Prolog

25 1 0
                                    

"Ayo putus"

Gadis itu masih diam, mencerna perkataan lelaki di hadapannya ini.

"Kenapa?" tanya gadis tersebut, sikapnya masih tenang, tatapannya tidak ada sorot kebencian, dendam atau apapun itu.

"Aku punya yang baru," Jawab lelaki tersebut dengan santai.

"Sejak kapan?"

"Udah lama"

"Kalo gitu kenapa kamu gak putusin aku dari dulu?"

"Aku masih pengen mainin kamu"

"Oh.."

"Sayang! Udah?"

Jihan menoleh saat seseorang wanita muda yang memiliki tubuh indah, dengan gaya fashion sangat menarik menghampiri meja nya.

Jeno tersenyum lalu mengangguk, "Ayo, Sayang"

Namun, sebelum beranjak dari sana Jeno sempat melirik 'Mantan' nya dengan pandangan merendahkan, "Thanks, 4 tahunnya"

Setelah mengatakan perkataan yang sangan pahit, Jeno dan wanita, Oh! lebih tepatnya pacar baru nya meninggalkan gadis itu.

Jihan hanya diam tak berkutik, sikapnya tenang, pandangannya teralih pada jendela cafe yang besar menampakkan isi luar kota yang saat ini ramai karena menjelang sore, waktu seseorang pulang bekerja dan akan mengistirahatkan tubuhnya.

Ekspresi Jihan sangatlah tenang, tapi tidak dengan hati nya, sangat sakit, saking sakitnya, sampai ia tidak bisa merasakan apa-apa.

"Berekspetasi apa kamu sama orang lain, Han?"

To Be Continued.

Bikin cerita lagi, nih! cuma cerita kali ini, nggak banyak ya chapternya, cuma beberapa saja,
Jangan lupa vote dan komen!
18 Juni 2021.

Best EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang