Namun apa dikata, keesokan harinya Jungkook sakit. Dia demam tinggi dengan di barengi batuk yang terus menerus. Keluarga kerajaan dibuat heboh terutama sang raja dan permaisuri Riveira, perasaan mereka sangat khawatir dan juga kesal sebenarnya namun cemas lebih dominan menguasai pikiran mereka.
"Sudah ku katakan bukan untuk jaga baik-baik tubuh putriku nona" kesal sang permaisuri. Jungkook hanya melirikan matanya sungguh tubuhnya sangat lemas dan lelah.
"Istriku, sudahlah para tabib sedang merawatnya jadi jangan khawatir" kata sang raja mencoba menenangkan sang permaisuri.
" Tidak bisa begitu, dia pikir dia sekarang hidup di tubuh siapa? Itu tubuh putri kita yang mulia" bantah sang permaisuri
"Tapi dengan memarahinya dalam kondisi seperti ini hanya akan membuat kondisinya semakin memburuk istriku" kata sang raja lagi. Sang permaisuri terdiam melirik jungkook yang sedang menundukan pandangannya.
"Aku tidak mau tau besok harus sudah sembuh" kata sang permaisuri sebelum keluar dari kamar jungkook. Sang raja hanya menggelengkan kepalanya dan kemudian melirik kearah jungkook.
"Segeralah sembuh nona" kata sang raja sebelum bangkit dari duduknya dan meninggalkan kamarnya.
Jungkook terdiam menatap langit-langit kamar yang ditempatinya degan sesekali dia terbatuk. Para tabib sudah selesai memeriksanya dan memberikan obat padanya, mereka undur diri dan menyiksakan jungkook dengan beberapa dayang disana.
Tidak terasa air mata menetes dari pelupuk mata cantik itu, matanya terpejam dan tidak terbuka lagi. Para dayang yang berdiam lebih jauh tidak melihat tetesan air mata itu, hanya melihat nona muda mereka memejamkan mata dan berpikir mungkin efek obat dari para tabib bereaksi.
Namun siapa disangka sampai di waktu makan malam, gadis cantik itu tidak bergeming saat di bangunkan oleh para dayang, para dayang panik dan segera melaporkannya pada keluarga kerajaan.
"Apa yang terjadi?" Tanya panik sang permaisuri yg datang bersama sang raja, para tabib sudah ada disana sedang memeriksa jungkook yang terbaring seperti tanpa nyawa.
"Maaf yang mulia, tapi kami tidak bisa menyadarkan tuan putri dengan cara apapun, detak jantungnya beraturan namun lemah, kami sudah melakukan semua yang kami bisa, tapi tidak berpengaruh apa-apa" lapor salah satu tabib
"Kau, kau sedang pergi ke masa mu kan? Tidak usah kembali pada tubuh putriku, kembalikan putriku" kata sang permaisuri menangkup kedua pipi jungkook. Namun walau demikian tentu saja tidak ada reaksi apa-apa.
"Istriku" kata sang raja
"Apa? Terakhir dia tidak sadarkan diri dia terbangun di masa lain kan? Lebih baik dia tidak kembali dan putri kita yg kembali ke raganya" kata sang permaisuri
"Istriku, gadis itu tidak melakukan kesalahan apapun, ini semua diluar kendalinya juga kan" kata sang raja
"Kenapa membelanya? Yang mulia tidak mau putrinya kembali?" Rajuk sang permaisuri
"Tidak, bukan begitu tapi ini fakta istriku" kata sang raja
"Terserah yang pasti aku ingin putriku kembali" kata sang permaisuri dan beranjak pergi dari kamar itu.
Sang raja hanya bisa menggelengkan kepalanya, dirinya ntah bagaimana lagi untuk bisa membuat permaisurinya menerima kenyataan.
......
Di kehidupan lain, jungkook kembali terbangun namun kali ini dia terbangun saat tidak ada siapapun di ruang rawatnya.
Seorang perawat terkejut dan segera memanggil dokter saat memasuki kamar rawat jungkook, pasien yg koma lama itu sudah duduk tegak degan memandang kearah jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite 4
FanfictionBukan lanjutan dari book Aphrodite mana pun yang sudah aku tulis new story new plot