Part 02

16.2K 1.7K 24
                                    

Sorry for typo's
-
-
-

Tamu terlihat berdatangan satu persatu, mulai dari tamu keluarga Lee dan keluarga Na. Keluarga Huang? Hah, mungkin hanya eomma dan appa Huang saja, sebenarnya mereka masih belum bisa menerima, bagaimana bisa Huang renjun mau begitu saja di madu. Tapi mereka menerima nya begitu saja, karena mereka tak enak hati dengan keluarga Lee, apalagi renjun dan jeno menikah karena di jodohkan. Mereka tau betul pada saat mereka menjodohkan renjun dan jeno, saat itu jeno telah mempunyai pacar.

Lelaki mungil yang bertanda lahir di tangan itu terlihat sedang duduk di sisi kasur dengan pandangan kosong lurus ke depan. Asik dengan lamunannya lelaki Huang itu bahkan tidak sadar kalau pintu kamar itu di buka oleh seseorang.

Ceklek

Wanita paruh baya berambut sebahu itu pun masuk dan duduk di samping lelaki mungil tersebut, ia menyentuh bahu lelaki tersebut, renjun tersentak dan menoleh di mana sang ibu telah berada di sampingnya sambil tersenyum manis.

"Eomma" ucapnya lirih. Ia pun memeluk wanita yang ia sebut eomma itu dengar erat dan mulai terisak.

"Sstt, jangan menangis renjun, eomma ada di sini" ucapnya sambil membalas pelukan laki laki mungil itu dan sesekali mengusap punggungnya.

"Eomma tau kau terpukul, mana ada istri yang rela di madu dan kau malah menerima itu nak"

"Eomma tau sendiri kan hiks, aku dan jeno itu hiks dulunya di jodohkan, dan eomma pun tau jeno sama sekali tak pernah hiks mencintaiku hiks" jawabnya sambil sesekali terisak.

"Sst sst, sudah sudah. Hapus air mata mu ayo kebawah, upacara pernikahan nya sebentar lagi" Wendy yang sudah tidak tahan melihat anak nya yang menangis.

Renjun menghapus air mata nya. "Aku di sini saja eomma" ucapnya lirih sambil menatap mata Wendy dengan pandangan sendu.

Wendy yang paham pun langsung mengangguk dan mengiyakan permintaan renjun. "Baiklah, istirahat lah nak, eomma ke bawah dulu" ucapnya setelah itu mengecup pelan kening anaknya yang mungil itu.

Renjun mengangguk dan memandang punggung eomma nya yang sedang menutup pintu dan perlahan menjauh dari pintu, pandangan nya kembali menyendu, air mata itu kembali jatuh dan ia langsung mengusap nya dengan kasar.

Renjun berjalan ke arah jendela dan melihat bagaimana jeno dan laki laki yang sebentar lagi akan menjadi istri keduanya atau lebih tepatnya istri kesayangan mungkin yang sedang mengucap sumpah pernikahan mereka.

Renjun kembali terisak dan air mata itu pun mulai berlomba lomba berjatuhan, di saat renjun mengarahkan pandangan nya kembali ke altar ternyata sedari tadi lelaki yang mungkin sudah sah menjadi istri kedua suaminya tersebut sedang memandang ke arahnya dengan pandangan, ntah lah renjun pun tak tau.

Renjun lebih dulu mengalihkan pandangannya nya dan menutup tirai jendela tersebut. Ia tak ingin ketahuan menangisi takdir nya di sini.

Renjun kembali naik ke atas ranjang dan perlahan lahan mulai memejamkan matanya dan terlelap ke alam mimpi.

_________________

Tok
Tok
Tok

"Renjun-ah, kami masuk ya nak" tak ada sahutan, sepasang suami istri itu pun memasuki kamar anak mereka tersebut.

Ceklek

"Pantas saja dia tak mendengarnya" ucap sang ayah

"Tertidur rupanya" sahut sang ibu

Mereka atau bisa di sebut orang tua renjun itu pun mendekati ranjang pemuda tersebut, dan duduk di kedua sisi ranjang.

Eomma Wendy pun mengelus rambut anaknya sayang. "Nak, kau tak makan? Kami sebentar lagi akan pulang sayang"

"Eungh.." terdengar lenguhan dari pemuda mungil tersebut, dia perlahan lahan mulai membuka mata rubah nya.

"Eungh, eomma, appa" ia pun duduk dan mengucek matanya.

"Kami akan pulang nak", ucap sang appa Chanyeol

"Uhh, cepat sekali , padahal aku masih sangat rindu" ucapnya sambil mempout kan bibirnya.

"Hey, kami akan berkunjung Minggu depan nak, appa mu masih ada pekerjaan" jawab sang eomma

"Iya renjun, dan turunlah ke bawah suami mu dan istri kedua suami mu sepertinya menunggu mu" balas sang appa, eomma nya pun mengangguk setuju.

"Baiklah, eomma appa aku akan mengantar kan kalian ke depan" mereka mengangguk setuju dan berjalan menuruni tangga.

Saat berjalan menuruni tangga, netra rubah nya tak sengaja menangkap sosok bertubuh jangkung seperti jeno dengan senyuman yang manis.

Ia berjalan melewati mereka di ikuti oleh appa dan eomma nya. Saat mereka melewati nya eomma dan appa renjun berhenti sejenak dan berpamitan dengan jeno dan istri keduanya itu dan di sambut baik oleh jeno dan lelaki jangkung di sampingnya itu.

Acara peluk berpelukan dan pamitan antara anak dan orang tua itu pun sedikit berlangsung lama, karena lelaki manis nan mungil itu masih tidak rela orang tuanya akan pulang.




TBC
______________________________________
Hehe, hai💚, gimana? Lanjut? Lanjut dong, mwuehehe

Moga suka ya♡.
Janlup voment yaw♡

Change(?) •|Jaemren✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang