⛅2.

33 26 239
                                    







2. Nia Agresif

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading





















"Rama nitip nasi sambal teri, udah dipesenin?"

"Udah Bos," balas James dengan gerakan hormat layaknya peserta upacara.

Selepas pulang dari kediaman cewek itu, mereka berdua mampir di angkringan Mas Slamet. Tanggal tua begini memang harus pandai mengatur keuangan.

Tidak butuh waktu lama akhirnya pesananan mereka sudah siap dan langsung bergegas pulang ke kos. Tidak banyak yang dibeli, hanya enam bungkus nasi kucing dan sate ayam kesukaan James.

"Jek lo dapet dua bungkus aja gakpapa kan?"

"Iya."

James bersorak bahagia, memang Jeka ini tipe teman idaman sekali. Selalu mengalah demi kesenangan temannya. Kalau Rama lihat ini pasti sumpah serapah dari mulut pedasnya.

Tidak terasa mereka sudah sampai di depan pintu gerbang kost. Disitu sudah ada cewek dengan setelan piyama princess. Siapa lagi kalau bukan Nia, anak Madami. Pemilik kost ini.

"Assalamu'alaikum Mas suami."

James pura-pura muntah di tempat. Sudah biasa melihat Nia sok cantik. Dia membuang muka, lalu melihat ke arah Jeka yang sama tidak nyamannya.

"Wa'alaikumsalam. Nia ya?" tanya Jeka memastikan.

"Iya, kok baru pulang Mas. Masa Maba udah ada tugas banyak sih," balas Tyva sok tahu.

"Bukan," balas Jeka bingung harus ngomong apalagi.

"Oh yaudah. Besok sibuk ngga?"

"Sibuk. Anak maba nih," potong James cepat. "Udah ya Ni kita masuk dulu takut kena hawa nafsu angin."

Buru-buru James menuntun Jeka untuk masuk ke kamar. Sesampainya di kamar, mereka sudah disuguhi penampakan Rama yang masih fokus di depan laptop.


"Woi!!!"

Rama masih lempeng-lempeng saja, malah dia hanya menoleh sekilas dan beralih lagi ke laptopnya semula.

"Kok gak kaget anjir."

"Lo kan transparan, kayak setan."

UN Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang