⛅1.

31 24 266
                                    





Ramein ya, kalau tembus 50 vote+200 comment baru bubu publish next chapter.








1. Bertemu

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading








Pagi yang cerah ini Jeka sudah disibukkan dengan kedatangan kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Rama dan James.

"Jek kok lo betah sih ngekost disini, sempit banget sampe pantat gw nggak bisa terbang."

Rama geram lalu mendesah frustasi. "Mulutnya nggak difilter kalo ngomong, gw mutilasi juga nih pantat gosong lo."

James mencebik pelan. "Dih males ah Body Shaming."

Sementara Rama, dia hanya mengedikkan bahu acuh tak acuh. Melihat sekeliling kost-kostan sahabatnya yang terbilang cukup nyaman. Walaupun di tengah keramaian ibu kota, masih ada pepohonan yang menyejukkan mata.

"Aku mau ke minimarket, mau nitip sekalian?"

Refleks Rama dan James menengok. "Sama siapa?" tanya Rama menatap Jeka lekat-lekat.

"Sendiri."

"Yakin?" Rama khawatir jika di jalan terjadi sesuatu dengan cowok itu. "Gw anter ya?"

Jeka tersenyum lembut hingga menampakkan lesung pipinya. "Tenang aja aku udah hafal jalanan sini."

*Pict jeka have a lesung pipi

"Beneran?"

Jeka mengangguk kuat, berusaha meyakinkan kalau dirinya baik-baik saja. Lagi pula ada mani yang menemaninya. Dengan senandung ria, Jeka berjalan menyusuri gang yang cukup sempit untuk sampai di jalan raya. Kebetulan kostannya dekat dengan minimarket.





⛅⛅⛅⛅⛅





"Ada lagi mas yang mau dibeli?" tanya pramuniaga yang menemani Jeka berbelanja.

Itulah istimewanya belanja disini, penyandang disabilitas tidak lagi dikucilkan tapi saling merangkul bersama. Bahwa manusia tidak ada yang sempurna, di dunia ini semua hanyalah milik tuhan semata.

Kini Jeka sudah menenteng penuh tas belanjaannya, biasanya dia belanja hanya satu bulan sekali agar tidak bolak-balik ke minimarket.

UN Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang