibu pikir kau benar-benar tidak datang!" Sohee berbinar senang melihat Jimin yang sudah duduk tepat disisinya. Pria itu tampaknya baru selesai dengan pekerjaannya. Terlihat jelas kala Jimin datang, langsung mengecup pipi Sohee.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD
FanfictionHanya karena dendam, membuat Dahyun terbutakan oleh semuanya, bahkan cinta Jimin yang tulus kepadanya. Ia membenci sosoknya, sangat benci. Layaknya pelaku yang tidak mau mengakui kesalahannya. Seperti itulah. Tapi, apa jadinya jika dendam itu perlah...