Berdoa Sebelum Makan

18 9 6
                                    

Di meja ruang makan di seluruh keluarga Indonesia, kita akan meluangkan waktu beberapa saat untuk berdoa sebelum melahap makanan di hadapan kita.

Jacob kecil dan keluarganya berkumpul di malam Natal dan makan malam bersama di
rumah neneknya.

Suasana natal begitu terasa dan syahdu. Lampu-lampu penuh warna dan ornamen-ornamen yang tergantung di pohon natal yang menjulang tinggi itu.
Hanya satu yang belum.
Ornamen Bintang.

"Nek, Jacob ingin memasang ornamen bintang di pohon natal. Meletakkannya di posisi teratas itu", sembari tangan kecilnya menunjuk pohon natal.
Jacob bocah umur 6 tahun. Sangat manis namun aktif.
  
Sementara semua anggota keluarga sudah duduk mengelilingi meja makan.

Nenek menyuruh Jacob duduk bergabung dengan yang lainnya. "Setelah makan, kamu boleh meletakkan bintang. Nenek janji!", begitu neneknya sangat menyayangi Jacob kecil. Begitu sebaliknya.

Jacob lebih kerasan jika berada di rumah neneknya. Rumah nenek Jacob begitu luas. Ada halaman dengan bunga-bunga. Rumah nenek dua lantai dengan lantai kayu. Sangat hommy.

"Jacob, berhentilah naik turun tangga!.
"Ayo makan. Semua menunggumu!", ibunya mulai berteriak.
"Ok Bu. I am coming!".
Jacob meluncur dari pegangan tangga dari atas ke bawah.
Ibunya nyaris berteriak dan copot jantungnya.

"Jacob!!, stop. Ibu hukum nanti.
Neneknya melarang Sofie melakukan itu.
"Biarkan saja, Jacob anak yang aktif. Just trust on him. Dia akan baik-baik saja.

"Jacob langsung menubruk neneknya sembari tertawa senang.
"Nenekkk....!!!", brukk... Jacob memeluk neneknya. Dan disambut hangat oleh nenek yang sudah renta itu.

"Ayo...ayo makan.
I am hungry!".
"Saya lapar". Ujar Jacob.

Ketika Jacob mengisi piringnya dengan makanan, dia langsung saja makan.

"Jacob. Stop!.
"Kenapa langsung makan?
"Kita semua harus berdoa bersama!"
Ibunya mulai mendelik lagi.

"Nggak perlu berdoa Bu," kata Jacob.

"Ohh ... kamu harus berdoa sayang," kata ibunya.

"Sebelum makan kita harus
berdoa dulu, seperti di rumah kita."

"Itu kan kalau di rumah kita," kata Jacob.
"Tapi sekarang ini kan kita di rumah Nenek, dan kalau Nenek yang masak udah pasti enak!"

HA hAhAhAa... ,suami Sofie langsung tergelak ngakak.
Mendengar kepolosan anaknya. Dalam hatinya

"Ya itu benar. Masakan nenek jauh lebih enak daripada Sofie", gumamnya dalam hati.
Istrinya tidak jago memasak. Dia lebih sering memesan go food.

"Bu, mengapa kita harus berdoa sebelum makan?", Jacob sudah lapar.

Ayahnya menimpali.
"Mengapa kita melakukan ini?. Berdoa sebelum makan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia".

"Dalam sebuah penelitian di Jepang. Dr Masaru Emoto mengatakan bahwa setiap minuman atau makanan yang dibacakan doa, akan mengalami perubahan molekul secara lebih baik".

"Susunan molekul inilah yang menurutnya sangat bermanfaat bagi kesehatan". 

"Apa itu molekul Ayah?", Jacob bertanya lugu.
"Nanti ayah jelaskan dan kita menonton langsung videonya", jawabnya singkat. Lalu Ayahnya melanjutkan.

"Bahkan beliau juga mengungkapkan bahwa makanan dan minuman yang baik adalah yang telah dibacakan doa, akan mempengaruhi perilaku orang agar menjadi baik pula".

Berikut alasan yang lainnya. Neneknya menimpali.

"Tuhan itu murah hati.
Jadi pada saat kita berdoa sebenarnya kita merayakan kepada Tuhan yang Maha Pemberi".

"Setiap kali kita menundukkan kepala, itu adalah kesempatan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan.
Untuk mengatakan kepada-Nya bahwa kita mencintai-Nya". 

"Untuk mengingat siapa yang menyediakan segalanya bagi kita. Dengan mengingat hal ini niscaya kita sadar bahwa kita sangat kecil dan bergantung kepada Tuhan. Dia maha Agung dan pemberi.
Apapun yang kita miliki, Tuhan memberi dan mencukupi segala kebutuhan kita".

Ibunya tidak mau kalah menimpali bocah kecil anaknya itu.
Dengan berdoa kita menyadari betapa diberkatinya kita. Bersyukur atas makanan yang terhidang di depan kita.

Mustinya kita merayakan Thanksgiving selama 365 hari / sepanjang tahun khan?.

Ah begitu ya???, Jacob nyengir kuda bahagia memahami penjelasan seluruh anggota keluarganya.
Dia pun langsung menangkupkan tangannya dan mengucapkan doa dengan lantang.

Terima kasih Tuhan untuk makanan yang nikmat ini.

🙏Bless this food I am about to eat.
May it nourish my body and soul and fill my heart with warmth and love.
And brighten my mind with knowledge.
I thank you for this meal. Bless my body with all good things provided from this meal.
Blessed be..blessed be ..blessed be.
🙏amen

Berkatilah makanan yang akan aku makan ini. 
Semoga menyehatkan tubuh dan jiwaku dan mengisi hatiku dengan kehangatan dan cinta.  Dan mencerahkan pikiranku dengan pengetahuan. 
Aku berterima kasih untuk makanan ini. 
Memberkati tubuhku dengan semua hal baik yang disediakan dari makanan ini. 
Diberkati, diberkati, diberkati.
Ameen...

#30daywrittingchallenge
#day-15

Sekar Gendhis
***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Berdoa Sebelum MakanWhere stories live. Discover now