Bakwaan__
"(Name)? Dimna? Tak ada seorang pun di sana, kalian bertingkah aneh"
...........
Semua pun menoleh kembali ke yang mereka sebut (name).
"Kau lah yang aneh Yamaguchi, jelas jelas ini-
Ucapan hinata terpotong saat menoleh, tak melihat siapapun di tempat gadis yang mereka kira (name) itu berdiri beberapa detik lalu.
Semua tampak kaget kecuali Yamaguchi, padahal baru beberapa detik saja pandangan mereka sebelum teralihkan pada Yamaguchi saat di lihat kembali, benar, tak ada siapa siapa.
" tapi sungguh! Aku tadi melihat (name) chan di sini! " ucap Oikawa ling lung dengan apa yang barusan terjadi.
Semua kecuali Yamaguchi juga tampak begitu, mereka bingung sangat bingung sekarang. Yamaguchi yang sadar dan mengerti dengan situasi ini pun mencoba menenangkan mereka.
"Sudahlah ayo jalan saja, tak perlu di khawatir kan masalah itu, lagian juga kita akan ketemu itu terus selama perjalanan mencari jalan keluar" ucap Yamaguchi kembali berjalan.
Hiyyy!!
Oikawa dan hinata pun langsung ketakutan membayangkan apa saja yang akan mereka lihat selanjut nya.
______________
Lihat keadaan (name) yang sesungguhnya nya sekarang.(Maaf kalo latar nya ganti ganti mulu:' )
'Aku sudah berjalan setengah jam tanpa tujuan bersama gadis ini, aku bisa dan juga ingin meninggalkan gadis kecil ini, tapi ntah firasat ku untuk terus bersama nya' keluh (name) dalam hati.
'Nesan, lihat lah di depan mu' suara gadis ini bergema lagi di kepala (name)
(Name) pun menoleh dan kaget setengah mati dengan apa yang di lihat nya di lorong depan nya sekarang
"Hoi, bagaimana kita lewat jika puluhan mungkin lebih tangan yang tertanam di dinding lorong itu seakan ingin merobek kita jika lewat" (name) tetap berusaha tenang, karna dia tau kalau ketakutan dan keputus asaan lah yang memancing semakin banyak makhluk.
'Mereka ingin menggapai mu onesan, jadi kita pilih jalan lain, Walau nanti pasti nya kita akan kembali ke sini lagi'
"Itu sama saja kita tetap masuk dan terjerat di sana" ucap (name) agak kesal dengan jawaban yang di Terima.
(name) dan gadis misterius itu kini berjalan berbalik menjadi lorong tangan hidup tadi.
Mereka terus berjalan hingga gadis itu berhenti berjalan di sebuah persimpangan 4 lorong.
"Kenapa? " tanya (name)
'Apa yang di sana ini teman onesan? ' gadis itu menunjuk ke salah satu lorong, itu adalah lorong bagian kanan.
Benar saja, (name) mendengar suara gaduh dan (name) yakin itu adalah suara salah satu dari teman nya.
Tapi aneh nya, gadis itu menunjuk ke kanan, padahal suara itu jelas sekali terdengar di kiri.
"Kenapa kau menunjuk ke arah berlawanan? Suara nya berasal dari kiri" ucap (name).
'Jangan pergi ke kiri onesan'
(Name) pun kembali mengingat kalau gadis itu pernah menyebut kata yang sama di beberapa waktu lalu.
"Begitu ya, baiklah" ucap (name).
'Kenapa aku jadi percaya begini dengan nya? Tapi aku juga merasakan sesuatu yang tak beres di lorong sebelah kiri. Memang dari tadi kami tak pernah melewati bagian atau lorong bagian kiri, jika hanya ada lorong yang mengarah ke kiri, gadis itu selalu memilih putar balik dari pada melewati nya, dan aneh nya aku mengikuti nya 'pikir (name) sambil mengikuti gadis itu.
"Siapa nama mu? Atau kau ingin ku panggil apa?semasa hidup mu,kau pasti punya nama kan? " tanya (name)
'Nama? Itu adalah panggilan orang untuk memanggil kita bukan nesan? ' tanya gadis itu
"Yeah, kurang lebih begitu" jawab (name)
'Papa, mama dan teman teman mereka memanggilku dengan sebutan (name) '
____________
Santay~ kita kembali dengan kelompok Yamaguchi lagi."1.. 2..3..4.."
Di kelompok Yamaguchi sekarang mereka sedang berjalan beriringan/lurus.bingung?
Flashback_
"Kita harus berjalan beriringan/lurus" ucap Yamaguchi
"Beriringan? Seperti baris berbaris begitu? " tanya hinata
"Ya, dan selama berjalan masing masing dari kita mengucapkan nomor barisan kita. Contoh nya aku barisan pertama mengucapkan 1,begitu pula orang barisan seterusnya sampai terakhir"ucap Yamaguchi
" kenapa harus begitu"tanya Oikawa
"Agar tau kalau ada yang kurang berarti hilang atau tertinggal, dan juga jangan melihat kebelakang selama berjalan, jika ada yang tertinggal dari barisan, berteriak lah tapi jangan menyebut sama satu sama lain,dan tetap ingat! Jangan melihat kebelakang"tegas Yamaguchi
{Kalian ngerti nggak sih maksud bakwan ? Kalo nggak ngerti bakwan bakalan jelasin lebih jelas di komen kalau ada yang nanya ya! Jangan ragu bertanya sama bakwan:D}
Flashback off_
"Satu...dua...tiga...empat"
"Satu .... Dua... Tiga.. EMPAT"
"Oi Oikawa, jangan berteriak begitu, suara mu terlalu besar
{Oh iya btw lupa bakwan bilang, barisan nya.
1.yamaguchi
2.iwaizumi
3.hinata
4.oikawaEmang alur nya bakwan bikin urutan mereka begitu, buat yang mikir kalau hinata nomor 2,itu pemikiran bakwan sebelum nya}
" gomen iwa-chan"ucap Oikawa
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat"
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat"
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat"
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat......Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. Sa- lima"
"......."
Hening
Semua langsung terdiam. Tapi mengingat ucapan Yamaguchi tadi untuk jangan melihat belakang pun membuat mereka tak melihat ke sosok yang menyebut angka berlebih.
"O-oi Oikawa, itu suara mu bukan? " tanya iwaizumi ragu.
"B-bukan, tentu bukan"Oikawa merinding karna dia yang paling belakang.
" terus berhitung"ucap Yamaguchi.
Suara itu lumayan keras, pasti nya mereka berempat mendengar nya termasuk Yamaguchi sendiri.
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat... Lima. "
Semua kembali merinding namun tetap berhitung sambil berjalan.
"Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. Lima.... Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. Lima.. "
terus begitu dan begitu, angka berlebih yang tak tau siapa yang menyebutkan nya itu terus terdengar, bukan hanya suara angka berlebih itu saja, mereka juga mendengar suara langkah nya bertambah satu lagi.
Semua merasa tegang, merinding dan juga basah karna keringat.
Sorry pendek yaa
Maaf bngt:'D
KAMU SEDANG MEMBACA
'LABIRIN' haikyuu horor story
Horrorlanjutan haikyuu horor story 'labirin'di akun @bakwan__