hyuck, am i the reason you don't wanna play with me anymore?
setiap musim salju, kamu gamau keluar main bareng aku. beneran kedinginan, atau ilfeel sama aku yang terlalu childish?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"cepet banget baliknya, tumben mark?" heran donghyuck.
"iyaa aku lupa belum ngerjain tugas matematika nih!" jawab lawan bicaranya, dengan panik.
namun tepat saat ia mengatakan itu, hujan salju turun kembali, embracing both mark and donghyuck's presence.
"waaah! donghyuck~! liat, hujan salju turun tuh, yakin kamu gamau keluar?" yang sedikit lebih tua berkomentar. tapi mendapatkan 0 balasan dari sahabatnya, ia langsung berlari kearahnya, lalu melambai-lambaikan tangan didepannya.
"oii, donghyuck! hyuck-!"
"-hah?" yang sedari tadi dipanggil, akhirnya lepas dari jebakan lamunannya, dan kembali tersadar.
"kenapa sih, ngelamun?"
"hah..? ah, gapapa kok, hehe," ulas donghyuck.
"duhh kebanyakan didalem sih, mekanya ngelamun mulu. yuk kita keluar aja, sekalian refreshing!"
"tapi aku gamau, mark.." ia kembali menolak.
"udahlah, gapapa. ayo!"
"tapi-" belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, ia merasa tangannya sudah ditarik oleh mark.
ia tersenyum simpul, melihat temannya yang sangat berentusias.
yaudah, deh. buat kamu, apasih yang enggak mark?
---
"mau sampe kapan, hyuck?"
"kamu sayang sama dia kan, hyuck?"
ya, tentu donghyuck akan menjawab itu. ia sayang dengan sahabat kecilnya.
"better for you to say it soon, sebelum terlalu telat bagi dia untuk menerimanya."
"anything could happen secara mendadak, i'm just telling you."
donghyuck mendecih. ia kesal dengan orangtua-nya yang selalu bercakap soal hal tersebut.
donghyuck sadar, donghyuck tau.
tapi siapa sih yang ingin menghilangkan senyum menggemaskan dari seorang mark lee?
betul, tidak ada.
kecuali mereka yang berani menindasnya.
---
"
mark lee! dasar anak luar ga becus."
"modal duit pasti itu, ya kan?"
"udah dibayarin mahal-mahal, malah ga bener sekolahnya."
"eh eh, emangnya ada yang bayarin dia? ortu nya aja udah gaada-"
semua perkataan jengkel itu dilempar kepadanya saat duduk di kelas 8 SMP.
donghyuck yang hanya merupakan kaum awam disitu, menjadi spectator dari berjalannya hidup mark.
ia melihat bagaimana sahabatnya berubah di sekolah,
bagaimana ia berubah sikap di sekolah,
tapi apa yang ia temukan di belakang layar, adalah apa yang membuatnya tetap disini untuk sahabatnya.
dan sungguh, ia berharap ia dapat melihat itu selama-lamanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jujur sama aku yuk, hyuck?
a.n. nih as i promised, double up. besok lagi ya :) also this is only a short au, probably it'll end at 7 chaps or more idk we'll see.
