Prologue

11.4K 423 5
                                    

"Namaku Kim Taehyung, usiaku dua puluh tiga tahun. Aku adalah ahli waris dari perusahaan pertambangan emas terbesar di Korea Selatan. Perusahaan dengan penghasilan terbanyak se-Asia itu akan jatuh sepenuhnya ketanganku disaat usiaku genap dua puluh lima tahun nanti. Meskipun kurang lebih dua tahun harus menunggu, tidak masalah. Karena aku juga sudah memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan ini, sebagai wakil Presiden Direktur. Yah,saat ini posisi Presiden Direktur itu masih ditempati oleh lelaki paruh baya bernama Kim Daehyun- ayahku yang saat ini tengah sakit-sakitan dan sebentar lagi akan berbau tanah sepertinya. Haha, beruntung sekali bukan hidupku? terlahir tampan dan dibekali kehidupan yang mapan di dunia ini.'

.

Prologue
.
.

"Wah...wah...wah. Ternyata ada Tuan Kim Taehyung yang terhormat disini"

Ujar seorang lelaki tampan dengan tubuh bantetnya saat memasuki ruangan kerjanya dengan gaya congak.

"Apa yang membuat seorang Wakil Presiden Direktur yang agung sepertimu mampir diperusahaan kecil milikku, hem?"

Tanya lelaki itu sembari menggeser kursi kemudian duduk tepat didepan seseorang yang tengah bersidekap dada sembari menatapnya tajam saat ini.

"Diam kau Park"

Desis si lelaki tampan itu malas. Hatinya merasa jengkel setelah mendengar kalimat seperti hinaan yang keluar dari mulut pria bertubuh bantet itu.

"Sudahlah Kim Taehyung. Aku tau sampai kapanpun kau tak akan pernah bisa mengambil alih perusahaan itu" kata pria bernama lengkap Park Jimin tersebut mengejek.

Rahang Taehyung pun semakin mengeras mendengar kalimat-kalimat penghinaan itu. Tangannya mengepal kuat hingga ujung-ujung jarinya memutih.

Bugg

"Sialan!"

Desis Taehyung setelah melayangkan sebuah pukulan talak dipipi Jimin, hingga membuat lelaki itu terhuyung ke belakang dengan sudut bibir yang mengeluarkan sedikit darah.

"bwahahaha" Jimin tertawa meremehkan sembari mengusap sudut bibirnya yang terluka."Aku tidak terkejut jika sifat kekanak-kanakanmu masih melekat di tubuhmu. Sepertinya memang fisikmu saja yang tumbuh namun otakmu...tidak" cemohnya.

Lelaki itu berjalan mendekati Taehyung dengan senyum angelicnya "Dengar ya Kim Taehyung yang terhormat" Desisnya sembari mencengkeram kerah kemeja Taehyung, raut wajahnya pun berubah datar seketika "Sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi bekerja sama dengan perusahaan yang di pegang oleh lelaki bejat sepertimu" katanya sembari menatap Taehyung tajam.

Kini giliran lelaki bermata tajam itu yang tertawa hingga terpingkal "STOP! Bwahahaha... aktingmu sungguh luar biasa Park" ujar Taehyung sembari memegangi perutnya yang terasa sakit setelah menahan tawa sedari tadi. "Aku tidak tau entah sejak kapan kau mulai menghafal seluruh adegan yang selalu para pecundang itu katakan. Bahkan adegan-adegan yang kau perankan pun bisa sama persis seperti itu" tambahnya lagi.

Pria bermarga Park itu melepaskan cengkeramannya sembari tertawa miring "Well, bagaimana menurutmu, aku sudah cocok menjadi aktor kan?" tanyanya pongah, namun tak lama kemudian ia memegangi sudut bibirnya yang terasa nyeri "Sial! Kau memukulku terlalu kuat bodoh!" Umpatnya.

"Ups. Sorry" kata Taehyung kemudian merangkul bahu Jimin"Bagaimana kalau sekarang aku mentraktirmu ke Bar" ajaknya.

Raut wajah Jimin pun berubah cerah seketika "Kau tidak sedang bercanda kan?" tanyanya sambil memicingkan matanya, memastikan. Dan sebuah anggukan pasti dari Taehyungpun menjawab pertanyaannya "Tentu saja tidak. Lagi pula sudah lama juga aku tidak memasukkan penisku kedalam lubang para wanita bitchy itu, jadi rindu" ujarnya sok melankolis.

Iecherous ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang