√ Dou Qi dimulai dari menangkap dewi

111-115

Bab 111
Niat pedang tak berujung menyapu dari mimpi buruk seperti air pasang.

Kemudian meledakkan cahaya pedang yang sangat terang, menelan kekuatan kehancuran.

Pada saat yang sama, cahaya pedang menyilaukan yang tak terhitung jumlahnya menyelimuti dunia.

Cahaya bulan yang terang tidak bisa bersaing dengannya.

Cahaya pedang ini panjangnya sekitar beberapa ratus meter, yang lebih kuat dari dua kegunaan Chen Mo sebelumnya.

Dan yang cepat bahkan tidak bisa ditangkap dengan mata telanjang.

Dengan peningkatan kekuatan Chen Mo.

Secara alami, ilmu pedang ini juga akan menjadi lebih kuat.

Cahaya pedang setinggi ratusan kaki ini merobek dunia dan berlari menuju Han Feng.

Kulit Jin Yin Er berubah drastis, dan dia buru-buru ingin membantu. Cahaya pedang ini membuat mereka semua merasa sedikit berdebar.

Jika Han Feng meninggal, maka hadiah yang dia janjikan akan hilang.

Namun, tidak hanya tetua orang Kupu-Kupu dan Ular yang tidak membiarkan mereka pergi.

Jianmang itu.

Dalam sekejap mata, itu telah tiba.

Pupil mata Han Feng menyusut tajam, seluruh tubuhnya gemetar, hati dan kantong empedunya terbelah.

"Wali, jika aku mati, apakah kamu tidak takut orang di atasmu akan menyalahkannya?"

Pada saat krisis ini, Han Feng berteriak pada kekosongan.

Saat suara itu jatuh, kekosongan tak berujung tiba-tiba berputar.

Saat berikutnya, kabut hitam besar meledak dari langit, dan kabut hitam ini dengan cepat mengembun di langit, dan akhirnya berubah menjadi gugus kabut hitam tebal dengan lebar beberapa kaki.

"Jie Jie Jie, Yao Huang, jangan khawatir, dengan wali ini, kamu pasti akan aman!"

Ditemani oleh tawa aneh, dalam kabut gelap, rantai hitam, dengan suara gemerincing, memotong kekosongan dan datang, seperti ular berbisa, menuju cahaya pedang di depan Han Feng.

"Chan!"

Cahaya pedang mengerikan yang tampaknya mampu menghancurkan dunia hanya ditentang oleh rantai hitam legam.

namun...

"apa?"

Ada sedikit alarm di kabut hitam.

Saat berikutnya, rantai hitam itu putus, dan semua cahaya pedang mengalir ke tubuh Han Feng.

Perisai energi api yang berbeda di luar tubuh hancur seketika, dan pertahanan dendam di permukaan juga terguncang.

Segera setelah jubah itu meledak, energi yang kuat mengguncang Han Feng.

Setelah terbang terbalik beberapa ratus kaki di udara, Han Feng menstabilkan sosoknya, tetapi meskipun demikian, seteguk darah merah keluar dari mulutnya.

Dadanya memar oleh niat pedang.

Wajah dingin itu memucat dalam sekejap.

Punggung Han Feng berkeringat dingin, dan jika bukan karena rantai gelap yang menghalangi sebagian besar cahaya pedang, dia akan terbunuh oleh pukulan tadi.

“Apakah ini yang kamu katakan tidak bersalah?” Han Feng memandang kabut hitam di kehampaan dengan wajah muram, dan suara dingin itu hampir keluar dari giginya.