2.Teman kecil

2 0 0
                                    

"kiran? ngapain disini? sendirian?"

"Abi? loh Abi ngapain disini?" 

"ditanya malah nanya balik"

"owhh tadi itu, abis makan aja sih sama Rabila, Hasya, Fara. tapi mereka udah pada balik. ini gue juga mau pulang. lo ngapain kesini?"

"mau beli kebab tuh disitu." jawab Abi sambil menunjuk ke arah tukang kebab langganannya dari dulu.

Kirana segera menengok ke belakang melihat ke arah tukang kebab yang ditunjuk Abi.

"yauda kalo gitu sorry ya tadi gue jalan ga liat-liat. lo lanjut aja, gue balik duluan ya bi"

"lo naik apa?" tanya Abi.

"ini mau pesen ojol"

"udah pesen atau belum?"

"belum, ini baru mau" jawab Kirana sambil menunjukan ponselnya ke Abi karena sudah terbuka aplikasi ojek online tersebut.

"udah ga usah naik ojol udah malem ngeri. lo bareng gue aja lagian rumah kita searah."

"hahh?" 

"hah hah aja lo udah kaya mau ngeluarin komang-komang. yauda temenin gue  ke tukang kebab dulu bentar." Abi segera melangkahnkan kakinya ke tukang kebab. disusul dengan Kirana yang mengikuti dibelakangnya.

"kok gue malah ikut si" batin Kirana.

"mas kebabnya dua yaa, pedes dua duanya" ucap Abi pada pedagang kebab tersebut.

"eh mas Abi, udah lama banget ga keliatan mas. okeee mas sebentar ya" 

Abi hanya tertawa kecil ke pedagang kebab tersebut.

"pedes kan?" tanya Abi pada Kirana.

"maksudnya?" kirana yang bingung hanya bisa mngernyitkan dahinya untuk mengekspresikan perasaannya.

"yaa kebab buat lo, pedes kan? atau sedeng aja?"

"buat gue? laah gue ngga beli, kan lo yang mau beli. lagian tadi gue abis makan kan gue bilang" jawab kirana dengan polosnya.

"ya gue mau beliin lo kiran, masa gue makan sendirian aja. nanti kalo tiba-tiba lo ngiler karena pengen kebab gue gimana?"

"eehh kok dibeliin si?"

"aduh bawel banget, yaudah lah yaa udah gue pesen dua pedes" jawab Abi.

"yauda deh kalo lo maksa" jawab kiran meledek.

tidak lama setelah itu kebab pesanan Abi pun sudah jadi. Abi segera mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. "niih mas uangnya, kembaliannya ambil aja buat mas edi"

"bener ini mas?"

"iyaa, kalo gitu saya balik dulu ya mas."

"wahh makasih banyak mas abi, lancar terus ya mas abi rezekinya" ucap pedagang kebab tersebut dengan raut wajah yang sangat senang.

"mari mas" ucap abi sopan lalu segera berjalan ke arah motornya terparkir. tidak lupa dengan Kirana yang mengikuti dibelakang Abi.

abi menaiki vespa matic maroonnya, "ayo naik" perintah Abi kepada Kirana.

"iyaa" Kiran segera duduk diboncengan Abi. 

"Ran, lo mau nemenin gue dulu ga?" tanya abi pada kiran.

"kemana?"

"muter muter aja gajelas. mumpung jalan udah ga macet lagi. kangen aja gue sama jalanan Jakarta"

"yaudah, lo ini yang bawa motor. gue mah tinggal nangkring aja"

"thanks ya Ran"

kirana hanya mengangguk mengiyakan ajakan Abi. gadis itu memandang ke arah spion yang memperlihatkan wajah Abi dengan jelas. laki laki itu memandang jalan dengan fokus. memperhatikan setiap jalan dengan teliti. memastikan  agar tidak ada lubang dijalan yang dilewatinya. tetapi raut mata Abi seperti ada kekosongan disana. Kirana paham betul, karena kirana cukup mengenal Abi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang