Chapter 4

1.8K 126 29
                                    

Binar bulatnya mengerjap ketika sesuatu yang basah menyentuh keningnya. Pandangannya membola dengan bibir yang sedikit terbuka ketika melihat siapa sosok yang duduk disebelahnya sambil memasang wajah datar bawaannya kini.

Tae-hyung?

Jungkook memundurkan tubuhnya tiba-tiba, masih terlalu terkejut dengan keberadaan lelaki angkuh itu disisinya. Pria manis itu menundukkan wajahnya, menyembunyikan rona kemerahan di pipinya. Akhir-akhir ini sikap Taehyung tidaklah seperti biasanya, yang kasar dan pemarah. Pria itu berubah menjadi lebih perhatian kepada Jungkook semenjak Dokter Kim mengatakan jika Jungkook benar-benar positif mengandung.

Awalnya Jungkook sangat terkejut. Air matanya bahkan tumpah begitu saja setelah sang dokter menyelesaikan ucapannya. Dia belum bisa menerima penuh jika lelaki normal sepertinya bisa mengandung.

Kondisinya pun semakin menurun akhir-akhir ini, karena berpikir terlalu berat membuatnya stres. Nafsu makannya pun berkurang. Taehyung yang kalang kabut tak ingin sesuatu yang berburuk terjadi pada buah hatinya pun terpaksa merendahkan dirinya untuk mengurus lelaki bisu yang kerjaannya hanya berbaring di ranjangnya seperti saat ini. Taehyunglah yang mengelap wajahnya, menyuapinya, menuntunnya kekamar mandi, menggantikan pakaian dan sebagainya. Taehyung melakukan itu setiap hari, seperti rutinitas wajibnya akhir-akhir ini. Yah, meskipun Taehyung melakukannya dengan wajah yang tertekuk dan terkesan ogah-ogahan, tak ayal hal itu membuat benak Jungkook menghangat seketika.

Jungkook menyunggingkan senyum kecilnya. Taehyung sangat manis jika bersikap lembut seperti itu. Rasanya masih seperti mimpi, jika lelaki beringas itu merubah sikapnya dalam sekejap hanya demi bayi yang dikandungnya saat ini. Tanpa Jungkook sadari tangannya sudah bertengger diatas perutnya yang masih rata. Jika dengan kehadiran bayi ini bisa meluruhkan segala kekejaman Taehyung terhadapnya, Jungkook akan menerima dan merawat bayi dikandungannya sepenuh hati.

"Sepertinya kau sedang bahagia"Taehyung mendengus ketika melihat pipi lawan bicaranya yang merona "Jangan salah mengartikan perhatianku, semua ini kulakukan hanya untuk anakku"

Senyum lugunya lenyap seketika. Jungkook menghentikan usapan diperutnya lalu mendongakkan wajahnya, menatap Taehyung dengan sendu.

'Apakah aku tidak boleh berharap jika suatu hari nanti kau akan menyayangiku Tae-hyung?'

Iecherous Man

Bandara Incheon sangatlah ramai siang ini. Para manusia berlalu-lalang masuk dan keluar dari bandara itu bergantian. Seorang lelaki paruh baya berpakaian formal dengan seorang lelaki yang memakai pakaian kasual disampingnya saling melemparkan senyum ketika sampai di area bandara. Setelah hampir tiga jam lebih didalam pesawat akhirnya mereka bisa menghirup udara bebas di Korea.

"Untuk sementara kita akan tinggal di rumah Paman Daehyun, supir pribadinya akan menjemput kita" Terangnya. Minwoo berjalan mendekati kursi tunggu disampingnya lalu mendudukkan tubuhnya disana "Kita tunggu disini saja, Wonu-ah" yang dipanggilpun menganggukkan wajahnya kemudian menyusul duduk disamping ayahnya.

"Papa, apakah kau tidak memiliki foto bayi Kookie?"

Minwoo mengernyit sejenak, mengingat-ingat "Ah, tunggu sebentar" kemudian mengambil dompet disaku celananya.

"Ini. Papa hanya menyimpan ini saja"

Pria manis itu mengambil kertas foto kecil yang diulurkan Papanya. Keningnya menekuk bingung ketika melihat dua pasang keluarga yang ada di foto itu "Apakah ini paman Daehyun?" tanyanya sambil menunjuk foto seorang lelaki tampan dengan kemeja berwarna biru dongker disisi seorang perempuan yang sedang memangku bayi.

Minwoo tersenyum kecil kemudian menepuk bahu putranya sayang "Kau benar. Dia adalah Daehyun, disampingnya itu Baekhyun istrinya dan dipangkuan Baekhyun itu putranya, Kim Taehyung"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Iecherous ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang