5. NOMOR HP DEVON

86 18 85
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sangga memasuki kelas untuk mengambil buku sejarah nya. Ia melihat Devon yang masi sibuk dengan alat tulis nya. Lalu dia menghampiri Devon, tapi sebelum itu ia mengambil buku nya terlebih dahulu.

"Kenapa belum pulang Deplon?" Tanya Sangga.

Devon mengalihkan pandangan dari alat gambar nya. Lalu menatap Sangga tanpa ekspresi.

"Apa?" Ucap nya dengan datar.

Sangga memilih duduk di kursi yang ada di depan bangku Devon. Lalu melebarkan senyuman.

"Kenapa belum pulang wahai tuan Deplon yang terhormat?" Ucap nya tanpa memudarkan senyuman nya.

"Nama gua Devon, bukan Deplon. Inisiatif dari mana lo ubah nama gua?" Tanya Devon.

"Gaada sih, terpikirkan aja di otak gua. Jadi gua panggil deh. D.E.P.L.O.N"

"Aneh, nama gua Devon jadi Deplon."

"Ya gapapa, gua bijak dong, bisa cari nama unik buat lo." Balas Sangga.

"Serah dah, males gua." Lalu Devon melanjutkan kegiatan menggambar nya tanpa menjawab pertanyaan dari Sangga.

Sangga menarik napas dalam dalam. Lalu menghembuskan nya. Berbicara dengan Devon memerlukan tenaga ekstra. Tapi aneh juga, kenapa dia kepo tentang Devon yang belum pulang? Padahal dia bisa langsung pergi pulang. Tapi hati nya menyuruh ia menetap di situ. Lalu dengan penuh kesabaran, Sangga mengulang pertanyaan nya tadi.

"Kenapa belum pulang wahai pangeran Deplon?" Tanya Sangga untuk kedua kali nya.

Devon meletakkan pensil nya. Lalu menatap jengah ke arah Sangga. "Kakak gua belum bisa jemput, dan kakak gua suruh gua nunggu di sini. Puas??" Jawab Devon dengan jengah, lalu kembali melanjutkan kegiatan menggambar nya.

"Yaudah, daripada lu nunggu lama mending pulang bareng gua aja, rumah kita searah juga. Kasian lu sendiri di sini. Ga tega gua." Ajak Sangga.

"Ngga, gua mau di sini." Tolak nya

"Kenapa? Ga takut sendiri? Lagian biasanya ada Nathun. Sekarang sendiri"

"Nama dia Nathan Sanggaaaaa. Bukan Nathun. Lo demen bgt ngerubah nama anak orang, tadi nama gua sekarang Nathan. Heran gua ma lo."

Sangga menggaruk tengkuknya. Dia jg tidak tahu mengapa bisa memberi nama panggilan aneh ke orang lain, kadang hal itu terlintas di pikiran nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERSAMAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang