Keempat member The Boyz yang ada di ruang tengah dibuat heran saat Hyunjae tiba-tiba melewati mereka dengan Sunwoo di gendongannya. Eric yang akan berdiri untuk menyusul karena khawatir pada temannya itu segera ditahan ketiga pemuda yang lebih tua.
"Kenapa, hyung? Aku ingin lihat Sunwoo. Kenapa dia harus di gendong Hyunjae hyung? Dan mana Juyeon hyung dan Younghoon hyung?" Protes Eric saat ketiga member itu malah membereskan makanan mereka dan beranjak menuju kamarnya dan Younghoon.
"Tenang, Sunwoo akan baik-baik saja. Hyunjae hanya sedang ingin 'bermain' dengannya. Younghoon sepertinya terlalu bersemangat 'berolahraga' dengan Juyeon, kita jangan sampai mengganggu. Ayo nonton film dengan hyung." Jacob pun mengalihkan perhatian maknae mereka itu dan membawanya ke kamar si maknae dan Younghoon yang letaknya paling aman dari dua kamar 'berbahaya' itu.
Sedangkan dalam kamar, Hyunjae menurunkan Sunwoo dengan perlahan di kasurnya dan mengunci pintu. Sebelum Sunwoo sempat bangkit segera saja diserangnya yang lebih muda dengan ciuman yang lebih panas dari sebelumnya. Tangan kanannya menahan tengkuk Sunwoo demi memperdalam ciuman mereka dengan ibu jarinya yang sesekali mengelus belakang telinga pemuda itu. Sedangkan tangan kirinya mengelus pelan pinggang yang lebih muda dari dalam kaosnya. Ransangan-ransangan sengaja Hyunjae berikan langsung pada salah satu titik sensitif pemuda itu, agar Sunwoo segera hanyut dalam permainan mereka. Benar saja, tidak lama terdengar lenguhan tertahan yang lebih muda. Jemari Sunwoo bergerak liar meremat dan menarik pelan rambut belakang Hyunjae.
Merasa nafasnya sudah memendek, Sunwoo menepuk pelan bahu kokoh pemuda diatasnya. Terlihat benang saliva yang terhubung dari kedua bibir mereka. Bibir tebal Sunwoo terlihat semakin membengkak dan merah. Tidak mau menyia-nyiakan waktu, Hyunjae memindahkan sasarannya pada leher jenjang Sunwoo. Di kecupnya pelan berulang kali leher sensitif itu. Si empunya bergerak gelisah dibawah kungkungannya.
"Hyu-AHH! Leh-er, nghh, j-anganhh tan-dahh hy-ungghh..." Susah payah Sunwoo memperingatkan dengan kalimat yang sudah tidak teratur.
Mendengar peringatan itu, Hyunjae menghentikan kegiatan dan menegakkan tubuhnya. Ditatapnya Sunwoo yang terlihat pasrah dibawahnya. Pakaian pemuda itu sudah tersingkap sebagian, dan bahunya sedikit melorot. Melihat Hyunjae yang hanya diam menatapnya membuat Sunwoo sedikit was-was. Tiba-tiba saja Hyunjae menarik kaosnya hingga lepas dan langsung menciumi area dadanya. Sunwoo sempat menjerit kaget kemudian kembali mendesah menikmati perlakuan yang lebih tua. Tangannya kembali bertengger manis dan menarik pelan rambut belakang Hyunjae. Pemiliknya pun tidak terlihat tergganggu, malah semakin gencar membuat tanda di area dadanya.
Puas membuat banyak tanda, tangan kanan Hyunjae meraba turun kebawah, mengelus bagian depan celana training Sunwoo yang mulai menggembung. Tangan kirinya memilin pelan puting kanan pemuda dibawahnya yang menimbulkan getaran pelan pada tubuh itu. Setelah beberapa kali mengecup bibir tebal favoritnya, bibir Hyunjae berpindah bermain dengan puting sebelah kiri Sunwoo. Sesekali lidahnya mengelus pelan ujungnya dengan gerakan memutar. Dihisapnya puting itu dengan 'nikmat' seakan dapat mengeluarkan air susu. Mendapat serangan di tiga titik kenikmatannya, Sunwoo hampir tidak bisa berkata-kata. Hanya desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.
Setelah beberapa menit, Hyunjae tiba-tiba menghentikan semua permainannya. Matanya menatap lurus mata Sunwoo yang baru saja terbuka. Diberikannya waktu pada pemuda itu untuk menetralkan nafasnya setelah sejak tadi hanya bisa mendesah terus menerus.
