Part Empat

13 3 0
                                    

Hy!!!
Gimana kabar kalean ?
Moga sehat semua ya 😊
Jangan lupa buat vote and komen ya guyss!!!

   HAPPY READING !!!!

----------

" Lily!!!"

"Astaga!!Lo tuh ya kebiasaan deh ngebo mulu kalo udah tidur ."

" Bangun ngak lo?!"

" Astaga Nin, ini masih pagi. Dan lo udah ganggu mimpi indah gue aja sih?!".

" Pagi dari mana bego! Ini udah siang, udah jam 9.00 pagi ini ! Dasar bunga bangkai, bukannya Lo ada janji sama si bangsat itu heh!"

" Lima belas menit lagi deh Nin."

" Ngak! Ngak ada! Ihhh bangun dong Ly!" Gadis cantik tersebut terus saja berusaha membangunkan temannya dengan menarik-narik lengan gadis yang sedang menikmati mimpi indahnya .

" Ayokkk bangun Lilyyy!!!"

" Astaga Nin!! Janjinya kan masih jam 10.00 nantikk! Kok lo sewott banget sih. Yang ketemu sama dia jugak gue." Lily mengerutu kesal pada Anin karna telah mengganggu tidurnya.

" Bukan apa-apa gue cuman ngak mau tuh cowok lo marah-marah sama gue kayak kemaren. Pusing gue sama dia, yang salah siapa yang dimarahin siapa!" Anin mencibir kesal sembari melipat kedua tangannya didada saat mengingat kejadian tempo hari, dimana pacar dari Lily mengamuk kepadanya perihal Lily yang terlambat menepati janji untuk bertemu. Ayo lah!siapa yang tidak kesal, disaat kita menjadi sasaran kesalahan orang lain?! Emang dasar Lily nya saja yang lelet, dan yang harus menerima amukan dari pacarnya adalah Anin .

" Hihihi.... Kacian bangett sih, cabar yaa Aninnnn cayangg..." ujar Lily dengan memasang ekspresi sedih. Lihatlah!!bukannya meminta maaf , Lily justru semakin gencar untuk terus mengejek Anin.

" Serah lo deh! Kesel gue sama kalian, sana lo siap-siap, awas aja kalo lo sampe tidur lagi, gue tebas tuh leher!" Anin menatap tajam kearah sahabatnya itu.

"Iya!iya! Dah lah sana keluar gue mo mandi. Husss! husss!"

" Kurang asam ya lo sama gue!"

" Asam apaa? Asam durian? Mau gue beliin? Ntar gue suruh Noval deh beliin buat lo." Jawab Lily dengan senyum menggoda.

" Serah lo! Serahhh! gue mah sabar!" Ujar Anin sembari berjalan keluar kamar karna sudah tidak tahan dengan kelakuan sang sahabat.

Brakkk!

"Xixixxi" suara pintu yang ditutup dengan kasar tersebut membuat Lily terkekeh. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Anin yang sedang kesal.

" Gue seneng Nin ngeliat lo yang sekarang, ngak kayak dua bulan yang lalu." Lily berucap lirih sembari tersenyum tipis. Dia senang melihat perubahan dari Anin, dia senang melihat Anin yang perlahan-lahan mencoba untuk keluar dari tekanan dari masa lalunya yang tidak baik.

    Anin atau Anin Rindu Elvara . Ya! Dia adalah Rindu, seorang gadis  berusia 17 tahun. Merupakan anak sekaligus putri tunggal dari keluarga Elvara , yang sedang mencoba untuk keluar dari tekanan masa lalu yang begitu kelam. Dimana saat itu dia dituduh telah membunuh seseorang, hingga membuatnya tertekan dan harus memilih meninggalkan semua kenangan indah bersama seorang pria yang baru berapa bulan menjadi kekasihnya. Entah siapa yang telah mencoba memfitnahnya. Bukan hanya meninggalkan orang yang dicintai, tapi dia juga harus meninggalkan sekolah dan keluarga yang begitu penting baginya. Beruntung saat berada ditempat baru ini dia mendapatkan seorang sahabat yang begitu baik , dan sahabatnya itulah yang bisa membuatnya perlahan-lahan mulai kembali menjadi Anin yang dulu. Ah! Atau kalian mengenalinya dengan nama Rindu. Dia sengaja memakai nama Anin, berharap dengan begitu dia bisa memulai lembaran baru.

Samudra RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang