Aku menatap nanar kepada kekasih ku, ahhh apakah masih bisa ku katakan kekasih setelah semua yang diucapkannya sekarang
"lalu, mengapa kau menerima perasaan ku tiga tahun lalu" ucapku dengan lirih
"maaf, sebenarnya aku hanya merasa kasihan dengan mu, apalagi kau sahabat dari teman ku.
Kau tau, sebenarnya aku ingina" menolak mu saat itu Dira. Tapi aku, aku tak tega untuk melakukannyYahhh, lagi-lagi karakter mu itulah penyebabnya, aku ingat lima tahun lalu saat aku pertama kali melihat mu dimasa ospek. Kau sangat bersinar saat itu bukan hanya mahasiswa seangkatan menyukaimu tapi senior wanita pun menyukai mu.
Aku begitu terpanah saat pertama melihat mu mengajukan diri untuk menjadi ketua dikelompok kita, dan aku semakin menyukai mu disaat kau mengajukan diri untuk menggantikan ku mendapatkan hukuman karena atribut yang ku pakai tidak lengkap.
Kau tetap tersenyum walaupun mendapatkan bentakan dan hukuman dua kali lipat dari hukuman yang ku dapat."maaf. aku hanya ingin merasa bebas, tiga tahun aku merasa tertekan saat menjalin hubungan ini. Aku harus selalu berpura-pura saat bersamamu , aku harus selalu tersenyum walaupun sebenarnya aku merasa terganggu dengan kehadiran mu dira" ucapnya lagi yang semakin membuat dadaku sesak
Aku ingat saat awal-awal pertama menjadi kekasihnya aku dengan tidak tahu malu sering menghampirinya. Menemani dia mengerjakan tugas kampus atau pun tugas jabatannya sebagai wakil BEM, dia hanya tersenyum saat melihatku, aku sadar dia tersenyum dengan kaku tapi pikirku dulu itu karena hanya kami baru memulai hubungan saja."apakah selama hubungan ini, kau sama sekali tidak mencitai.. Ah.. Bukan maksudku sedikit saja mencintai ku"ucapku parau dengan berlinangan air mata
"maaf" jawabnya dengan raut wajah kasihan menatap ku.
Tangisan ku pun tak terbendung lagi, saat mendengar jawabannya apakah selama tiga tahun ini hanya aku yang terlalu berharap, selama ini aku mencoba untuk menjadi yang terbaik untuknya. Disaat kami bertengkar aku selalu yang mengalah, disaat dia mengeluh lelah dengan pekerjanya aku selalu menghiburnya Aku ingat satu tahun lalu saat pertama kali bertemu dengan kedua orang tuanya, saat itu aku memaksa dirinya untuk bertemu dengan kedua orang tuanya, kami bertengkar tapi akhirnya dengan menghela nafas dia menyetujui ku. dia membawaku di saat ada acara syukuran kecil-kecilan di rumahnya. Aku senang ahh tidak sangat senang karena menemui kedua orang tuanya yang telah melahirkan seorang yang sangat sempurna dan tampan menurutku walau tidak bisa dipungkiri aku sangat merasa gugup.
Saat bertemu kedua orang tuanya, aku terus tersenyum dan mencoba bersikap ramah walaupun butuh usaha besar untuk seorang introvet seperti ku. Dan usaha ku itu hanya dibalas senyum tidak tertarik oleh ibunya, aku bertanya dan berbasa-basi kepada sang ibu dan hanya dijawab singkat olehnya lalu pergi berlalu saat dia mengatakan ada urusan didalam.
Setelah acara selesai aku membantu untuk bersih-bersih walaupun aku tau sudah ada pembantu yang bisa mengerjakan semua itu. Aku melakukannya karena aku ingin terlihat berguna saat itu. Dan dengan santainya sepupu mu bilang apa hanya itu yang bisa aku lakukan.
Aku hanya membalas ucapannya dengan senyum walaupun sebenarnya hatiku sangat sakit saat aku menyadari kehadiran ku tidak disukai disana.
Aku tetap berjuang, aku selalu datang kerumah orang tuanya membantu beberapa pekerjaan, dan akhirnya ibunya mulai menerima ku sedikit demi sedikit, walaupun terkadang tetap cuek kepada ku.
Awalnya aku bingung apa yang membuat ku susah untuk diterima dikeluarga ini, dan akhirnya aku meyadirinya semua ini lagi-lagi karena status sosial ku. Aku hanyalah mahasiswa dari kampung yang mendapatkan beasiswa.
Karena itu aku belajar dengan giat saat menyusun skripsi ku dan walaupun sudah melakukan dengan maksimal aku hanya mendapatkan nilai standar berbeda dengan dirimu yang berasal dari keluarga yang berada, dan didukung dengan otak yang cerdas tanpa belajar dengan giat pun kau dapat memahami materi dengan baik.
Dan yeah kini aku baru meyadirinya kalau kita sangat berbeda."semua ini, apa hanya karena kau merasa tertekan dengan permintaan ku" ucapku tanpa mendengar perkataannya sebelumnya.
Aku ingat dua bulan lalu aku selalu bertanya kapan dia datang untuk melamar ku. Itu ku lakukan karena kedua orang tua dikampung selalu bertanya kapan pacar ku akan datang kerumah, disaat aku menghubungi sang ibu di setiap ujung pembicaraan selalu hal itu yang ditanyakan.
Ibu ku khawatir karena umurku sudah hampir memasuki angka 25 tetapi aku tidak pernah membawa lelaki kerumah. Aku sudah memberi tahunya kalau aku sudah memiliki kekasih awalnya ibu bahagia dan meminta ku membawanya untuk datang kekampung dan aku selalu memberi alasan kalau kau sibuk bekerja. Lama kelamaan ibu ku tidak percaya dengan ucapan ku dan bilang bahwa aku berbohong sudah memiliki kekasih. Dan aku melakukan itu karena sudah tau kalau aku ingin di jodohkan dikampung jika aku tidak memiiki kekasih saat ini. Karena itu selama dua bulan ini aku selalu mendesak mu untuk menikahi ku."mengertilah dira, aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini" jawabnya dengan raut frustrasi lalu bersandar dikursi cafe ini. l
"arkan" panggil seseorang yang sedari tadi memperhatikan pembicaraan kami dari jauh.
Arkan menoleh lalu tersenyum tulus menatap wanita cantik itu, aku semakin tergugu. Arkan tidak pernah menatap ku dengan cara seperti itu selama ini"aku mencintainya, aku sangat mencintainya jauh sebelum bertemu denganmu. Jadi aku mohon jangan ganggu aku lagi, biarkan aku bahagia" ucap arkan tanpa memikirkan perasaan ku, hatiku seperti disayat-sayat.
Terdengar bunyi decitan lantai dari kursi saat arkan berdiri, aku menatapnya terluka dengan beruraian air mata.
"Maaf" ucapnya pergi lalu menghampiri wanita cantik yang memanggil nya tadi
Tangis ku semakin kecang, aku tidak peduli lagi dengan pandangan kasihan dan penasaran pelanggan lain yang ada dicafe.
Tidak pernah terpikir olehku disaat aku pergi untuk bersenang-senang karena baru mendapatkan uang Gajian, malah kesedihan telak yang kudapat disini.--------21/06/2021------
Menulisa disaat tugas-tugas menumpuk😁
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Short StoryKumpulan Short story yang pernah mampir ke otak😆, ini area dewasa ya...