"Kalau ingin berhenti, katakan sekarang. Tidak akan ada kata berhenti nanti." Walau memberikan tawaran untuk berhenti, tetapi Sunwoo dapat dengan jelas melihat tatapan 'kelaparan' Hyunjae. Sudah lama sejak terakhir kali mereka melakukannya karena Sunwoo yang masih malu-malu dan Hyunjae pun memang jarang memintanya.
Tanpa aba-aba, Sunwoo menyatukan bibir mereka kembali sambil tangannya berusaha melepaskan kancing kemeja Hyunjae satu persatu. Hyunjae pun tidak tinggal diam, segera dia ambil alih permainan lidah mereka dengan tangan kirinya menahan tengkuk Sunwoo dan tangan kanannya kembali bermain dengan kedua puting pemuda itu bergantian. Setelah seluruh kancing kemejanya terlepas, Hyunjae menghentikan ciuman mereka dan melepaskan seluruh kain yang tersisa pada tubuh mereka. Dilihatnya Sunwoo yang menutupi kedua matanya malu-malu.
Dimainkannya milik yang lebih muda dengan tangan kanannya. Terasa milik Sunwoo dalam genggamannya itu sudah menegang dengan sempurna. Dari ujung lubangnya, keluar cairan precum yang cukup banyak menandakan Sunwoo akan segera mencapai titik puncaknya. Dengan malu-malu, Sunwoo berusaha menyingkirkan tangan Hyunjae dari miliknya itu. Hal itu malah membuat Hyunjae mengocoknya dan memberikan pijatan pelan pada milik Sunwoo. Pemiliknya langsung saja mendesah keras hingga tidak perlu waktu lama cairan putih yang sejak tadi Hyunjae tunggu pun keluar. Diambilnya sebagian cairan itu lalu dioleskan pada lubang ketat yang lebih muda. Sunwoo yang masih menetralkan nafas setelah mendapat orgasmenya, kembali dibuat mendesah keras dengan masuknya dua jari Hyunjae pada lubangnya. Setelah merenggangkan sedikit lubang Sunwoo, Hyunjae pun memposisikan miliknya dan menggesekkannya pada lubang itu.
"Gigit saja bibirku atau cakar punggungku kalau sakit." Setelah mengatakan itu, Hyunjae segera menyatukan bibir keduanya dan mendorong masuk miliknya kedalam lubang Sunwoo. Jeritan Sunwoo tertahan dalam ciuman panas yang Hyunjae lakukan untuk mengalihkan perhatian pemuda itu dari sakit pada lubangnya.
Setelah milik Hyunjae tertanam sempurna, pemuda itu mendiamkannya dulu beberapa saat agar keduanya terbiasa. Bibirnya tidak berhenti mengalihkan Sunwoo dari sakit di lubangnya. Hyunjae pun mulai menggerakkan pinggulnya pelan setelah mendapat kode tepukan pelan di punggungnya. Terdengar desahan seksi Sunwoo saat panggutan bibir keduanya terlepas. Gerakan pelan itu semakin lama semakin kencang dan tidak teratur. Desahan Sunwoo pun terdengar semakin keras dengan tangannya yang tidak berhenti meremat rambut belakang Hyunjae menyalurkan kenikmatan.
"AAKHH!! H-YUNGHH!! LAGIHH!!!" Desahan Sunwoo yang semakin menjadi membuat Hyunjae semakin semangat mengeluar-masukkan miliknya pada lubang pemuda itu.
Dilihatnya milik Sunwoo yang sudah kembali menegang sempurna. Tangannya mengocok milik Sunwoo bersamaan dengan miliknya yang terus menghujam dalam lubang pemuda itu. Mendapat dua ransangan sekaligus, tidak butuh waktu lama untuk Sunwoo kembali mendapatkan orgasmenya. Walau begitu, dia masih terus mendesah karena Hyunjae yang masih terus menghujam lubangnya menjemput orgasmenya sendiri. Sunwoo pun dengan sengaja mengetatkan lubangnya dan membuat Hyunjae segera menyemburkan cairannya dalam lubang pemuda itu. Dapat Sunwoo rasakan hangat melingkupi lubangnya. Bahkan banyaknya cairan Hyunjae sepertinya tidak tertampung lubangnya hingga meluber keluar dari sela-sela penyautan mereka. Tanpa melepaskan diri, Hyunjae memposisikan mereka berbaring saling berhadapan. Ditariknya selimut untuk menutupin tubuh polos keduanya. Sunwoo yang kelelahan hanya menurut saja.
"Terima kasih sudah memberiku 'makanan' yang nikmat sekali." Hyunjae kemudia mengecup pelan bibir Sunwoo dan membiarkan pemuda itu terlelap.
~ END ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Eat You Up - MilSun
Fanfiction[2/2] Sunwoo adalah 'makanan' yang pas untuk Hyunjae yang 'kelaparan' MilSun - TBZ Hyunjae Dom! Sunwoo Bot!