1.dingin

3K 81 0
                                    

Vote dulu sebelum baca okey?! Kalau kalian baca aja tapi gak vote itu sama aja kalian tidak menghargai karya orang.

Author pov

Jessi memasang wajah dingin saat melihat sosok ibu nya di ruang tamu rumah nya,shani sedang membaca majalah mendapati putri kecil nya sudah pulang tapi sayang senyuman lembut dan indah yang shani berikan diabaikan jessi begitu sahaja,sudah biasa Shani dapat perlakuan seperti itu tapi hati kecil shani masih sakit dengan sikap anak nya seolah diri nya gak ada.

"Jess"tidak terlalu keras tapi dapat didengarkan oleh jessi yang mau pergi ke dapur karena haus sehabis pulang sekolah walau begitu jessi tidak perduli dengan panggilan shani kepada diri nya.

"Jessi mommy mau ngomong"sambil menghampiri jessi shani mengutarakan apa yang akan ia bicarakan,ia yakin hal ini akan membuat jessi semakin benci diri nya.

Jessi diam sambil memainkan Hape nya membalas chat olla yang sedang kesal dengan Chika kakak nya dan jessi hanya keledek olla membuat olla semakin kesal.

Melihat jessi Diam shani menghelah nafas kasar mencoba untuk tetap sabar walau selama ini ia sudah sangat sabar.

"Mommy ada syuting di amrik berapa bulan kedepan"tanpa shani kasih tau lebih lanjut jessi sudah faham dan tidak perduli dengan apa yang akan lakukan menurut nya mengikut shani kemana sahaja seperti anak manja itu adalah hal membosankan.

"Dan mommy mau kamu ikut"lanjut shani sambil memandang jessi lembut,gerakkan tangan jessi terhenti mendengar itu dengan wajah kesal jessi bicara dengan kasar kepada shani.

"Loe pergi aja sendiri gue gak mau ikut Loe"ketus jessi sambil memasang wajah shani dengan dingin setelah itu ia mengambil Hape nya dan pergi ke kamar untuk meredakan emosi nya.

Shani tersenyum kecut mendengar ucapan jessi,seberapa kasar pun jessi shani akan tetap menyanyangi jessi,shani tau ia salah karena jessi menjadi seperti itu karena nya.

"Mommy harap kamu akan menyanyangi mommy,jessi"gumam shani sambil tersenyum dengan air yang membasahi pipi nya itu.

Di dalam kamar jessi terus sahaja memaki diri nya karena kelepasan berkata kasar kepada mommy nya,jessi tidak bisa mengontrol emosi nya karena ia belom sepenuh nya ngerti mengontrol emosi nya itu sehingga kelepasan berkata kasar kepada shani.

"Ahkhhh!!!sial!gimana aku bisa ngomong kayak gitu?!?!"teriak jessi dengan sangat emosi untung sahaja kamar nya kedap suara sehingga suara teriakkan nya itu tidak di dengar oleh shani.

"Mommy udah minta maaf jessi tapi kenapa aku gak bisa maafin mommy?"bingung jessi yang tidak kenapa perasaan nya sulit sekali untuk memaafkan shani yang merupakan mommy nya sendiri yang sudah melahirkan nya.

Suara notif masuk dan itu dari olla,olla mengabari bahwa diri nya sedang kesal dan mau ketempat dimana jessi selalu mengajak nya.

Jessi menatap layar Hape nya itu terkejut karena olla mau diri nya dan olla sendiri ke club malam yang sangat olla melarang keras tapi kenapa olla yang Duluan mengajak nya padahal baru sahaja jessi mau mengajak olla.

"Gapapa deh,mungkin masalah nya besar"pikir jessi yang berusaha tenang Karena ia tau olla pasti sedang kesal yang sangat amat kesal sehingga mau je club.

••••

Olla melewati orang tua nya yang sedang di ruang keluarga bersama saudari nya yang lain.

"Olla mau kemana sayang?"tanya sang mama yang menanyakan kepada olla,mama olla juga single parents karena almarhum suami nya kecelakaan bersama almarhum papah jessi saat perjalanan pulang menaiki pesawat.

Chika dan Christy hanya melihat sang adek pergi begitu sahaja,mereka dengan kompak menghelah nafas.

Tadi siang mereka berantem hebat karena olla menemui hal yang membuat diri nya hancur sehancur nya.

Olla membanting pintu mobil nya,walau baru 15 tahun tapi olla sangat lah pintar menyetir mobil.

Di dalam mobil olla terisak,ia tidak bisa menerima kenyataan bahawa Diri nya bukan-.

Ah iya olla lupa kalau jessi akan marah kalau ia telat jadi dengan semangat 48 ia menyalakan kunci mobil nya itu.

••••

Jessi menatap kesal olla yang hanya cengegesan tanpa bersalah sementara jessi semakin kesal dengan olla yang seenak jidat meninggal kan nya dan berlalu pergi.

"Tunggu in"dingin jessi membuat olla memperlahankan jalan nya supaya jessi tidak terlalu kesal dengan nya.

"Mau minum apa?"tanya jessi dengan nada biasa bisa dibilang nada bersahabat.

Seperti inilah jessi kalau dengan olla,ia akan menjadi terbuka dan sangat lah baik,lucu,manja,hanya pada olla,inget HANYA PADA OLLA.

"Wain"jawab olla singkat, padat,jelas,jessi menoleh bingung kepada olla tapi tetap menganguk.

"Wain dua ya"jessi hanya memesan dua sahaja karena wain yang mereka minum sudah sangat tinggi jadi ia tidak mau ambil resiko.

Olla memperhatikan seorang cowok yang jessi rasa lebih tua dari diri nya apalagi olla.

"Jangan macem-macem"Ancam jessi yang membuat olla cengar-cengir,jessi sangat tau maksud olla karena olla pasti akan genit dengan cowok itu nanti apalagi cowok itu sangat lah ganteng.

"Yakan memperluaskan di bawah"sedikit ambigu kalau orang seperti olla pasti faham dengan maksud olla tapi tidak berlaku kepada jessi,jessi tidak pernah masuk ke pelajaran biologi yang mengenai tentang alat kelamin dan cara manusia bisa berkembang biak.

Bagi jessi hal itu sangat menjijikkan setelah apa yang ia rasa.

Jessi tidak memperdulikan olla dan meminum 🍻 dengan lezat nya,setelah satu jam saking mabuk nya jessi sampai olla tidak bersama nya.

Jessi pulang ke apartment nya kalau seperti ini ia akan memanggil supir peribadinya karena ia tidak mungkin menyetir dalam keadaan mabuk.

•bersambung•

Buat yang baca aja tapi gak vote gue santet Loe! Vote atau gak gue  gibahin Loe! Baca doank tapi gak vote! Emank 🐶

cerita jessi dan Shani [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang